☆ 02. (Not) Joke? ☆

270 57 12
                                    





           JISOO tak pernah berharap kehidupannya akan mulus-mulus saja. Ekspetasi itu terlalu tinggi. Akan tetapi, menemukan satu masalah yang nyaris membuat jantung melompat keluar. Ia rasa harus mempertimbangkan tentang asuransi kesehatan jiwa.

Ia masih ingat tatkala pemuda bernama Taehyung itu berucap dengan enteng. Istri, katanya.


Gadis itu menggeleng kuat. Jangan konyol! Jisoo bersumpah bahwa dirinya tidak pernah merasa memakai gaun putih menjutai yang mungkin bisa membersihkan lantai, menggandeng tangan kakaknya untuk melewati karpet merah menuju altar, ataupun berucap janji setia di hadapan banyak undangan. Serius. Ia tak punya ingatan itu.


Namun, acapkali mengingat bahwa dirinya terbangun di pagi hari dengan isi kepala yang nyaris kosong. Menemukan kotak kecil yang hanya berisi memori kecil tentang ingatan masa kanak-kanak dan sederet nama penting dihidupnya. Gadis itu mengatupkan mulut.


Entah pemuda itu yang gila, atau dirinya yang melupakan kebenarannya.


Sial


Si gadis nyaris meledak. Jantungnya berdegup cepat. Menatap nyalang pada sang lawan. Jisoo menemukan si pemuda yang hanya mengerjap polos seolah tak bersalah dengan apa yang diucapkannya. Sialan memang.


"Jangan asal bicara, aku bahkan tak mengenalmu."


"Tidak sekarang, mungkin nanti."


Tunggu, apa katanya?


Si gadis hanya bisa memandang tak percaya. Sepersekon berikutnya, Taehyung mencoba menerobos masuk dalam rumahnya.


"Apa yang kau lakukan?"


Lagi-lagi, kalimat tak masuk akal di kepalanya terdengar begitu enteng dari mulut si pemuda, "Masuk rumah tentu saja. Di luar dingin, apa kau ingin mati membeku?"


Jisoo menjatuhkan rahang tak percaya. Kurang ajar!


Ia tak sebodoh itu untuk mengenal cuaca yang ada, hari semakin larut. Bahkan jemarinya nyaris membeku meski sudah mengenakan sarung tangan. Namun, melihat bibir si pemuda nyaris pucat membiru. Jisoo hanya bisa bungkam.


Ia bukan malaikat, tapi dirinya juga bukan pula seorang berdarah dingin tak punya perasaan. Menghela napas panjang, Jisoo berusaha keras untuk tidak bertindak brutal untuk menendang pemuda itu keluar.


"Apa yang kau lakukan?"


Lagi-lagi si gadis dibuat meradang. Tangannya meraih payung yang tersimpan di belakang pintu. Melihat Taehyung yang seenak jidat masuk ke kamarnya dan mengorek isi lemarinya. Membuatnya berpikir bahwa alasan utama ia ke sini hanya untuk pencurian. Tidak, Jisoo kecolongan.


Si pemuda mulai berjongkok, tak peduli dengan tanya yang diutarakan si gadis. Taehyung masih berusaha mencari sesuatu, matanya menelisik pada tumpukan baju yang tersimpan di area bawah.


Sial, Jisoo memerah. Tangannya sudah memegang erat payungnya. Hingga saat si pemuda tak sengaja menjatuhkan satu kain berbentuk segitiga berwarna merah. Jisoo tak bisa lagi berdiam.


"DASAR MESUM SIALAN, KELUAR DARI KAMARKU!"


"Aduh ... duh. Ji, sakit."


Jisoo memukulinya tanpa ampun.


"Keluar!"


Gadis itu tak peduli, ia terus mengayunkan payungnya pada si pemuda. Sementara itu, Taehyung berusaha melindungi dirinya


Eukasia (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang