Khawatir

520 43 2
                                    

"Rin, ayo ke lapangan. Bapaknya udah ada tuh" ajak kamu ke teman sebangku kamu yang masih belum selesai melipat seragam putih abu-abunya.

"Bentar, ini gue masukkin ke laci dulu" jawab Ririn sambil masukkin seragamnya ke laci. Dan kemudian nyusul kamu yang dari tadi nungguin dia di depan pintu kelas.

Kalian berdua langsung lari ke lapangan dan mengambil barisan tempat perempuan.

"Sudah lengkap semua orang-orangnya?" Tanya guru olahraga kamu, memastikan.

"Sudah, Pak" jawab kalian serentak.

Setelah itu kalian memulai kelas, guru olahraga kalian meminta kalian untuk pemanasan terlebih dulu. Kalian pun menurutinya.

"Sekarang cari pasangan masing-masing untuk menghitungkan jumlah berapa kali kalian lari" perintah guru olahraga kalian.

Dari satu kelas, ada 16 pasangan. Jadi, ada 2 kloter, masing-masing kloter ada 8 pasangan, yang nanti bakal gantian untuk lari keliling lapangan. Untuk laki-laki 20 putaran, sedangkan perempuan cuma 15.
Kamu udah pasti berpasangan sama teman sebangku sekaligus sahabat kamu, yaitu Ririn.

Kamu dan Ririn milih kloter satu. Ririn yang duluan lari keliling lapangan dan kamu yang hitung. Selagi kamu asik menghitung Ririn yang berlari, seorang cowok perlahan duduk di sebelahmu.

"Y/n, kamu yakin mau ikut ambil nilai lari kali ini?" Tanyanya sedikit khawatir.

"Iya, aku yakin. Aku gak mau izin terus kalo ambil nilai lari. Dari kelas sepuluh loh aku udah izin terus hahaha" jawab kamu yakin, tapi sebenarnya ada perasaan gak yakin juga.

"Ya gak papa, kan kondisi kamu gak memungkinkan. Masa mau dipaksa" cowok itu menunjukkan raut wajah khawatirnya.

"Kali ini aku ikut, Jaehyun. Sekali ini aja, kan ini udah tahun terakhir" kata kamu senyum ke Jaehyun, berusaha meyakinkan Jaehyun. Karena kamu gak mau orang lain ikut khawatir, sementara kamu sendiri juga gak yakin sama diri kamu. Kamu pasti butuh dukungan dong.

"Yaudah, kalo ada apa-apa atau kamu udah gak tahan lari. Langsung lapor ke aku ya, atau langsung berhenti lari aja" katanya sambil mengelus rambut kamu. Kamu anggukin kepala kamu, yang ngebuat Jaehyun senyum.

Akhirnya, sampai pada giliranmu lari keliling lapangan. Ada sedikit rasa gugup disaat baru memulai, tapi kamu berusaha kuat dan meyakinkan diri kamu, kalau kali ini kamu pasti bisa menyelesaikannya.
Di pinggir lapangan, mata Jaehyun gak pernah lepas untuk perhatiin kamu.

5 putaran lari keliling lapangan, kondisi tubuh kamu masih stabil, pernafasan kamu juga masih oke, belum ada tanda-tanda yang buruk, kamu jadi semakin semangat untuk melanjutkannya sampai selesai.

"Y/n, lo harus kuat, okay? Ini.. hah..hah..hah..tahun terakhir lo" kata kamu nyemangatin diri sendiri di sela-sela lari.

"Y/N UDAH 7 PUTARAN. SEMANGAT!!" teriak Ririn di pinggir lapangan.
Kamu noleh sekilas dan kasih senyum ke Ririn dan juga Jaehyun, yang duduk tepat di sebelah Ririn.

Kamu mulai ngerasa nafas kamu mulai memendek, ngebuat kamu bernafas dengan cepat. Sesekali kamu mejemin mata kamu untuk nguatin diri kamu. Kamu memutuskan untuk jalan aja sambil terus mengontrol nafasmu.

Kamu udah mulai capek sekarang. Dalam hati kamu, kamu bingung. Kamu pengen selesain lari kamu, tapi fisik kamu udah mulai down.

"Y/N, SEDIKIT LAGI UDAH DELAP- Y/NNNN!!!"

Kamu tiba-tiba terduduk di tanah, nafas kamu terasa sesak, dada kamu sakit. Pandangan kamu juga mulai buram, kamu gak bisa lihat sekitar kamu dengan jelas.

Jaehyun langsung lari ke tengah lapangan nyamperin kamu. Dia bener-bener khawatir liat keadaan kamu sekarang. Jaehyun udah duga ini, asma kamu pasti bakal kambuh. Tanpa babibu, Jaehyun langsung gendong kamu menuju UKS sekolah. Ririn juga langsung manggilin beberapa anak-anak PMR di sekolah, buat bantu kamu.

Jaehyun NCT  x You (Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang