✾ ⋆ 02

135 31 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

Y/n, melangkahkan kakinya memasuki sebuah toko, "Hi Y/n!" Sapa Osamu, Y/n tersenyum dan memasuki ruangan ganti, Y/n bekerja di toko onigiri milik Osamu. Y/n bekerja di bagian kasir. Y/n melayani pelangan satu-persatu, melayani dengan senyuman, melayani dengan sopan agar para pelanggan senang dengan pelayanan yang dia berikan.

"Y/n?" 

Y/n melihat pelangan yang menyebut namanya itu, "Semi?" 

Semi tersenyum, "Kerja disini toh." Y/n tersenyum canggung, "Iya, hehe." Semi mengangguk pelan dan dia mulai memesan apa yang dia inginkan, setelah itu dia membayar dan dia pergi.

Y/n melanjutkan pekerjaannya. 

Jam 12.00, Y/n pergi untuk makan siang, "Y/n, ini ada titipan dari temenmu." Kata Osamu sambil memberi kotak makan dan sebuah note, 

Jangan lupa makan! Semangat kerjanya :3 
juga ini nomor aku ********** hehe :>
-Semi

Y/n membuka kotak makannya dan ternyata itu berisi bento, Y/n tersenyum dan mengambil ponselnya, dia menambahkan nomor Semi dan mulai ngechat Semi, 

Y/n
Makasi bentonya :> [12.03]

Semi
Aahhaha, iya sama-sama
Jangan lupa buat di makan bentonya [12.03]

Y/n 
iyaa, kamu juga jangan lupa makan siang [12.03]

Semi
Iyaaaa :3 [12.03]

Tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu Semi untuk membalas pesan dari Y/n. Y/n tersenyum melihat chat mereka dan mematikan ponselnya, Y/n memkana bento yang diberikan oleh Semi. Enak. Itu bento yang paling enak yang pernah dia makan. 

'Mirip bento buatan mama.' Itu yang dia pikirkan saat memakan bento itu.

Setelah Y/n selesai makan, Y/n ngobrol sebentar dengan Osamu sebentar dan lanjut bekerja lagi. 

Jam 16.00, Y/n selesai bekerja dan pergi ke rumah om nya. Y/n pergi ke statiun bus dan duduk disitu menunggu bus. Sambil menunggu, Y/n mengambil ponselnya dan mengambil earphone miliknya dan memasangkannya di kedua telinganya. Membuka Spotify dan memainkan playlist kesukaannya. 

"She - Harry Styles" terputar.

Bus, datang dan Y/n menaiki bus itu. Y/n duduk dan melihat perjalanan. 15 menit berlalu, Y/n sampai di stasiun bus yang harus dia turuni. Y/n turun dan berjalan menuju rumah omnya itu. Pemandangan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga yang indah bisa dia lihat selama berjalan menuju rumah omnya. 

Y/n sampai di rumah om nya itu dan memasuki rumahnya, "Eh Y/n, apa kabar?" Sapa omnya, "Baik kok om, om sendiri apa kabar? Sehat?" Tanya Y/n balik, "Sehat kok, eh terus kamu apa kabar main gitarnya? Masih lanjut? Terus itu Bandnya apa kabar? Oh iya, mama kamu apa kabar?" 

"Ih, nanya nya satu-satu dong, ini juga, aku ga disuruh duduk nih? Akunya diri aja? Oh yaudah." 

"Eh iya, duduk sini Y/n" Y/n duduk di sofa dan mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan dari om nya itu, Hal Eita, adik dari teman SMAnya Mamanya Y/n.

"Loh anggota baru? Siapa namanya?" Tanya Hal, "Semi, Semi Eita om." Hal membulatkan mulutnya, "Eh? Semi? Anaknya om dong, om panggilin aja ah anaknya kesini. Semii!!!!" Hal berteriak memanggil Semi, "Eh, ga usah om, ntar ganggu--"

"Apa pa?" Semi menuruni tangga dan berteriak, Semi menghampiri ayahnya, "Loh, Y/n?" 

"Kamu kenapa ga bilang satu band sama Y/n? Band kamu yang lama kenapa? Jangan bilang kamu ada masalah sama mereka, haduh semiii, jangan bandel dong. Kamu ini cari masalah mulu, apa ngga capek? Papa aja capek ngedengerin masalah kamu."

"Iya iya." Kata Semi, "Jawabnya iya, ntar aja nyari masalah lagi." Semi duduk di sebelah ayahnya, "Y/n, sekarang kan kamu satu band sama dia, kamu jagain dia ya, jangan sampe dia bikin masalah, repot soalnya, ya?" Kata Hal, Y/n menatap Hal dan Semi bergantian, Y/n tersenyum canggung, "Iya om, ntar aku jagain."

"Nah, Sem, kalau sampe kamu ada masalah lagi, awas aja. Yaudah, Y/n, kamu kalau mau ke studionya om ke sana aja. Yaudah, om masuk dulu ya." Y/n mengangguk, dan berjalan menuju studionya.

Y/n berjalan ke studio. Y/n dari dulu sering sekali datang ke studio ini sejak kecil. Tak heran karena Hal lah yang mengajar Y/n gitar. Y/n memasuki studio dan mengeluarkan gitarnya dan mulai bermain. Tanpa Y/n sadari, Semi ternyata dari tadi mengikuti Y/n, Semi menonton Y/n bermain gitar. 

Y/n mengeluarkan semua emosi yang sedang dia rasakan sekarang ke mainan dia. 

Perasaan yang dia sendiri tidak tahu.

Apakah itu sedih? 

Atau rasa sakit? 

Atau perasaan lain...

Y/n tak sadar air mata mulai turun dari matanya, dia berhenti bermain dan duduk di lantai. Semi yang melihat itu langsung memeluk Y/n agar Y/n bisa merasa baikkan. 

Hangat, itu yang dirasakan oleh Y/n. Pelukan hangat yang sudah lama Y/n tak rasakan. Pelukan yang selama ini Y/n ingin rasakan, akhirnya ia bisa rasakan kembali. 

Y/n menangis, baru kali ini dia menangis di pelukan seorang pria.

Y/n menangis, baru kali ini dia menangis di pelukan seorang pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐔𝐈𝐓𝐀𝐑 // 𝒔𝒆𝒎𝒊 𝒆𝒊𝒕𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang