"Daan... Buruan! bisa dipercepat gak pergerakannya?! Gua ada kuis , keburu telat." teriak Sofia dari ruang makan memanggil Zidan
"Sabar! " jawab Zidan "handphone gua mana tadi?" berlari Zidan mengelilingi sudut rumah
"Astaga.., Gak usah bawa HP lah" Sofia yang mulai panik "pah!" ucap Sofia dengan menghentak kaki kirinya pertanda ia tak bisa berkata-kata, dan tak melepaskan pandangannya dari jam tangan yang melingkar ditangannya
"Iya sabar, Zidan cepat nak, Kaka udah telat, kasian" ujar pak Damar
"Iya! sabar,, Ya Allah " ujar Zidan mendekati meja makan
"Ehhh ehh Lo mau ngapain?" Tanya Sofia dengan sabar yang masih berdiri tepat di belakang kursi makan
"Sarapan lah? "Jawab Zidan menarik kursi meja makan
"Gilak kali ya Lo, dari tadi gua teriak minta lu buru-buru sampai bawah Lu malah mau sarapan?! Gak gak nggak ada! sarapan di sana aja, kalo gak nih nih"
Sentak Sofia sambil menarik tisu membungkus roti untuk Zidan
"Pah.." Lirih Zidan seolah memberi tau kalau dia lah satu-satunya ciptaan tuhan yang paling lapar
Akibat keributan di pagi hari itu antara Sofia vs Zidan membuat Ibu mereka angkat bicara.
"Masih pagi lho ini" Sahut Bu Aini yang baru keluar dari kamarnya
"Kaka mah, aku mau sarapan ga boleh" ucap Zidan sembari melipir kearah ayahnya
"Enggak Mah masalahnya sof--" jawab Sofia dengan sedikit panik
"Kamu kayak gak tau kakak kamu aja, dia kan memang selalu bikin keributan, bikin gara gara, sepertinya hal yang mustahil kalau dia diam tanpa membuat masalah" jawab Bu Aini memotong pembicaraan Sofia.
Keributan pun terjadi di meja makan.
"Hehhm..kalo Lo mau sarapan dulu yaudah. Gua berangkat duluan soalnya udh kesiangan banget" Jawab Sofia dengan sabarnya serta sesekali menghela nafas seoalah ia paham memang itulah yang pasti terjadi kalau dia berseteru dengan adik laki-lakinya itu.
Gadis itu yang sangat bosan mendengar kalimat menyakitkan dari Ibunya memutuskan untuk berangkat kesekolah sendiri menggunakan ojek online.
------
Alissa Sofia gadis berusia 18 tahun, Dengan tinggi 169cm, serta rambut yang hitam lebat, dengan kulit langsatnya, yang merupakan anak pertama dari Bu Aini dan pak Damar, serta memiliki adik laki-laki bernama Zidan Naufal yang 15cm lebih tinggi dari Sofia, style rambut yang selalu casual. Serta jarak usia yang hanya 2tahun.
Bagi Sofia hari-harinya akan sedikit lebih baik jika tidak ada komunikasi antara ia dan Zidan. Karena kalau sedikit Saja ia salah, itu bisa jadi persoalan yang tidak ada ujung Dimata sang Ayah.
Sofia masih merasa beruntung, masih ada sang papah yang dukungannya jauh lebih ia butuhkan.
-----
"Papa" teriak Jasmine yang baru saja kembali dari sekolah dan berlari mencari Ayahnya.
"Kenapa sayang?" Tanya nya dengan sangat lembut yang baru saja selesai berkebun.
Walaupun dengan usia yang sudah menginjak 64 tahun pak Damar masih menjunjung tinggi jiwa mudanya.
"Pah, tadi pas disekolah aku dapet email, katanya novel yang aku ajuin tahun kemarin diterima. dan insaya Allah bakal diterbitin" Ujar sofia dengan nafas yang terputus putus,
Kebahagiaan yang dirasakan Sofia terasa tiada tanding. Sudah sejak lama ia menginginkan novel karyanya bisa dibaca banyak orang.
"Syukur Alhamdulillah, itu berarti bentar lagi anak papa jadi penulis novel yang dikenal banyak orang" sahut bahagia Pak Damar dengan memeluk hangat anak perempuan nya itu
"Ehehe papa bisa aja, tapi aku mau rahasiain identitas aku pa" jawab Sofia menghadap langit-langit rumah seakan mengajak sang Papa menghalu bersamanya
"Lho kenapa,?" Tanya Pak Damar
"Soalnya kan.."
"Ya jelas lah, pasti malu deh sama orang-orang, kalo nanti pada tau ternyata yang nulis novel jelek itu Alissa Sofia , hahah" Sahut Zidan yang tiba-tiba muncul dari pintu utama dan memotong pembicaraan.
"Huahhh," respon Sofia dengan melepas pelukan Ayahnya "Ngomong no sama tembok" meninggal kan Zidan dan berjalan menaiki tangga kearah kamarnya.
"Non, gak makan siang dulu?" Tanya Art yang tak sengaja berpapasan dengan Sofia di tangga itu.
"Nanti bi" Jawab Sofia dengan santun.
Sofia sangat jarang menggubris ketika Zidan mencari masalah padanya. Bahkan cicak dirumah itupun tau apa yang akan terjadi setelahnya.
Sampailah iya di tempat yang bisa memberinya ketenangan,
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau ber...
"kemana ya? dari tadi gak aktif, disekolah juga susah banget ditemuinnya" gumam hati Sofia yang sudah terbaring dikasurnya dengan tak melepaskan pandangan dari ponselnya.
Nesa IPA²
Nes?
Yuhu, kenapa?
Enggak, gua cuma mau Tanya Lo lagi sama Denis?
Ha?
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa like, komen dan votennya Terimakasih 😊😊