3

78 13 1
                                    

Semenjak hari itu, Olive selalu pergi dan pulang bersama kami. Namun bedanya, kini Artha sudah membawa kendaraan pribadi yang menyebabkan Aya lebih memilih diantar jemput oleh Artha.

Gue perhatiin, Jason juga mulai memperlihatkan perhatiannya untuk Olive dihadapan gue, Rima dan Rey. Tapi itu ga membuat Jason lupa dengan gue. Ga jarang Jason mengajak gue dan Olive buat pergi diwaktu yang bersamaan.

Kadang gue mikir, cinta itu memang lucu ya. Dia datang dari tempat dan waktu yang ga bisa kita duga sama sekali. Sama halnya kayak Jason dan Olive. Menurut pengakuan Jason pada gue tempo hari, cara dia ketemu Olive itu bisa dibilang absurd banget.

Berawal dari Jason yang parkir dipinggir jalan dengan pintu penumpang yang ga dikunci. Katanya sih dia lagi nunggu seseorang. Tapi tiba-tiba seorang cewek yang sedang menangis membuka pintu belakang lalu duduk dan memerintah Jason untuk melajukan mobilnya. Jason yang terkejut dengan sosok yang ada dibekakang hanya diam.

Awalnya sempat ragu, tapi Jason memberanikan diri untuk menoleh ke belakang dan memberikan beberapa lembar tisu kepada cewek tersebut. Setelah tisu diterima, Jason mulai melajukan mobilnya. Namun sepertinya sang penumpang ga sadar kalau mobil yang ditumpanginya bukanlah mobil yang seharusnya ia naikki.

Jason bilang, sepanjang perjalanan sang penumpang hanya menangis tanpa suara. Hingga akhirnya Jason menyadarkan sang penumpang dengan kata " maaf kak, saya bukan sopir taksi online ". Saat Jason menyebut kalimat tersebut, sontak gue langsung tertawa. Ga kebayang suasana canggung didalam mobil tuh kayak apa.

Kejadian tersebutlah yang membuat Jason mengenal sosok Olive, perlahan mereka mulai mengenal lebih jauh dan saling bebagi kasih sayang.  Hingga akhirnya hubungan mereka harus berakhir karena Olive memutuskan hubungan secara sepihak tanpa alasan yang jelas.

" weekend nih. Enaknya ngapain ya? " tanya Rey memulai percakapan dimeja kantin. " rebahan " jawab Jason.

Gue memandangi teman gue satu per satu. Tak ada yang menjawab.

" gimana kalo kita kumpul dirumah gue? " tanya Olive ragu. Rey langsung menatap ke arah Olive semangat " ada makanan kan? "

Jason melempar botol air mineral ke arah Rey cepat setelah mendengar pertanyaannya. " tenang. Ada kok " jawab Olive

" kalo gue ajak Artha boleh ga Live? " tanya Aya
" boleh kok. Deal ya besok malem kita kumpul dirumah gue " ucapan Olive pun mendapat anggukkan persetujuan dari kami semua.

Jason tampak berpikir sejenak seolah sedang memikirkan sesuatu " gue ga mau jemput lo pada. Pergi sendiri ".

" yaelah Je, gitu amat " Rey memasang wajah kecewanya.

" eh wait. Kayaknya gue ga bisa berpartisipasi " ucapan Rima tentu saja membuat kita memandang dia dengan penuh tanda tanya. " gue ada les ngelukis " lanjutnya.

Rima, manusia paling susah buat diajak happy. Kegiatan dia diluar kampus itu sama halnya kayak jalanan Semarang, padat merayap.

Rey menatap Rima dengan tatapan kesal " ya ampun Rim, lo udah pinter, udah berbakat. Bolos sekali ga masalah kali "

" ga. Ga bisa. Udah ya kalian have fun. Next time  kalo gue bisa ikut, pasti gue ikut "

Jawaban dari Rima hanya mendapat anggukan dari kami.

" ada yang mau temenin gue cari bahan buat besok? " tanya Olive

" Caca! "

Ya, nama gue lah yang diteriakki oleh Jason, Aya dan Rey. Gue sebagai yang punya nama cuma bisa menghela napas panjang dan memberi anggukkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bestieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang