Part 1

5 1 1
                                    

❛❛ Happy Reading ❞
-
-
-

Seorang gadis tengah berlari di derasnya hujan, dia terus berlari tiada henti.

"Kenapa hidup gue harus seperti ini Tuhan ...,"

Setelah hari sebelumnya, akhirnya gadis itu kembali ke hari- hari biasanya. Gadis itu bernama Nayanika Axeleria Arunika yang artinya "Mata indah yang memancarkan daya tarik disertai pemikiran seperti cahaya matahari pagi setelah terbit". Nama yang indah untuk orang yang indah juga.

Naya berangkat kesekolah dengan santai, dan di sekolah Naya bertemu dengan orang yang sangat sangat malas untuk dia temui.

"Hy Naya, ish lo berangkat nggak ada ngajak gue, jahat banget, sih," Gadis yang sedang bersamanya itu bernama Cika Amberlina, gadis cantik sama seperti Naya. Cika adalah sahabat karib Naya dari masih orok.

"Hm, gue masuk  dulu,"

"Ih, Naya tungguin gue,"

Naya tidak menggubris dan terus saja berjalan meninggalkan Cika dibelakangnya.

Waktu pun terus berlalu sampai akhirnya bel tanda istirahat pun berbunyi.

"Naya ke kantin, yok,"

"Hm,"

Cika sudah biasa dengan sikap dingin Naya kepadanya. Ini semua karena orang yang dulu menyia-nyiakan orang yang sangat baik seperti Naya.

Saat mereka hampir sampai dikantin, mereka dihadang oleh geng famous di sekolah. Ketua nya bernama Aland Alexander dia adalah orang yang ditakuti se-antero sekolah bahkan bukan hanya itu saja, Aland ditakuti di seluruh sekolah yang ada di Jakarta.

"Minggir,"

Aland tersenyum miring, dan langsung menarik Naya untuk mengikutinya.

"Ck lepas! Mau lo apa ngajak gue kesini?"

"Gue mau lo jadi pacar gue,"

"Gue nggak mau pacaran sama lo,"

"Gue nggak terima penolakan dan sekarang kita udah resmi pacaran,"

Cup ....

Aland mengecup bibir Naya singkat lalu meninggalkan Naya yang mematung.

"Aland sialan!!!"

Naya benar-benar marah karena itu adalah first kiss-nya dan ditambah lagi diambil oleh orang gila seperti Aland.

Dia benar-benar mengutuk nasibnya sekarang. Hidupnya bagaikan logaritma yang sangat sulit untuk ditebak, jika ingin ditebak pun dia harus mengotak atik rumus agar mendapatkan jawaban yang benar.

Andaikan takdir itu semudah ilmu sastra pasti dia akan dengan mudah mendapatkan dan menemukan jalan takdirnya.

Dia menghela nafas panjang lalu kembali ke kantin untuk menemui Cika sahabatnya.

"Eh Nay, lo kenapa ditarik sama si Aland tadi?"

Mendengar nama Aland membuat nafsu makannya hilang, dan tiba-tiba Aland dkk menghampiri meja mereka. Dan Aland duduk sambil memeluk Naya dari samping, hal itu tak luput dari pandangan siswa dan siswi yang cengo atas pemandangan yang mereka lihat. Sedangkan diam-diam ada seseorang yang mengepalkan tangannya karena dia tidak suka melihat kemesraan mereka.

"Sayang suapin aku, aku laper,"

Naya bergidik ngeri dengan Aland, kenapa lelaki itu berubah drastis seperti ini ditambah lagi dia berbicara dengan bahasa aku kamu.

"Kok kamu malah bengong, Yang?"

"Ck, makan sendiri 'kan bisa Land,"

"Aku maunya disuapin kamu,"

Sudah cukup, Naya benar-benar malu sekarang. Dengan berat hati dia pun menyuapi Aland sampai sang empu kenyang.

Bel tanda masuk kembali pun berbunyi, Naya dan Cika kembali ke kelas mereka dengan Aland and the gang yang mengikuti mereka dari belakang seakan-akan mereka itu bodyguard.

"Masuk gih, belajar yang bener ya nanti pas pulang sekolah aku tunggu kamu di parkiran,"

Cup ....

Aland kembali mengecup singkat bibir Naya dan membuat seseorang yang tidak suka dengan hubungan mereka itu semakin panas. Sedangkan Naya sudah malu setengah mati dibuat Aland sialan itu.

"Aku ke kelas dulu sayang. Jangan kangen sama aku, ya,"

Setelah kepergian Aland, Naya menyumpah serapahi lelaki brengsek yang telah mengambil ciuman pertamanya. Sedangkan Cika terus menerus bertanya mengenai hubungannya dengan Aland.

"Lo punya hutang cerita ke gue,"

"Pokoknya lo harus jelasin semuanya nanti,"

Waktu terus bergulir dan kini waktunya pulang sekolah. Naya mati-matian untuk bersembunyi dari Aland tapi percuma lelaki itu tau saja dimana dirinya.

"Percuma mau kabur, Sayang, aku tau kamu dimana. Udah ayok pulang,"

Naya memutar bola matanya malas, dan akhirnya dengan setengah hati Naya pulang bersama lelaki itu.

"Liat aja Naya, gue bakal buat hidup lo hancur sehancur hancurnya," kata seseorang yang terus memperhatikan mereka sedari tadi.

To be continued ....

Love Behind the WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang