Beruang,
Beruang,
Beruang,
Semua benda di dalam tas bayi itu berbau karakter beruang. Entah itu popok dengan motif taddy bear, botol dodot dengan tutup berbentuk kepala beruang, kaus kaki motif beruang kutub, handuk dengan bordir taddy bear memakai pita biru di sisi sudutnya dan bahkan -oh sial- semua pakain bayi itu benbentuk seperti beruang (baik itu hoodie putih kecil dengan telingan beruang di bagian topinya atau sejenis jumpsuit beruang coklat dan cream dengan topi).
Apa Johnny teropsesi memiliki anak beruang hingga anaknya sendiri dimanipulasi sejak dini? Oh mungkin tidak juga, ini pasti obsesi wanita Thailand itu.
Atau opsi yang lebih gila, pasustri beda negara itu lah yang terobsesi akan hal berbau beruang - beruang lucu ini.
Oh lupakan, apa pula peduli Mark?
Menggeleng kepalanya kuat, Mark segera kembali pada tujuan awal ia menggeledah tas bayi itu. Bubur bayi. Ia butuh benda itu mengingat jam makan siang sudah akan berdering. Cukup baginya membuat Haechan menangis pagi tadi -jangan lagi. Demi para Dewi di kayangan, suara tangis Haechan seperti lolongan naga buas dari neraka: kuat sehingga telinga mu akan kehilangan fungsi(ini berlaku jika naga sungguhan ada di neraka). Mark pikir ia bisa mati muda hanya dengan mendengar tangisan bayi itu. Jangan sampai, sungguh, Mark tidak punya cita-cita untuk mati tidak elit seperti itu. Lagi pula Mark belum mau melihat surga sebelum ia menimang cucu.
Tik tok tik tok
Waktu berdenting begitu cepat tanpa diduga. Jam makan siang sudah berbunyi dan lambung bayi yang kelaparan membangunkan sang pemilik badan. Tangis itu pecah kembali sebagai bentuk alarm pengingat bahwa Mark sudah terlambat. Bajingan, kenapa hari minggunya merepotkan seperti ini? Hei, bukannya akhir pekan harusnya digunakan untuk beristirahat? Ini bukan acara survivor di mana kau akan tertendang ke dalam kubangan jika tidak melompat tepat waktu. Sialan!
Dengan setengah berlari, Mark menghampiri Haechan. Setelah menghabiskan susunya tadi, bocah itu jatuh tertidur dengan pulas dan tenang. Mark sampai berpikir mungkin di dalam susunya terdapat semacam obat tidur? Tidak, itu pemikiran konyol. Jadi Mark memindahnya Haechan ke dalam kamarnya. Membiarkan Haechan menempati sarangnya dengan beberapa bantal mengitari bayi itu. Ini upaya Mark agar adegan Haechan jatuh dari tempat tidur tidak terjadi.
Sesampainya di dalam kamar, Mark segera meraih tubuh Haechan dalam gendongan sambil mulutnya mengumpat tak jelas. Apa mau dikata, Mark hanya pria lajang yang menginjak umur 24 musim panas ini, jiwa mudanya masih menggelegar hebat- jadi, jika dihadapi dengan sesuatu seperti bayi menangis karena kelaparan, Mark tidak punya pilihan lain selain mengumpat.
"Haechan diamlah, kau berisik sialan" ucap Mark mengerang kesal. Oh tidak, itu bukan cara yang baik untuk menenangkan bayi satu tahun. Itu cara yang tidak beradab.
Ulangi!
"Haechan, jangan menangis lagi ya, kita akan segera makan" ujar Mark lagi sambil menghapus lelehan air mata bayi itu. Tubuhnya juga bergerak tanpa sadar, menimang sang bayi dalam gendongannya. Nah, ini contoh menenangkan bayi dengan benar, bunda. Tolong untuk dimengerti perbedaannya.
Haechan tak berhenti menangis, hanya saja tangis Haechan sudah lebih tenang. Ia hanya terisak pelan dengan pipi yang memerah dan mata yang basah. Sementara Mark kembali pada tas yang sejak tadi ia geledah. Tangannya masih mencari di mana bubur bayi itu tersembunyi. Bajingan, ini bahkan lebih sulit dari pada menebak siapa imposter di antara para pemain dalam game astronot kecil warna-warni yang sempat tenar kemarin.
Saat sudut matanya menemukan tas lain tergeletak di dekat sofa buluknya, saat itulah Mark mengumpat tanpa bisa menghentikan hal itu. "shit! sampai kiamat pun aku tidak akan menemukan buburnya di dalam tas ini" keluhnya merasa orang paling bodoh di dunia. Tas yang sejak tadi ia geledah adalah tas peralatan bayi milik Haechan. Di sana hanya ada pakaian, peralatan mandi dan mainan Haechan. Sementara segala keperluan pangan Haechan ada di tas satunya. Bodoh memang!
KAMU SEDANG MEMBACA
All Day with Baby Bear
Fiksi PenggemarApa jadinya jika akhir pekan Mark harus dihabiskan bersama si Baby Bear Haechan yang rewel??