Surat-suratku pendek belakangan ini.
Tetapi sekarang setelah aku mendapatkan kembali kekuatan ku, aku akan menulis yang lebih panjang karena mungkin ini akan menjadi yang terakhir.Ingat bagaimana kita pertama kali bertemu? Ya waktu itu ketika kita berdua meraih buku di toko buku.
Itu seperti klise lama dari film-film berakhir bahagia yang ingin di idamankan setiap orang.
Dimana mereka jatuh cinta dan melewati pasang surut hidup. Bersama.
Tapi tidak untuk kita.
Kita berjuang untuk buku itu dan akhirnya meninggalkan toko dengan kecewa karena kita akhirnya merobek-robek buku itu.
Tapi takdir benar-benar mempermainkan kita dan membawa kita kembali bersama.
Kamu ada disana. Di tempat rahasia dan tersembunyi itu, aku memanggil mu berulang kali untuk waktu yang lama. Kita bertengkar pada awalnya, tetapi akhirnya menjadi teman karena hal-hal umum yang kita miliki.
Setelah itu, perasaan kita tumbuh, percakapan kita semakin dalam, mata kami saling bertatapan.
Dan di musim gugur tahun 2015 itu, bibir kita bersentuhan, hati kita bersatu, mengabaikan dunia di sekitar kita.
Kau menjadi tempat berlindung ku, rumah ku. Rumah kecilku menjadi milik kita. Dan aku menjadi milikmu. Dan akan selalu menjadi milikmu sampai akhir zaman.
Hubungan kita jelas tidak seperti film komedi romantis lainnya. Itu terlalu kasar.
Terlalu banyak hal yang sudah kita lalui. Tapi hal ini membuat kita menjadi versi yang lebih baik dari diri kita dan memperkuat hubungan kita.
Karena kita bersama.
Kita terus-menerus berjanji bahwa sampai nafas terakhir kita, kita akan bersama.
Dan sebelum kau bertanya, aku sudah siap. Siap mempertaruhkan segalanya untuk mu. Siap menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Tapi nasib yang sama yang membawamu kepadaku, adalah nasib yang sama yang membawamu menjauh dariku.
Aku telah berjuang melawan kanker selama berbulan-bulan sekarang.
Dan aku belum siap untuk itu. Untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku merindukan hidup.
Apa kamu akan tetap bahagia di dunia tanpa aku?
Bagaimana aku bisa hidup, jika yang terpikir oleh aku hanyalah kematian?
Bagaimana aku bisa membiarkan kamu melihat aku menderita karena rasa sakit?
Bagaimana aku bisa menyakiti mu ketika yang aku ingin lakukan hanyalah melindungi kamu dari rasa sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Latter To You - TaeKook
Cerita PendekShort one-sided TaeKook From the day that I saw you My heart's fell over you Can't stop thinking 'bout you You see me through the windows My eyes can't get off you This heart still beats for you 'Cause you're the only one I need And no one can deny ...