02

168 32 12
                                    

Note : aku pake Donghyun POV cuma di chap 1 buat ngebagun feel yg dirasain sama Donghyun, jadi buat chap 2 dst bakal pake author pov atau sudut pandang orng ke-3 yaaa :))

Happy reading ❤️

.

.

.

Setelah Donghyun dan Joochan sampai didepan kelas, Donghyun segera melepas kedua airpod milik Joochan dan menarik nafas sebentar sebelum akhirnya memberanikan diri masuk kedalam kelas.

Saat melihat Donghyun yang masuk kedalam kelas seluruh murid yang berada dikalas tersebut terkejut dan langsung menghampiri Donghyun untuk memeluknya, mereka benar-benar senang akhirnya Donghyun kembali bersekolah terutama Jaehyun dia benar-benar merindukan sahabatnya yang satu ini

"Aaaaaaaa Donghyun kau tau aku benar-benar merindukanmu" Jaehyun memeluk Donghyun sangat erat

"Yak Bong! Kau memeluknya terlalu erat kau tak lihat dia sampai kesulitan bernafas"

"Ahhh kau benar Joochan, maaf ya hyun aku terlalu senang"

"Tak apa Jae aku juga merindukanmu" Donghyun senang bisa bertemu Jaehyun lagi

Bagaimanapun Jaehyun adalah salah satu sahabatnya terbaiknya selain Joochan

"Kau tau hyun aku benar-benar kesulitan saat tak ada dirimu, tak ada yang bisa memberikanku contekan saat ulangan"

"Kan ada Joochan" Donghyun menjawab dengan polosnya sambil menunjuk Joochan yang berada disebelahnya

"Aduhhhhhh... Kim Donghyun.... apa kau lupa Joochan bahkan tak lebih pintar dariku, jika aku meminta jawaban padanya yang ada nilaiku akan semakin jatuh"

"Yak Bong! Nilai musik dan olahraga milikku masih lebih tinggi darimu jika kau lupa" jawab Joochan tak terima

"Ya ya ya kau hanya Jenius didua bidang itu"

Oke Joochan benar-benar ingin menggetok kepala Jaehyun sekarang ini

"Tapi kau tau bagian terburuknya hyun?" Tanya Jaehyun, sedangkan yang ditanya hanya mampu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah sahabatnya ini

"Bagian terburuknya adalah aku tak memiliki tameng lagi saat tidur siang!!! kau taukan jika biasanya ada dirimu dan ma-" Jaehyun yang sadar akan ucapannya yang hampir menyebutkan satu nama itu langsung menutup mulutnya

Suasana kelas yang tadinya ramai menyambut Donghyun seketika berubah menjadi hening

Dan senyum senang Donghyun akibat mendengar ocehan Jaehyun berubah menjadi senyum getir yang penuh kesedihan

Mata Donghyun juga langsung tertuju pada satu titik yaitu tempat duduk miliknya dan mark

Seperti kaset yang diputar ulang, seluruh kenangan akan dirinya dan sang kekasih terputar kembali di kepala Donghyun

Donghyun menundukan kepalanya mencoba menahan tangisnya yang sedari tadi ia tahan mati-matian

"Ma-maaf hyun aku tak bermaksud mengingatkanmu kembali tentang dia" Jaehyun hanya bisa menunduk sambil memegang sebelah tangan milik Donghyun, ia tau jika Donghyun belum sembuh dari luka dihatinya

Kondisi kelas benar-benar hening sekarang, "menangislah jika ingin menangis hyun" Joochan memeluk Donghyun dan berusaha menutupi kerapuhan sahabatnya itu

Saat suara isakan dari donghyun mulai terdengar itu membuat beberapa siswa lainnya juga ikut menangis "bukan hanya kau yang kehilangan dia hyun, tapi kita semua juga kehilangan, jadi kau tak perlu memendamnya sendiri" ucap Joochan sambil terus memeluk Donghyun

Yaa tak hanya Donghyun yang kehilangan mark, karna seluruh siswa dikelas ini bahkan seluruh sekolah juga kehilangan sosok Mark

Bagaimana tidak, mark adalah ketua osis tahun lalu yang dikenal karena kebaikan dan prestasinya.

::::: 𝓕𝓲𝔁 𝔂𝓸𝓾 :::::

Tak selang beberapa lama bel tanda masuk berbunyi dan membuat seluruh kelas yang tadinya dalam keadaan sedih segera bergegas menyiapkan diri untuk pelajaran jam pertama

Donghyun yang masih dipelukan Joochan mendongakan kepalanya "Joochan aku tak ingin duduk disitu" ucapnya sambil menunjuk kearah bangku lamanya bersama mark

"Mmm bagaimana kalau duduk denganku? Jae kau duduk dibangku Donghyun ya"

"Mmmm sebenarnya aku tak masalah jika harus pindah tempat duduk, ta-tapi kau taukan chan aku anti duduk paling depan?" Ucap Jaehyun ragu

"Lalu bagaimana kalau duduk disebalah Jibeom? Bangku di sebelahnya kosong dan berada di pojok belakang, kau bisa tidur dengan sesuka hatimu"

"Ta-tapi chan.... Haaaahhhh baiklah, hyun kau duduk dibangku milikku saja biar aku duduk disebalh Jibeom"

Donghyu tersenyum "terimakasih Jae maaf merepotkanmu"

"Ck ayolah... Tak apa kita kan sahabat, lagi pula ini baik untukku, aku bisa tidur sepanjang pelajaran jika duduk di belakang hehe"

::::: 𝓕𝓲𝔁 𝔂𝓸𝓾 :::::

Jaehyun berjalan ke arah pojok kelas mendatangi bangku kosong disebelah Jibeom

"Emmm hai Jibeom, aku... Boleh duduk disini?" Jaehyun mengusap tengkuknya mencoba meredakan ketegangan yang ia rasakan

Entahlah berbicara dengan Jibeom selalu membuat hatinya merasakan sesuatu yang aneh

"Terserah kau saja" Jibeom menjawab tanpa mengalihkan pandangannya kearah luar jendela

Sejujurnya Jaehyun sedikit terkejut dengan jawaban Jibeom, Jaehyun pikir pria didepannya ini akan mengusirnya

Karna ia dikenal tak suka memiliki teman sebangku dan Jibeom memang selalu menolak memiliki teman sebangku

"ahhh... Terimakasih" Jaehyun segera duduk dibangku sebelah Jibeom dengan sangat berhati-hati dan berusaha tak membuat suara sedikitpun

Seperti takut akan membangunkan monster yang sedang tertidur

Saat menunggu guru di jam pertama memasuki kedalam kelas, Jaehyun diam-diam mengalihkan pandangannya pada Jibeom yang sedaritadi sibuk melihat kearah keluar jendela...

'Tampan' entah kenapa kata itu yang tiba-tiba muncul dipikiran Jaehyun saat menatap pria bermarga Kim ini secara diam-diam

Entahlah tapi sepertinya ada sesuatu di diri Jibeom yang membuat Jaehyun merasakan desiran aneh dihatinya

~ 𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉 ~

Makasih buat yang udh baca dan vomment love love love you reader-nim ❤️

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang