Mission Fighter [ Ni-ki harem ] / Hiatus

Park Sunghoon [ 1 ]

𖠌 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐎2 ────────────── 𝔐𝔦𝔰𝔦

Sunghoon bisa gila. Sejak semalam pikirannya begitu gila karena memikirkan sebuah fenomena yang di luar akal sehatnya.

Melindungi? Sihir? Hah! Ini bukan dunia fantasi yang terdapat banyaknya sihir abalilum bla dengan ucapan atau mantra-mantra yang sering digunakan penyihir dalam cerita-cerita juga film-film tontonan Jungwon.

Ia sangat menolak untuk percaya, karena memang tidak akan bisa masuk di nalar logika.

"Ya, semalam pasti kami semua sudah gila." Gumamnya sambil membenarkan ikatan dipinggang.

Sebuah tepukan pelan dibahu membuat Sunghoon mendongak. Teman seperklubnya─Kyungmin, memberitahu kalau ia dipanggil coach. Lelaki itu tidak diberitahu ada apa, hanya di perintah untuk memanggilnya keluar.

Sunghoon mengangguk kilas sebagai balasan dan tanpa ucapan lebih, Kyungmin meninggalkan tempat loker yang biasa para anak klub mengganti pakaian juga sepatu mereka.

Dengan menenteng sepatu skatingnya, Sunghoon keluar dari tempat loker, melangkahkan kaki jenjangnya ke arah dimana sang coach dengan sesosok manusia tidak terlalu (?) tinggi berada.

"Ada apa, sir?" Sunghoon yang tipikal orangnya tidak suka berbasa basi, langsung mempertanyakan alasannya terpanggil.

Mr. Jung atau Coach Jung, mengalihkan atensinya yang sedang berbincang dengan sosok tidak terlalu tinggi itu. Sembari memberikan wajah tegas, ia mengulurkan tangannya kedepan sosok itu.

"Sunghoon-ah, kau tidak keberatan bukan melakukan lompatan bergigi untuk perlombaan nanti bersama Soobin?"

Kerutan didahi tercipta samar, Sunghoon merasa sangat bingung dengan pertanyaan sang coach. "Siapa itu Soobin, sir?"

"Ah, ya, aku lupa memperkenalkannya. Kenalkan dia Kim Soobin, anak pindahan yang akan masuk club mulai besok."

Sunghoon menatap sosok bernama Soobin dihadapannya, senyuman yang menampak terlihat manis itu terlukis. Tangannya yang bebas terulur dengan perlahan. Untuk beberapa saat, ia hanya menatap uluran itu, sampai sosok yang mengulurkan tangannya menyahuti dirinya.

"Park Sunghoon, kan?" Tanyanya memastikan, senyuman masih terlukis di wajah manisnya. Membuat Sunghoon mau tidak mau membalas uluran hangat itu.

"Ya." Jawab Sunghoon singkat. Ia tidak tahu harus menjawab apa, jadi hanya sebuah jawaban sekedarnya yang terlontar.

Jabatan segera di akhiri sepihak oleh Sunghoon, ia ingin meminta penjelasan kembali pada sang coach apa yang terjadi.

"Sir, apa maksudnya dengan perlombaan nanti?"

"Hm? Kau tidak mendengar perkataanku sewaktu rapat kemarin?" Sang coach menampak kerutan jelas di antara alisnya.

Sunghoon hanya mengerjap dengan raut datarnya. Melihat itu membuat Mr. Jung ambil berkacak pinggang, ia pun melanjutkan penjelasannya.