Walaupun Thanat tidak menyukai Kana, tapi dia tetap mengikuti apa yang dikatakan Josh padanya. Thanat pun berpura-pura terkena stroke dan lumpuh sebelah. Dikatakan kalo Thanat menolak untuk tinggal di rumah sakit dan lebih memilih dirawat di mansion. Maid yang bekerja di mansion Thanat, yaitu Diana mengabari hal ini pada Ola. Yang langsung saja mengabari Mook yang lagi santai duduk di taman belakang.
Mook pun langsung keatas mengganti pakaian dan ke mansion Thanat. Sampai disana Diana memberi tahu pada Thanat yang wajahnya langsung sumringah karena dikiranya Mook pasti akan mengurusinya, maka disuruhnya Mook masuk ke kamarnya.
"Papa ... kenapa papa sampai bisa kena stroke sih? Itulah papa gak pernah mau jaga makan. Kalo papa udah kea gini Mook gak mau lagi ngurusin papa. Soalnya papa udah cacat. Gak berguna lagi untuk Mook. Hanya bisa nyusahin aja. Ya udah, Mook pulang dulu ya. Mook doakan semoga papa cepat mati aja ya. Bye..." pamit Mook pada Thanat yang membuat hatinya sungguh sangat sakit. Thanat masih ingat bagaimana Mook meminta kepadanya supaya Mew hanya menjadi miliknya saja. Thanat pun mengabulkan permintaannya tanpa pikir panjang lagi dan tanpa mau mengenal siapa itu Kana yang menurut nya hanyalah duri dalam daging.
Malamnya sewaktu makan malam, Diana memberi tahu kalo Mew dan Kana datang mengunjunginya. Dengan perasaan yang ogah-ogahan, Thanat pun mengijinkan mereka untuk mengunjunginya. Diluar dugaan Thanat kalo Kana langsung menghampiri nya dan menanyakan keadaannya. Kemudian Mew mengatakan kalo Thanat tidak bisa bicara karena keadaannya.
Yang lebih membuat Thanat tambah kaget lagi saat Kana memutuskan untuk menjaga Thanat di mansion nya. Awalnya Mew menolak itu, tapi kemudian Mew luluh juga dan mengijinkan Kana menetap di mansion Thanat sampai dia sembuh.
Kana pun pamit untuk pulang ke rumah mengambil barang-barangnya yang akan dia bawa ke rumah Thanat selama menjaganya.Kana melakukan ini bukan semata-mata ingin mendapat persetujuan dari Thanat soal hubungan nya dengan Mew, tapi memang Kana ingin menunaikan tugas sebagai seorang anak yang belum dia pernah dia lakukan pada orang tuanya dulu. Dengan melihat Thanat sakit, Kana berpikir mungkin ini adalah jalan yang diberikan Tuhan kepadanya untuk mengurus Thanat seperti orang tua kandungnya sendiri.
Pagi-pagi sekali Kana pun menyambangi rumah Thanat yang disambut Diana. Kana pun membuatkan makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita stroke dan Diana yang mengetahui itu hanya diam sambil menahan tawa. Kana pun membawa sarapan Thanat keatas serta sebaskom air dan lap bersih untuk membersihkan tubuh Thanat.
"Pagi paman Thanat. Bagaimana paginya? Hari ini cuacanya cerah ya. Yuk waktunya untuk ngelap badan supaya paman tetap bersih dan harum ya" ucap Kana.
"Ka-Ka-na" panggil Thanat.
"Iya paman. Namaku Kana. Setelah badan paman dibersihkan, sarapan ya. Setelah itu Kana akan bawa paman berjemur ato paman mau berjemur sambil sarapan?" Tanya Kana.
"A-a-ku ma-ma-u sa-ra-pan di ta-ta-man sa-sa-ja" jawab Thanat yang tidak tahu kenapa dia harus menjawab Kana.
"Baiklah. Habis badannya di lap bersih ya" jawab Kana.
'Kana begitu baik padaku. Sungguh terlihat beda jauh dari Mook. Apa benar kata Josh kalo aku telah salah memilih seorang mantu untuk Mew?' Batin Thanat yang melihat Kana.
"Paman kenapa melihatku? Ada yang salah?" Tanya Kana yang menerima gelengan dari Thanat.
Setelah membersihkan badan Thanat, Kana pun mendorong kursi roda Thanat ke taman belakang untuk berjemur sambil menyuapi Thanat untuk makan. Diana yang melihat itu sangat kagum dengan apa yang dilakukan Kana. Karena selama puluhan tahun dia tinggal mengurus mansion, Thanat terkenal sebagai orang yang keras kepala.
Selesai menyuapi Thanat, Kana langsung mendorong Thanat ke kamar untuk beristirahat sampai siang. Kana juga membantu Diana untuk memasak makan siang bagi Thanat. Di dalam kamar Thanat yang berpura-pura terkena stroke itu menghubungi Josh dan menceritakan semuanya tentang Kana, meskipun begitu Thanat tetap tidak mau mengakui kebaikan Kana.
Sayup-sayup terdengar oleh Thanat kalo Mook datang, lalu Thanat pun mematikan telepon dari Josh. Tak berapa lama Mook masuk ke kamar Thanat sambil berdiri memandangi Thanat.
"H̄æm̀m, kenapa memandangi khun Thanat seperti itu?" Tanya Diana.
"Gak. Aku cuma mau tahu bagaimana mungkin ayah mertuaku yang sehat-sehat ini bisa mendadak terkena stroke" jawab Mook sambil duduk di tempat tidur mencubit paha Thanat.
"Tentu saja bisa H̄æm̀m. Oh ya, ini makan siang khun. Tolong khun disuapi ya" jawab Diana.
"Kenapa harus aku? Dimana homo sialan itu?" Kesal Mook.
"Maksud H̄æm̀m Kana ya ... dia dibawah sedang memasak sup ayam herbal untuk khun makan nanti malam. Kata Kana untuk memperbaiki daya tahan tubuh khun" jawab Diana.
"Makanan bergizi kea bagaimana pun tetap gak akan bisa membuat ayah mertuaku ini sembuh. Lihat sendiri saja keadaannya" ucap Mook yang membuat Diana menggeleng kan kepalanya.
'Hmm ... jika saja H̄æm̀m tahu kalo khun hanya berpura-pura, pasti H̄æm̀m akan menyesal karena memperlakukan khun seperti itu' batin Diana.
Mook pun mengambil makan siang dari tangan Diana dan menyuapi Thanat dengan kasar sampai nasinya berserakan di sekujur tubuhnya. Selesai makan, Mook menyerahkan piring itu pada Diana dan keluar dari kamar Thanat. Diana pun mengambil tisu basah untuk mengelap wajah Thanat.
"Khun, sekarang khun tahu kan siapa yang paling baik sama khun? Apa khun masih mau melanjutkan sandiwara ini?" Tanya Diana.
"Apa menurutmu aku harus menerima Kana? Kamu tahu sendiri gagalnya pernikahanku dengan istriku karena aku dikecewakan oleh seorang gay. Tidak ada yang tahu akan itu" jawab Thanat.
"Khun bisa lihat sendiri bagaimana kebaikan Kana pada khun. Semua itu dari hatinya yang terdalam. Khun tahu, Kana pernah bercerita padaku kalo kebaikannya pada khun karena khun adalah pengganti orang tuanya" ujar Diana sambil mengganti baju Thanat dengan baju kaos.
"Pengganti orang tuanya? Maksudnya bagaimana?" Tanya Thanat tidak mengerti.
"Dulu Kana bukan anak yang seperti sekarang ini. Dia anak yang sangat nakal dan terkenal kebadungan nya. Suatu hari ayahnya stress sampai terkena stroke dan Kana tidak mau mengurusinya, sampai mengutuki supayq ayahnya cepat mati. Setelah ayahnya meninggal, barulah Kana menyesal dan dia pernah berjanji jika dia diberi kesempatan untuk mengurusi orang stroke, maka dia akan mengurusnya tidak perduli siapa orang itu" jawab Diana.
"Hmmm......" jawab Thanat manggut-manggut.
"Kalo begitu aku ke bawah dulu khun. Pikirkan baik-baik perkataanku. Menurutku khun Mew tidak akan pernah dikecewakan oleh Kana. Soal Kana hanya mau harta kekayaan Jongcheveevat, itu sudah pernah khun lakukan bukan dengan memberikan sejumlah besar uang padanya. Tapi apa? Dia malah mengembalikan uang itu pada khun" ujar Diana yang berlalu meninggalkan Thanat yang berdiri di balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife, My Maid
Fanfic"Kenapa pulang malam sayang?" Tanya seorang perempuan berwajah manis pada suaminya. "Sesukaku aku mau kemana. Untuk apa kamu mengurusiku. Urus saja urusanmu" jawab seorang pria dengan tatapan yang membunuh pada istrinya. Cerita ini berkisah tentang...