Chapter 3

1.2K 149 8
                                    

Kana yang merasa ingatannya sudah kembali itu pun memutuskan untuk kembali ke Bangkok mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya, walaupun mungkin dia harus menderita lagi. Tapi dia tidak akan melepaskan Mew untuk yang ke 2 kalinya lagi.

Saat tiba di apartment Mew, bau minuman keras menusuk hidungnya dan banyak botol minuman berserakan dimana-mana termasuk pecahan botolnya. Kana juga menemukan Mew yang sedang tertidur di sofa sambil memeluk botol minuman yang sudah kosong itu. Kana pun mengambil botol minuman itu dan mendadak Mew menariknya Kana ke pelukannya.

"Kana, jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan p' na. P' membutuhkanmu" ujar Mew yang membuat Kana merasa bau alkohol pada tubuh Mew sangat menyengat.

"P' Mew...p' bangun" panggil Kana sambil memukul halus wajah Kana.

"Nnngggghhhh ... hoooaaammmm ... hmm ... khayalanku datang lagi. Tidak mungkin Kana disini" ucap Mew yang melanjutkan tidurnya.

"P' Mew tidak perduli pada Kana?" Ujar Kana yang membuat Mew memandang kearahnya.

"Kana ... sayang. Ini bukan mimpi kan sayang?" Tanya Mew menangkup wajah Kana.

"Bukan p'. Ini benar Kana. Kekasih p' Mew" jawab Kana.

"Kana kemana saja? P' selalu mencari keberadaan Kana tapi selalu tidak berhasil menemukan Kana" tanya Mew dengan nada kuatir.

"Kana pergi ke Surat Thani untuk menghindari p'. Tapi kemudian ingatan Kana tentang p' perlahan-lahan telah kembali. Maka Kana....."

"Maka Kana kembali ke Bangkok untuk p'. Benar?" Tanya Mew menggenggam tangan Kana.

"I-iya p'." Jawab Kana dengan wajah memerah.

"Khop khun Kana. Khop khun telah kembali pada p'. Kali ini p' tidak akan melepaskanmu lagi" jawab Mew memeluk Kana.

"Tapi bagaimana dengan p' Mook? Bagaimanapun juga dia tetap istri p' yang diakui keluarga p'." Tanya Kana sambil menunduk.

"Peduli setan dengan Mook. Yang p' cintai hanya Kana seorang. Mulai hari ini tinggallah bersama p' di mansion" ajak Mew.

"Akan Kana pikirkan. Berikan waktu pada Kana" jawab Kana.

"Baiklah. P' mandi dulu na" ujar Mew.

"Kana akan menyiapkan sarapan untuk p'." Jawab Kana sambil berjalan ke dapur.

Kana pun membuka kulkas makanan apa yang bisa dibuat untuk Mew. Kemudian dia teringat kalo Mew mabuk dan perutnya juga gak enak. Makanya Kana membuatkan bubur putih untuk Mew. Saat sedang membuatkan bubur, tiba-tiba hp Mew bunyi dari Mook. Kana pun mengangkatnya.

"Sawadee thon chau khap p' Mook" sapa Kana.

"Kana? Mau apa kamu di condo p' Mew?" Ujar Mook dengan ketus.

"Menurut p' apa yang bisa kulakan di condo p' Mew? Dia kekasihku" jawab Kana.

"Tapi dia suamiku" ujar Mook.

"Tapi dia tidak mencintaimu p' Mook. Dengan sekali menjentikkan jariku, p' Mew akan jatuh ke pelukanku. Kamu percaya itu?" Ancam Kana.

"Jangan coba-coba menyentuh suamiku. Dia hanya milikku seorang" ancam Mook.

"Hmm ... kita lihat saja nanti siapa yang akan menang" ucap Kana sambil mematikan telepon nya.

Selesai ritual mandi yang dilakukan Mew, dia pun turun ke bawah untuk sarapan bersama Kana. Kana juga mengatakan kalo Mook telah menelepon nya. Reaksi Mew hanya biasa saja. Selesai sarapan Mew menyuruh Kana untuk memikirkan tawaran nya. Kana pun hanya mengangguk.

Sementara Mook yang masih marah dengan apa yang dikatakan Kana, langsung menuju kantor Mew. Disana Mook tidak bertemu dengan Mew karena dia sedang rapat diluar. Mook pun menunggu dan terus menunggu sampai akhirnya penantiannya tidak membuahkan hasil untuk bertemu Mew. Mook hanya bertemu asisten Mew, Earth Pirapat.

"P' Earth, dimana p' Mew?" Tanya Mook.

"Dia sudah pulang ke mansion. Mook datang mau ngapain?" Tanya Earth.

"Aahhh ... aku mau ajak p' Mew makan diluar, tapi aku gak memberitahu dia untuk memberinya kejutan. Ternyata aku yang terkejut. Hahahhaha" jawab Mook sambil tertawa.

"Kenapa Mook gak hubungi p' Mew aja untuk bertemu di restoran?" Saran Earth.

"Benar juga. Ya sudah aku hubungi dulu p' Mew. Bye p' Earth" pamit Mook yang membuat Earth hanya menggelengkan kepalanya.

Mook pun masuk ke mobilnya dan berteriak sambil membanting setirnya. Setelah emosinya agak mereda, Mook pun kembali ke mansion dan memang benar kalo Mew sudah berada di mansion sedang duduk di ruang tengah sambil mengerjakan pekerjaannya dengan ipad.

"P' Mew.." panggil Mook dengan mesra.

"Apa?!" Jawab Mew ketus.

"Cepat sekali p' pulangnya" ujar Mook yang membuat Mew menatapnya tajam.

"Aku pulang malam, kamu tanya apakah aku bisa pulang cepat ato tidak. Aku beneran pulang cepat, kamu malah bertanya kenapa aku pulang cepat. Maumu itu apa Mook?!" Maki Mew yang langsung beranjak ke kamarnya.

"P' Mew, bukan begitu maksudku. Jangan marah p'. Aku hanya tidak menduga kalo p' akan pulang cepat. Tadi aku ke kantor p' untuk mengajak p' makan malam. Tapi kata p' Earth kalo p' sudah pulang ke mansion. Makanya aku langsung pulang" jawab Mook yang bermaksud untuk menenangkan hati Mew dengan memeluknya dari belakang.

"......."

"P' Mew kenapa tidak bicara?" Tanya Mook.

"Aku lelah" jawab Mew.

"P' Mew tidak mau makan bersama Mook?" Tanya Mook.

"Sudah kubilang aku lelah, Mook. Lepaskan aku!!" Jawab Mew melepas paksa tangan Mook.

"Tapi dengan Kana kenapa p' tidak lelah? Apakah dia jauh lebih baik dari aku? Apakah......."

"Iya Mook. Dia lebih baik darimu. Dia duniaku. Dia cintaku. Dia segalanya bagiku" jawab Mew.

"Kalo begitu kenapa kamu mau menerima pernikahan ini kalo kamu mencintainya" tanya Mook.

"Aku menerima pernikahan ini? Hahahhaha ... Mook Worranit seharusnya kamu sadar kalo dari awal aku memang tidak menghendaki pernikahan ini. Tapi kamu dan ayahku bekerja sama untuk membuat agar aku menerima pernikahan ini dengan mengancam keselamatan Kana. Jangan pernah berpikir kalo aku tidak tahu kamu juga yang mencelakai Kana sampai dia amnesia" ucap Mew sambil menunjuk wajah Mook.

"Aku mencelakai Kana? P' Mew, aku bahkan tidak pernah menyentuh Kana mu" elak Mook.

"Benarkah? Bagus sekali sandiwaramu itu Mook. Mungkin kalo pria yang tidak tahu bagaimana sifatmu, mereka akan percaya. Tapi aku tidak akan begitu saja percaya padamu" jawab Mew beranjak pergi.

"P' Mew mau kemana? Mau ke tempat homo sialan itu?" Maki Mook.

"Dia punya nama. Namanya Kana" jawab Mew.

"Whatever. Apa p' Mew mau ke tempat jalang itu lagi?" Kesal Mook.

"Apa urusanmu aku mau kemana" jawab Mew.

"Aku istrimu p' Mew" teriak Mook yang membuat para maid yang berada di dapur kaget.

"Kamu hanya istri yang diakui oleh ayahku, tapi aku tidak pernah mengakuimu sebagai istriku. Kamu tahu sendiri siapa yang kucintai, Mook" jawab Mew yang berlalu pergi.

Mew pun menyetir mobil tanpa ada arah dan tujuan. Kemudian dia pun mampir ke club untuk sekedar minum-minum, lalu dia ke condonya dan melihat Kana sedang tidur di kamarnya. Karena terpengaruh alkohol, Mew pun melakukan penyatuan diantara mereka. Kana yang kaget itu pun mendorong tubuh Mew, tapi tenaganya kalah oleh tubuh besar Mew sehingga Kana pun terpaksa melayani nafsunya Mew.

My Wife, My MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang