Chapter 5

1.1K 141 6
                                    

"Mew, apa-apaan ini? Kenapa kamu bawa homo sialan ini ke kamar kita" teriak Mook.

"Astaga Mook. Jangan berteriak. Ini kamarku. Kamarmu ada di seberang. Jadi hakku aku mau bawa siapa ke kamarku dan 1 hal lagi jangan pernah menghina Kana dengan kata homo sialan, karena kamu juga menghinaku. Ayo sayang, kita ke ruang kerjaku" ajak Mew menarik tangan Kana keluar dari kamar, sementara Kana tersenyum dengan Mook.

"Aaaaarrrgggghhhhhhh ... dasar homo sialan. Kenapa Mew bisa sampai bawa dia ke rumah. Siiiaaallllaaannnn" maki Mook sambil menghentakkan kakinya.

Sementara Mew dan Kana berjalan ke ruang kerja, banyak maid yang memperhatikan bagaimana tangan Mew menarik tangan Kana. Kontan saja Kana memukul tangan Mew untuk minta dilepaskan. Melihat maid yang melihat kearah mereka, Mew tetap tidak melepaskan tangan Kana, malah semakin menggenggam nya erat.

"Apa yang kalian lihat? Kana ini sudah kuanggap sebagai bagian dari hidupku. Lanjutkan kerja kalian" tegur Mew pada semua maid dan menarik tangan Kana menuju ruang kerjanya.

"P', apa yang p' katakan tadi? Kana bagian dari hidup p'?" Kaget Kana.

"Memang kenapa? Kenyataan kan" jawab Kana.

"P', ini baru hari pertama Kana masuk di rumah p' udah menimbulkan gosip diantara para maid" kesal Kana.

"Kana hanya milik p' seorang. Biarkan mereka mau ngomong apa" jawab Mew.

"P' sekarang p" bawa Kana kemari ada apa? Kita bukannya mau tidur di ruang kerja p' kan?" Ketus Kana.

"Apa sekarang Kana menggoda p'?" Pancing Mew menarik pinggang Kana untuk lebih dekat padanya.

"P' Mew, jangan sekarang. Bagaimana kalo tiba-tiba maid masuk?" Tanya Kana.

"Gak mungkin. Kalo mereka mau masuk pasti mengetuk duluan" jawab Mew yang langsung melumat bibir Kana.

Drrrttt ... drrrttt ... drrrttt

"Sialan ... siapa lagi yang telepon" kesal Mew yang membuat Kana tertawa.

"Diangkat saja p'. Manatahu saja penting" jawab Kana bergelayut di pangkuan Mew.

"P' harap ini penting" kesal Mew.

Mew pun mengangkat telepon nya dari Earth yang mengatakan kalo Thanat akan datang ke kantor besok untuk membicarakan soal proyek resort di Krabi. Hal ini tentu saja membuat Mew kaget karena itu terlalu mendadak. Begitu juga dengan Kana, tapi berusaha diredamnya.

'Sepertinya Mook ada ngelapor apa-apa pada si tua Thanat itu. Tapi tidak apa-apa. Aku tahu apa yang harus kulakukan. Tunggu pembalasanku, khun Thanat' batin Kana.

"Sayang, besok papa akan datang ke kantor untuk membicarakan project resort di kantor. Kalo bisa agak pagi ya Kana antar p' ke kantor" ujar Mew setelah mematikan telepon nya.

"Iya p' ku sayang" jawab Kana.

"Sepertinya kalo tidak ada halangan, kita akan bepergian ke Krabi. Anggap saja honeymoon" ucap Mew sambil mencium Kana.

"Terserah p' saja. Ngomong-ngomong besok jadwal p' kemana saja selain ke kantor?" Tanya Kana.

"Siang p' akan makan siang dengan pengusaha dari China, terus kamu antar p' ke gallery milik teman p' karena ada acara pelelangan disana. Kemudian setelah itu acara kita berdua" jawab Mew mengeratkan pelukannya.

"Hmm ... ternyata p' sibuk sekali ya" jawab Kana.

"Tentu saja sayang. Tapi jika Kana meminta waktu pada p', pasti p' akan ada hanya untuk Kana" ujar Mew.

"Harus itu p'. Kalo tidak, p' tidak akan mendapat jatah dari Kana selama 1 tahun" canda Kana.

"Kana tidak bercanda kan?" Kaget Mew.

"Hmm ... tidak. Sudah malam p', Kana tidur dulu. GN" ucap Kana yang membuat Mew bengong menghadapi kucingnya sekarang.

Keluar dari ruang kerja Mew, Kana hendak menuju kamarnya tapi kemudian tertahan karena Mook turun dari atas sudah menunggunya dengan tatapan yang seakan ingin membunuhnya. Kana pun dengan santainya berjalan melewati Mook.

"Sekarang kamu sudah berani datang sampai ke mansion Mew" ujar Mook dengan nada marah.

"Karena p' Mew adalah milikku. Jadi aku harus mempertahankan milikku" jawab Kana.

"Untuk melepaskan Mew, apa yang kamu mau?" Tanya Mook.

"Tidak ada. Justru aku sangat menikmati permainan ini denganmu, p' Mook. Aku ingin melihat dengan jelas saat kamu diceraikan p' Mew dan diusir dari mansion nya" bisik Kana.

"Plak ... dasar makhluk kurang ajar" tampar Mook.

"H̄æm̀m ... K̄hxthos̄ʹ na. Kana tidak akan mengulanginya lagi" ujar Kana saat melihat Mew.

"Mook, apa yang kamu lakukan padanya? Kenapa kamu menamparnya?" Tanya Mew.

"Tanyakan sendiri padanya" kesal Mook.

"Khun, Kana tidak sengaja menabrak H̄æm̀m dan Kana langsung ditampar tanpa ada penjelasan. Padahal Kana sudah minta maaf" jawab Kana menangis memegangi pipinya.

"Itu tidak benar Mew. Dia ... dia ....."

"Sudah. Hentikan Mook. Makin lama, aku bisa gila di rumahku sendiri. Kana, masuk kamarmu" bentak Mew.

"Mew, Kana mengatakan dengan jelas di telingaku kalo dia mau mengusirku dari mansion mu" jawab Mook.

"Mook, aku mohon jangan mengarang cerita lagi. Sekarang masuklah ke kamarmu" pinta Mew.

"Tapi Mew......"

"MASUK!!" Bentak Mew yang membuat Mook kaget dan langsung berlari keatas menuju kamarnya.

Saat Kana memasuki kamarnya, ternyata sudah ditunggu maid lain yang mau menanyakan padanya apa hubungannya dengan Mew. Gosip diantara maid kalo Kana ini adalah penggoda. Kana pun berpikir untuk bisa tinggal di mansion Mew, pertama-tama yang harus dilakukannya adalah mengambil hati maid untuk bisa mendukungnya. Kemudian Kana pun berpura-pura menangis keras sambil memegangi pipinya.

"Kana kenapa menangis?" Tanya maid yang name tag nya tertulis Jar.

"Kana ditampar H̄æm̀m" jawab Kana.

"Kenapa bisa? Apa karena Kana menggoda khun Mew?" Tanya maid tua yang bernama Ola tersebut.

"Kenapa p' bisa berkata seperti itu? Kana bukanlah penggoda. Kana berterima kasih pada khun Mew karena khun telah menyekolahkan Kana. Untuk membalas budi khun, Kana pun bekerja di mansion khun" jawab Kana yang membuat Ola tertegun.

"Maka dari itu tanya dengan jelas dulu pada Kana nya. Jangan sembarang nuduh begitu" ujar Jar.

"K̄hxthos̄ʹ na Kana" ucap Ola.

"Gak pa-pa p'. Kana mengerti" jawab Kana dengan sumringah.

"Jadi Kana tadi ditampar H̄æm̀m karena masalah apa?"  Tanya Jar.

"Tadi setelah Kana keluar dari ruang kerja khun,Kana tidak sengaja menabrak H̄æm̀m dan tanpa ada penjelasan, Kana langsung ditampar" cerita Kana

"Hmmm ... H̄æm̀m benar-benar sudah gila. Gegara dia gak bahagia dengan khun Mew, kita-kita yang dijadikan sasarannya" keluh Jar.

"Benarkah?" Tanya Kana.

"Iya. 3 hari yang lalu aku dan p' Ola tidak sengaja menjatuhkan minuman ke baju H̄æm̀m. Kana tahu bagaimana reaksinya?" Tanya Jar.

"Apakah dia marah besar?" Tebak Kana.

"Bukan hanya marah. Tapi dia juga menyiram kami dengan air panas. Belum puas, dia mengurung kami dalam gudang. P' Pine juga ikut dikurung gegara membela kami" jawab Jar.

My Wife, My MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang