ChAPTer 2 : Aku dan Kamu

7 2 0
                                    

Callista Denada POV.

Flashback 2018

Menjadi wanita dari seorang pilot adalah hal yang jauh dari pikiran gue. Yang gue tau dari kehidupan pilot adalah penuh bahaya. Mulai dari bahaya maut yang siap menanti kapan saja di atas sana, sampai bahaya hati yang siap menggoda siapa saja.

Berkecimpung di dunia aviasi tidak terlepas dari jajaran eksekutif yang glamour, korupsi, nepotisme, dan perselingkuhan. Memiliki gundik merupakan rahasia umum yang sudah tidak asing lagi.

Gue belum pernah pacaran serius sama seseorang. Belum pernah ngalamin yang namanya warna-warni percintaan karena gue sangat selektif terhadap pria. Gue paling suka traveling keliling dunia, bukan keliling hati.

Tapi anehnya, gue bisa langsung membuka hati kepada orang asing yang baru gue kenal.
Dan entah mengapa, gue berani untuk menyapa bahaya itu secara langsung.

"Good morning ladies and gentlemen this is your Captain speaking from the flight deck. Welcome on board. This is Garuda Indonesia : The Airlines of Indonesia GA981."

Suara sapaan pilot adalah suara paling keren menurut gue. Terasa menyenangkan dan berwibawa saat mendengarnya. Tapi, suara pilot yang akan membawa gue terbang hari ini terdengar berbeda. Sebuah suara yang sangat membekas di dalam diri gue.

"Captain Dirgantara Petta as your Captain. Flight Officer 1 Astha Senna as your Co-Pilot. With six cabin crew members."

Satu fakta baru, namanya Dirgantara Petta.

"Loading is nearly complete with all passengers on board, we'll be closing the door shortly and starting engines.

We'll be taking off from Kualanamu Airport to Soekarno Hatta Airport.

Our route to Jakarta at our cruising altitude of 35,000 feet. Flight time will be 2 hours and 20 minutes." ucap Dirgantara eh-, Captain Dirgantara.

"We are about to give you a safety demonstration about the safety features of this aircraft. It is important and contains information you must know, so please do pay it close attention." lanjut Captain Dirgantara yang diikuti oleh pramugari mendemonstrasikan sesuai dengan standar keselamatan.

"Now please sit back and relax and I shall speak to you during the flight with full details of our arrival." pungkas Captain Dirgantara setelah semua persiapan selesai.

Dua jam lebih berada di udara merupakan hal nyaman bagi gue. Melihat awan putih di hamparan biru luas adalah pemandangan paling indah. Gue suka berada di udara.

"Currently we are cruising at 35.000 feet. Weather is sunny up here, out side air temperature  shows 37 degrees centigrade. Meanwhile in Jakarta weather is reported 38 Degrees centigrade. We expect to arrive at 13.47 local time."

Ah, suara dia lagi.

Gue berharap, langit bisa memberi gue kesempatan untuk berkenalan dengan pilot satu ini.

"Finally on behalf of Garuda Airlines and the entire crew member, we wish you all pleasant flight. Thank you for flying with us and have a good day."

Landing Soon

Gue tersenyum saat mengingat lagi pertama kalinya gue bertemu dengan Captain Dirgantara Petta. Ternyata langit mengabulkan doa gue saat itu. Lelaki yang awalnya hanyalah seseorang di flight deck, kini lelaki yang sama itu sedang berada di dapur apartemen gue.

Yap, kenalkan pacar gue.

Eh, udah tunangan deng kemarin.

Dirgantara Petta.

Landing SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang