16

39 29 4
                                    

Sesampainya dirumah, mikayla membersihkan tubuhnya, mikayla tidak menemukan keberadaan kakaknya, ia menduga kak celia tengah merayakan ulang tahun
dengan teman-temannya, ia masih kesal dengan insiden tadi, andai saja nadine tidak menjatuhkan kue ke elvaro, pasti mereka bisa merayakan ulang tahun kak celia tengah malam nanti, mau beli kue baru pun sudah tidak mood rasanya, penyesalan tetap saja penyesalan toh semuanya sudah terjadi

Tingg

Hp nya berbunyi, mikayla membuka tasnya dan meraih benda tersebut, ia heran nomor asing siapa yang mengirimnya pesan

Nomor tidak dikenal
Kalo lo baca pesan ini,
Temui gue sekarang di
Taman kota, gue tunggu.

Tanpa membalas pesan ia melempar HP nya ke ranjang, sudah ditebak siapa orang barusan, siapa lagi kalau bukan elvaro si lelaki licik?

Mikayla tidak menghiraukan kantuknya, ia memanggil pak kardi untuk mengantarnya ke taman

Diperjalanan ia tak henti-hentinya mengutuk lelaki itu

' mau apa sih malem-malem ke Taman, ngajak berburu hantu? Besok pagi kan bisa '

Sesampainya di Taman, mikayla mencari elvaro, ia sangat mudah ditemukan, kemejanya masih kotor akibat kue, dan terlihat sangat tak terurus, siapapun pasti tidak menyangka dia elvaro narendra, sang aktor tampan sedang duduk di taman dengan penampilan seperti itu dan menggunakan earpods

' gila, udh putus kali urat malunya, apa dia gak takut dijemput satpol pp? Hahah '

Elvaro menyadari keberadaan gadis itu

"Ngapain lo ngetawain gue?"

"Liat aja penampilan lo sendiri" ucapnya sambil mennahan tawa

Tanpa aba-aba elvaro melepaskan kancing kemejanya, kini tersisa kaus navy polos yang bersih melekat pada tubuhnya

Mikayla menelan ludahnya

"Mau apa lo? Jangan macem-macem ya"

"Nih bawa, lo mikir apa sih? Gue mau lo yang nyuci, hitung-hitung penebusan dosa" ujarnya tanpa hambatan

"Kenapa harus gue? Kenapa gak nadine?"

"Ohh jadi lo nolak nih? Gue baru tau selain ceroboh, lo orangnya ingkar janji" kata elvaro disamping telinga mikayla

"Fine!! Siniin kemeja lo"

"Ya udah lo boleh balik, gue rasa lo udah ngantuk berat"

"Udah gitu doang? Lo ngajak ketemuan jauh-jauh cuma buat ini?"

"Lo mengharapkan apa emangnya?"

"Gak ada, udahlah gue pulang aja" detik itu juga ia meninggalkan elvaro

Sepeninggal mikayla dari hadapannya, elvaro mengemudikan mobil Tesla nya bukan untuk pulang melainkan ke pantai

Jangan menduga dia akan minum atau sebagainya, elvaro hanya ingin menenangkan pikirannya, berbicara sendiri ataupun sekedar menyapa alvaro walau ia tahu saudaranya tak akan pernah menyahut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan menduga dia akan minum atau sebagainya, elvaro hanya ingin menenangkan pikirannya, berbicara sendiri ataupun sekedar menyapa alvaro walau ia tahu saudaranya tak akan pernah menyahut.

Ia benar-benar sendirian, tapi tak pernah merasa kesepian, karena yang elvaro tahu raga alvaro telah tiada tapi tidak dengan jiwanya yang akan selalu bersama elvaro.

Percaya atau tidak sejak kepergian alvaro, elvaro merasa ia dijaga, walau tak terlihat tapi ia merasakan.

Sambil menatap ombak dan sesekali melihat ke langit, elvaro bahkan tidak peduli dengan hembusan dingin angin malam kala itu.

"Al, gue udah lama ya gak curhat sama lo? Lo tau gue udah ketemu sama michella, gue yakin kalo lo jadi gue pasti lo girang banget, gue bingung al gue harus bereaksi gimana terhadap dia? Apa gue harus balas dendam? Atau maafin dan lupain insiden malam itu?, Kalo gue bilang gue bilang gue benci dia itu, normal kan? Lo gak marah kan?, Oh ya lo kok udah jarang mampir ke mimpi gue? Salah apa gue sama lo? Padahal gue sering ngajak lo ngobrol, intinya gue cuma mau ngasi tau lo kalo gue udah ketemu michella, gue rasa gue bisa balas dendam atas luka lama yang keluarga kita rasain selama ini, gue harap lo hargai keputusan gue sekali aja, gue pamit ya al" elvaro bangun dari duduk bersilanya dan segera pulang

•••

Mikayla terbangun dari tidurnya pukul 2 dini hari, akibat suara pecahan gelas yang ia yakini di dapur itu.

Sesampainya di dapur , mikayla kaget melihat kaki bi surti bersimbah darah terkena pecahan gelas yang dilempar celia.

"Kakak apaan sih? Kasian bi surti, dia kenapa bi?"

"Non celia mabuk, dia baru aja pulang diantar teman-temannya"

"Sok-sokan minum lagi, udah tau toleransi alkoholnya rendah, awas aja lo besok kak, ayo bi bantu papah kak celia ke kamar"

"Ayo non"

Sesampainya di kamar celia, ia berontak dan banyak gerak membuat mikayla geram dan memukul kakaknya dengan bantal.

"Bi siapin susu tawar dong"

"Baik non"

"Lo makin tua bukannya makin dewasa malah nyusahin tau kak, kasian bi surti tau"

Tibalah bi surti membawa susu tawar itu untuk meredakan mabuk

"Ini ya non"

"Oh iya bi, mikayla mewakili kak celia minta maf ya atas sikap kak celia tadi, kaki bibi jadi berdarah, tolong di obatin ya bi, biar gak infeksi"

"Gapapa non, kan non celia gak sadar ngelakuinnya"

•••

Seorang pemuda menempelkan foto gadis cantik itu dengan jarum pentul lalu mulai mengambil silet dan menyilet foto wajah gadis itu sambil tersenyum puas.

"Gue gak akan pernah biarin hidup lo tenang, gue akan buat lo menderita, jangan khawatir gue akan main dengan cara halus dan membunuh lo perlahan-lahan, karena lo yang udah membunuh dia, sekarang saatnya gue yang balas dendam"

Kegiatan memasang dan menyilet foto itu berlangsung beberapa saat dengan jumlah foto kira-kira belasan, setelah puas lelaki ini keluar dari ruang bawah tanahnya dan tidur nyenyak agar nantinya bisa memikirkan siasat untuk menghancurkan hidup gadis itu.















Bersambung...












***



Yeaay double update guys,
Kira-kira ada yang bisa nebak gak apa yang terjadi di masa lalu?
Jangan lupa voment ya😍

Back To August [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang