15

35 29 8
                                    

Mikayla dan nadine tengah berada di toko kue, mereka memesan kue black forest untuk ulang tahun kak celia, kue itu sudah dihias dengan baik, dan ukurannya sepanjang tangan orang dewasa, mereka akan memasukkan kue itu ke bagasi sebelum membayarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mikayla dan nadine tengah berada di toko kue, mereka memesan kue black forest untuk ulang tahun kak celia, kue itu sudah dihias dengan baik, dan ukurannya sepanjang tangan orang dewasa, mereka akan memasukkan kue itu ke bagasi sebelum membayarnya.

"Sini biar saya bantu" ujar seorang staff disana

"Gak usah mas, kita bisa kok" sahut nadine tanpa keraguan

Saat berjalan beberapa langkah, tiba-tiba tangan nadine kesemutan, ia jadi tidak bisa menjaga keseimbangan, dan jatuhlah kue itu menimpa kemeja orang yang baru membuka pintu

Duggg

"Astaga!!" Nadine dan mikayla kaget dan merasa tidak enak akan hal tersebut

"Kalo jalan lihat-lihat dong" bentak lelaki itu

"Maaf maaf kita gak bermaksud" sesal mikayla

Nadine melepas sweater nya dan mengelap kue di lengan dan kemeja lelaki itu

"Loh kalian?!!"

"Elvaro, m-maafin kita ya"

"Udah-udah jauhin sweater lo dari lengan gue, pantesan aja gue sial ternyata ketemu cewek aneh sama babunya disini"

"Lo boleh ya marahin kita karena ini memang salah kita, tapi lo jangan sekali-sekali ngatain sahabat gue babu, muka lo tu kaya babi" bentak mikayla tak kalah ngegas

"Mik lo ngomong apa sih? Malu tau diliat orang-orang" bisik nadine

Karena membuat keributan di lantai dasar, owner toko kue tersebut turun dari kantor atas, ia resah melihat customernya terganggu dengan keributan itu

"Ada apa ini ribut-ribut?"

"Lihat apa yang dua orang ini perbuat" cicit elvaro

"Saya tidak mengerti ada masalah apa diantara kalian, yang jelas kalian mengacaukan toko saya"

"Maaf kami akan ganti rugi biaya kue dan keributan barusan" ucap nadine pelan

"Ganti rugi katamu huh? Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan uang"

"Lantas harus kami tebus dengan apa?" Tanya mikayla keheranan

"Kalian bertiga seharian ini harus membantu toko memproduksi kue, tentunya secara manual dan tanpa digaji"

"Apa??!" Teriak mereka bertiga kompak

"Baiklah, kita gak punya pilihan mik" ujar nadine sambil menyikut mikayla

"Saya keberatan, jelas-jelas saya korban disini, saya bisa menuntut anda" ujar elvaro tak mau kalah

"Silahkan saja, saya akan lebih dulu viralkan wajah kalian di sosmed"

"Lo egois banget sih, makanya jangan bentak kita tadi, lagian ini cuma sehari aja kok" ucap mikayla

' arghhh dasar wanita tua sialan '

"Jadi dimana dapurnya?"

"Erick antar ketiga orang ini ke dapur" perintah owner itu

Saat di dapur elvaro tak henti-hentinya menggerutu

"Ini gara-gara kalian berdua tau gak, coba aja gue gak ketemu kalian, mana mungkin gue ketiban sial" nada pedas itu keluar begitu saja dari mulut lelaki ini

"Iya maaf ya el gara-gara gue lo jadi kerepotan gini, sekali lagi gue minta maaf" sahut nadine

"Gak usah deket-deket diem aja disana" jawabnya ketus sembari mencampurkan adonan

"Eh bajingan kalo ada orang minta maaf tulus itu maafin tau, lo gak bisa menghargai perempuan ya?"

"Mik udah jangan mulai lagi, gue gapapa kok"

"Mana babu lo lagi satu? Kenapa gak diajak? Kalo ada dia mungkin aja kita cepet selesai"

"Ngapain lo nanyain sisca? Suka lo?" Goda mikayla

"Dih sorry gue gak minat, dua nenek lampir aja udah ngeselin"

"Apa lo bilang barusan hah?!"

"Kok marah? Merasa ya mbak?"

Mikayla yang geram dengan lelaki itu lantas melemparkan tepung roti ke arah elvaro

"Nih rasain, haha rambut lo putih kaya kakek kakek"

"Woy kurang ajar" elvaro membalas dengan melempar saus cokelat ke baju putih mikayla

"Udah dong kalian, nanti kak erick kesini bisa kena omel kita"

Tetap saja peringatan nadine tidak didengar, mereka masih sibuk saling melempar tepung dan saus cokelat

Sampai akhirnya tak sengaja tepung yang dilempar mikayla mengenai mata elvaro

"Awhhh perih perih mata gue astaga"

Mikayla nampak panik, nadine juga tak kalah paniknya, mereka menuntun elvaro ke arah keran air

"Sini bilas dulu, jangan ditutup terus el, masih perih ya? Tolong ma—"

"Apa? Lo mau bilang maaf? Tadinya gue udah maafin lo ya, terakhir kita ketemu gue pikir gak bakal ketemu lo lagi, karena kalo ketemu udah dipastiin gue bakal ketiban sial"

"Tapi gue gak ada maksud nyakitin lo apalagi sampai nyelakain lo"

"Gak usah ngomong apa-apa lagi"

"Terus gue harus apa biar lo maafin gue?"

"Udah lah el, maafin mika, kita kan sama-sama dewasa, gak baik loh nyimpen dendam"

"Dewasa apanya? Temen lo ini gak mencerminkan orang dewasa sedikit pun, lebih dewasa tania"

"Tania siapa?"

"Adek gue"

"Gini aja, lo mau apa? Gue bakal turutin semua kemauan lo selagi gue mampu, tapi jangan aneh-aneh"

Elvaro yang mendengar itu langsung menampilkan senyum liciknya

' apa sih yang dipikirin ni orang, jangan-jangan dia psycho lagi '

"Okay deal, nanti kalo gue udah nemu solusinya gue bakal chat lo"

"Jadi lo belum hapus kontak gue gitu?"

"Jangan geer lo orang gue lupa"

Cklekk

"Kalian kok malah santai-santai sih? Liat tuh banyak pesanan hari ini" tegur kak erick

Singkat cerita kami bertiga telah selesai menjalani hukuman sialan itu, mikayla menatap punggung elvaro yang sudah menutup pintu mobilnya itu, lelaki itu benar-benar congkak, saat melihat mikayla melambaikan tangan ia malah menunjukkan wajah seringainya

"Mik lo mau mampir kerumah gue dulu atau mau langsung pulang?"

"Gue langsung pulang aja ya, badan gue lengket banget mau mandi, see you"

"See you"














Bersambung...














****












Updatenya segitu dulu ya, dont forget to voment🥰





Back To August [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang