02

47 10 4
                                    

Gavin, Radis, Rain, Erzza dan Dhanis tengah berkumpul di kamar  milik Dhanis sambil menghisap rokok yang mereka pegang masing masing kecuali Radis karena  laki laki itu sangat  anti dengan rokok,  minuman keras  atau hal semacamnya

Sejak berkumpul tadi sampai detik ini mereka tak hanti hentinya membicarakan  guru baru itu,  bahkan Gavin sempat mengusulkan untuk mencari sosial media guru itu untuk di permalukan

Agh
Geram radis laki laki itu melemparkan  ponselnya ke sembarang arah lalu menjambak rambut nya  frustrasi  membuat yang lain langsung menatap ke arah nya dengan tatapan bingung

"lo kenapa? "tanya Rain yang tidak mendapat jawaban dari radis cowok itu tetap diem dengan tatapan kosong ke arah depan

"kenapa sih sial banget hari ini ketemu guru songong kayak pak rey " kesal radis membuat teman teman nya memutar bola mata nya malas

"Yeh kirain apaan"ujar Gavin sambil menonyor kepala radis membuat cowok  itu meringis

"Gue sumpahin mati muda tu guru " ujar radis yang langsung mendapat tatapan tajam dari Erzza

"Mulut  lo belum  pernah gue cipok ya dis pengen banget kayak nya" ujar erzza membuat  yang lain  terkekeh

"lu mau di cipok pakek bibir bekas dedek anya dis" ujar Dhanis membuat erzza mendengus kesal,

Anya aflawan adalah anak kelas 10 yang baru menjadi kekasih  erzza sejak sebulan lalu, tapi erzza berani bersumpah  ia belum pernah menyentuh gadis itu tidak seperti yang dhanis dan yang lain ucapkan itu semua hoax

"Nggak usah sembarangan ya lo" ujar erzza yang langsung  melemparkan bantal ke arah dhanis membuat cowok itu meringis

"AMPUN BANG JAGO AMPUN BANG JAGO"ujar dhanis sambil sedikit berteriak

"Rai tumben lo diem baek" ujar erzza  membuat yang lain langsung ikut menatap  rain,  benar saja dari tadi rain hanya diam sambil menghisap rokok yang ia pegang

"Diem gue lagi mikir" ujar rain ketua

"Sok sokaan mikir emang lo punya otak" ujar gavin sambil terkekeh

"Eh iya dia kan nggak punya otak" ujar Dhanis ikut terkekeh

"Lo mikir apa sih rai? "tanya erzza

"Gue rasa otak nya radis nggak jalan lagi untuk buat  tu guru keluar dari kelas gue rasa sekarang kita harus ikut  mikir" jelas rain  membuat yang lain langsung diam dan menatap rain serius.

"Dia bukan guru biasa " ujar radis santai

"Nah karena itu dis kita harus  cari cara  untuk buat tu guru pergi dari kelas kita tapi masalahnya gimana?  Gue rasa tu guru nggak mempan di permalukan kayak guru guru yang lain"jelas Rain

"ya jelas nggak mempan lah orang  tu guru  nggak punya malu" ceplos Dhanis yang langsung mendapat tatapan tajam dari teman teman nya

"Gue ada satu cara tapi ini beresiko untuk  kita berlima dan gue butuh bantuan  dhanis" ujar rain

"Lo apaan sih rai kalo beresiko aja di surunya gue sekali yang santai santai aja lo suruh  si gavin " kesal  dhanis

"Lo perotes gue depak lu dari sini " ancam Radis

"Ampu_ INI RUMAH  GUE RADIS"Teriak dhanis kesal

Thank you, Mr teacher

Pagi ini dhanis dan Gavin sudah berada di sekolah menunggu  tiga teman nya yang masih juga belum datang,  masalah rencana yang rain buat sudah di jelas kan oleh  rain di grup tadi malem dan sudah di setujui oleh yang lain

Thank you, Mr teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang