ChAPTer 1 : Hari Ini

16 3 0
                                    

Landing Soon.


Bandara Soetta yang merupakan bandara utama yang berada di Jakarta pun menunjukkan aktivitas sibuknya meski masih pagi hari. Orang dari berbagai tempat berlalu lalang keluar masuk, membuat bandara terasa sesak.

"Pagi Capt, terbang ke mana hari ini?"

Dua orang lelaki yang mengenakan seragam pilot berjalan berdampingan. Dengan memegang tas, mereka memecah kerumunan manusia yang mengantre dan membuat banyak mata memandang mereka kagum.

"CGK ke BDO, abis itu ke BTH, balik lagi ke CGK."

"Oh domestik doang Capt? Tumben."

"Lagi mabok kalo terbang ke luar. Pengen jalan-jalan di Indonesia aja dulu."

"Iya sih, Capt sering banget ambil ke Eropa apalagi ke FRA."

"Kamu terbang bareng siapa nanti?"

"Bareng Capt Adya ke SJO. Oiya Capt, saya duluan ya, waktunya udah mepet mau flight hehe."

"Yauda, safe flight, Den."

"Safe flight Capt Dirga, enjoy."

Keduanya pun berpisah arah. Menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pilot yang tidak hanya bertugas menerbangkan pesawat, namun juga bertugas untuk memastikan keselamatan penumpang. Dan bertanggung-jawab untuk tetap berkabar.

'Ca, aku nanti terbang ke Bandung.' 08.11

'Okey Capt, hati-hati :) ' 08.13

'Ca, aku udah landing di Bandung. Jangan lupa makan siang ya.' 11.30

'Kok lama baru sampe? Iyaa, ini lagi makan kok' 11.35

'Tadi sempet delay gara-gara cuaca buruk Ca. Aku udah mau flight lagi ya ke Batam.' 11.50

"Abis dari Batam, pulang kan?" 11.51

"Iya sayang." 11.51

"Okey, safe flight Capt." 11.52

"Ca, aku landing soon yaa. Nanti jam 5 lewat 25 perkiraan sampe Soetta." 16.21

"Sip, aku jemput nanti. Hati-hati capt, hujan deras di sini." 16.22

"Siap tuan putri, nanti malem aku mau makan di rumah, kamu masak ya hehe. Aku sayang kamu, Ca." 16.23

"Iya-iya, aku sayang kamu juga Capt. Hati-hati." 16.23

-sent.

Jakarta sedang diguyur hujan deras disertai angin kencang sore ini. Sedari tadi wanita itu mengecek jam tangannya, dan mengetuk jarinya ke meja cafe berulang-ulang.

Bandara masih penuh orang, apalagi banyak penerbangan yang delay karena cuaca terus memburuk dan tidak menunjukkan tanda-tanda hujan akan reda.

Jarum jam sudah bergerak menuju ke angka sembilan, menandakan pesawat lelaki yang dia sayangi itu mengalami delay landing. Perkiraan pesawat GA721 landing di jam 17.25, tapi itu sudah tiga puluh menit yang lalu.

Jelas, wanita itu khawatir. Ini bukan pertama kalinya dia menunggu datangnya pria itu dengan penuh kekhawatiran.

Terutama saat kolega pilot itu mendatanginya sambil berlari dengan wajah penuh kepanikan.

"Ca! Lo harus ke EOC sekarang!"

"EOC? Kenapa?!"

"Jangan panik oke?"

"Bilang aja kenapa Den!"

"Pesawat GA721 hilang kontak 5 menit yang lalu."

"Maksud lo..."

"Capt Dirga."

landing soon

Cara alam semesta bekerja sungguh menakjubkan. Dia memiliki banyak pengawal yang siap membantunya dalam mengatur tatanan galaksi. Dan manusia hanya bisa mengikuti alurnya. Prolog yang mendatangkan dan epilog yang memberangkatkan.

Arrival and Departure.
Kedatangan dan keberangkatan memang adalah satu kesatuan yang tidak bisa manusia patahkan. Tidak ada yang abadi, begitu juga dengan kehadiran seseorang. Dia datang ke hidupmu tanpa permisi lalu pergi meninggalkan tanpa pamit. Kejam bukan?

Tapi ada sosok yang bisa menyadarkan, kalau sebenarnya hidup itu adil.
Perkenalkan, namanya kehilangan.

"Semua terjadi karena ada alasannya, dan kamu harus bertahan untuk tau apa alasannya bukan?" kira-kira itu yang dia katakan.

Alam semesta akan mengambil apa yang sudah dia tuliskan dalam hidup. Itu adalah hal yang pasti dan itulah alasan dibalik setiap keberangkatan.

Bertemanlah dengan kehilangan. Dia bisa datang tiba-tiba dan kamu harus bisa menjamunya saat itu tiba. Sapa dia dengan air mata, lalu jabat tangannya dengan senyuman. Dia akan menjadi sahabat yang realistis dan menjadi obat yang manis.

Hari ini, gue bertemu dengan kehilangan. Perasaan ga rela itu tumbuh setelah setengah dari jiwa gue diambilnya.

"Bisakah kamu datang di lain waktu?" tanya gue kepadanya sambil memohon.

"Saya sudah datang tepat waktu."

"Berikanlah saya waktu untuk mempersiapkan diri sebelum waktu itu datang, saya mohon."

"Baiklah."

Landing Soon.



Landing SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang