33. Naruto

237 29 0
                                    

"Dia menghilang?!?!" seru naruto marah yang menyebabkan ramen di mejanya tumpah. Jika pria itu tidak serius oasti dia akan menangis, istri keduanya (ramen) tumpah begitu saja didepan matanya.

"Y.. ya tuan! tidak ada orang dikamarnya!"

Naruto berpikir untuk sejenak. Walaupun orang orang ini anak buahnya dan dia sedang marah.. tak pantas juga dia berlaku kasar.. namun.. emosinya sedang membara bara.

"Tolong panggilkan semua pasukan ya? lalu cari boruto-kun mengerti?" [inta hinata lembu kepada anak buah naruto yang dijawab anggukan orang itu. "Jika  ingin mencari camilan ambil saja didapur!" tambah hinata. 

"Hime.... dimana boruto?" tanya naruto. Dia cukup terkejut istrinya ini masih bisa sabar. 

"Entahlah.. namun pasti ada alasannya dia kabur anata" jawab hinata tersenyum lembut.

















"Hee? masa' sih? kebetulan banget ya!" komentar boruto yang mendengarkan mimpi sarada. "masa itu kamu sih? gak mungkin banget kan?" tambah sarada yang dijawab anggukan boruto. "eh tapi masa iya kita pernah ketemu sebelumnya? kok familiar ya rasanya?.." gumam sarada yang bisa didengar boruto. Pemuda itu hanya buang muka. 

"em.. mau ke tempat aku gak? lebih tepatnya mengunjungi mimit?" tanya boruto merona tipis. Sarada berpikir sebentar sebelum dia manjawab 'iya'








Tok! 

Tok! 

Tok!

Tok!

Tok!

Tok!

Tok!

Tok!

Sarada mengetuk pintu apartemen spupunya berkali kali. Dia akui tangannya ini sudah memerah!. 

"Sarada-chan~ jika ingin pintunya dibukakan pintunya harusnya lakukan ini.." boruto melakukan ancang ancan bertepatan ketika mitsuki membuka pintu.. 

BRAKK!!!! 

Boruto menendang pintu apartemen mitsuki sekaligus tubuh penjual ular tersebut. 

MItsuki yang sudah tak sadarkan diri hanya bisa pasrah dengan keadaanya. Boruto pun tekekeh pelan ketika teman temannya yang lain ikut menghampiri. 'Whoa! boruto-san keren bisa bikin mimit kayak gitu! kalo misalnya aku bisa kayak gitu pasti mimit gak bakal ngutang lagi ke aku!' batin sarada berbinar binar/





















BERSAMBUNG..

Borusara: With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang