Matanya kian tertutup rapat
Napasku makin tercekat
Setelah suaranya tensendat
Kupandangi dia dengan lekatKalimat istirja' langsung menggema
Mendengungkan para telinga
Meremas erat sang relung dada
Dan semuanya selesai begitu sajaLantunan ayat suci tak lagi merdu
Semuanya tergugu memburu
Sang Empu telah bertemu
Dengan Dia si pemberi ruhSatu sayapku telah patah
Bisakah jalanku tetap papah?
Atau malah jatuh hilang arahTuhan bolehkah hambamu marah?
Atas segalanya tentang putus asa"Waktu kematian pukul 19.20"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDUP YOK
PoetryIni puisi karya gue Gue yang introvert Gue yang kaku Gue yang jadi beban keluarga Kalo kepo baca aja Ga minta vote Tapi kalo mau gaskeun