chapter satu

3 1 0
                                    

Satu orang tengah duduk dipinggir rooftop gedung pencakar langit sambil melihat kebawah yang dipenuhi dengan sekumpulan zombie.

Ia menatap prihatin sebuah kota yang dulu indah kini terlihat memprihatinkan, saat sedang asik menatap ke bawah seorang gadis menepuk punggung orang itu.

"Hey angkasa ayoo makan dulu" ucap gadis itu sambil duduk di sebelah orang tadi yang dipanggil angkasa.

Angkasa menatap gadis yang bernama key itu sebentar dan mengangguk beranjak dari duduk nya meninggal kan key yang masih duduk. Key menatap kearah angkasa dan segera menyusul angkasa tadi.

Angkasa dan lyen duduk di ruang makan bersama ketujuh teman nya. Mereka makan dengan tenang dan hanya bunyi dentingan piring dan sendok yang ricuh.

Setelah selesai makan tiga orang Zayn,Reyga dan lyen ingin pergi kebawah mengambil persediaan senjata.

Mereka bertiga sudah menggendong tas masing masing yang nanti akan diisi dengan senjata atau peluru.

"Baiklah kami pergi dulu" pamit mereka dengan membawa senjata masing-masing

"Berhati-hatilah" ucap yang lain dan dibales jempol oleh Ryan.

Zayn, lyen dan Ryan memasuki sebuah ruangan yang tangga nya menghubungkan ke sebuah ruang bawah tanah. Sebelum ke ruang senjata mereka harus Melawati sebuah kolam yang terowongan bawah tanahnya terdapat didasar kolam.

"Hmm aku duluan" ucap Zayn menceburkan diri dengan hati-hati kedalam kolam itu, dan diikuti oleh lyen dan Ryan.

Di dalam kolam mereka berenang dengan senter yang menjadi penerang nya, mencari terowongan itu.

Ryan terhenti saat melihat sebuah tulisan di sebuah tembok, tulisan dengan abstrak Yunani kuno. Dia yang mulai kehabisan napas segera menyusul lyen dan Zayn yang sudah dekat ke ruangan itu.

Saat sampai ke jalan menuju ruangan senjata zayn segera menyembulkan kepala nya yang terlihat kehabisan nafas. Dia naik dari kolam itu dan membantu lyen naik dari kolam itu.

Tak lama Ryan menyembulkan kepalanya dan naik dari kolam itu. Saat ingin berjalan ke arah ruangan zayn menghentikan langkahnya seperti mendengar suara orang yang sedang berenang di dalam air.  Saat dia membalikkan badan nya, sebuah zombie yang kepala nya seperti ular itu meloncat dari arah kolam tempat mereka berenang tadi.

Dengan segera Ryan menembakkan kepala zombie itu, kepala zombie yang seperti ular itu hancur karena senjata yang dipakai Ryan adalah shotgun.

Saat dipastikan zombie itu benar-benar mati mereka berjalan ke arah ruangan senjata. Saat sampai didepan ruangan Senjata, Ryan menghidupkan lampu untuk menerangi jalan mereka.

Lyen dan Zayn bersiap dengan senjata mereka, jaga-jaga kalo saat membuka pintu sebuah zombie meloncat memakan mereka. Saat membuka ruangan itu, dengan hati-hati mereka berjalan masuk. Dirasa aman mereka bertiga dengan cepat memasukan senjata dan peluru yang dibutuhkan mereka.

"Aku rasa ini sudah cukup" ucap lyen kepada Ryan dan Zayn saat melihat senjata yang mereka ambil memang sudah penuh.

Mereka pun berjalan keluar untuk kembali keatas menyusul teman-teman mereka.

-------

Sedangkan diatas angkasa dan reyga tengah duduk sambil berjaga-jaga. Senja dan key juga ikut duduk di sebelah angkasa sambil mengobrol.

Angkasa melihat melangit seperti sebuah pesawat melintas, ia segera berdiri dan berlari keujung gedung itu memastikan kalo itu benar-benar pesawat.

Sreekkk

Pesawat itu hampir menabrak angkasa, kalo saja dia tidak menunduk. Pesawat itu memutari gedung mereka, mungkin sang pilot mengira mereka zombie.

Zombie HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang