[05] END

2K 246 83
                                    

.

This chapter inspired by the song SLANDER ft Dylan Matthew - Love is Gone







Hari ke-5

Membelikan Yuri makanan apapun yang ia sukai





"Yena unnie!"

Gadis berparas hamster itu terlihat berlari kecil menghampiri Yena yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.

"Huh? Yuri, ada apa? Kenapa kau tiba-tiba berada didalam rumahku?" Tanya Yena yang tampak masih cukup mengantuk, sementara sebelah tangannya menggosok-gosok kecil kedua matanya disana.

"Ayo kita pergi berkencan diluar, unnie!" Seru Yuri bersemangat.

"Pergi kencan? Ugh Yuri, bukankah diluar cuaca sedang sangat dingin? Lain kali saja ya."

"Tidak. Aku mau sekarang!" Sahut Yuri bersikukuh.

"Kau bisa sakit Joyuul. Kau mudah terserang demam."

"Aku tak peduli. Sekalipun aku terserang demam, aku tetap ingin pergi keluar bersama denganmu saat ini juga, unnie!"

"Ya ampun kau ini, seperti tidak ada hari lain saja. Kapan-kapan saja ya? Cuaca hari ini sedang sangat dingin.."

"Jika kau kedinginan, aku bisa memelukmu sebanyak apapun yang kau mau.."

"Tapi Yuri-"

"Please! Aku tak punya banyak waktu lagi, unnie. Biarkan aku menghabiskan waktu berhargaku untuk pergi berkencan denganmu.." pinta Yuri dengan raut wajah yang cukup memelas.

"Ah, baiklah-baiklah. Kau benar-benar aneh Yuri. Kau berkata seperti itu seolah-olah kau akan pergi jauh saja." Kata Yena sedikit berdecak heran.

"Bukan aku yang akan pergi jauh. Tapi kau, unnie.." katanya sendu.

"Huh? Aku?" Yena menunjuk dirinya sendiri dengan bingung. "Maksudmu, aku akan pergi?"

"Ah, lupakan! Lupakan!" Seru Yuri yang sadar dengan ucapannya. "Sudahlah, lebih baik kau bersiap-siap saja unnie. Aku akan menunggumu disini. Dan...ah ya, kau akan mentraktirku kan nanti?"

"Kapan aku bilang begitu?"

"Tujuh tahun yang lalu. Kau pernah menulis akan membelikan makanan apapun yang kusukai." Balas Yuri terkekeh.

"Haissh, sungguh Yuri. Kenapa kau selalu mengatakan masalah tujuh tahun lalu terus sejak kemarin?" Tanya Yena frustasi. "Bahkan aku sendiri pun sama sekali tak mengingat soal itu."

"Pfft, tak apa-apa kok, unnie. Sana, cepatlah mandi supaya rasa kantukmu lekas hilang!" Seru Yuri sembari mendorong-dorong kecil tubuh Yena masuk kedalam kamar mandi.




























"Yena unnie! Aku mau itu!"

Yuri berseru sambil menarik-narik lengan Yena dan menyeretnya mendekati seorang bibi penjual hotteok tak jauh dari keberadaan keduanya.

"Yuri, tapi kita baru saja membeli odeng tadi. Bahkan kau sudah makan cukup banyak tteokbokki, kan?"

"Tapi aku mau itu juga, unnie. Belikan aku, ya? Ya? Hngh?" Rengek Yuri mengeluarkan jurus aegyo cantiknya.

"Ugh, oke. Ambil saja sesukamu!" Seru Yena pada akhirnya, mengalah lantaran tak tahan dengan aegyo yang meresahkan jantungnya itu. Sebelah tangannya bergerak merogoh tas kecilnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang kecil dari dalam sana.

7 Days | YenYul (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang