O.4 ; gimme ur blood

562 121 39
                                    

[ gimme ur blood ]

.

.

.

"bukankah kau sudah bisa menebaknya? aku adalah makhluk nokturnal penghisap darah yang memiliki sepasang taring tajam di dalam mulutnya, bukan begitu?"

chenle kian membisu, ia berusaha untuk tidak mempercayai apa yang ada di hadapan saat ini tetapi dirasa sangat sulit karena keadaan sekitar telah menjelaskan semua.

"jangan coba membodohiku! di zaman modern era revolusi industri 4.0 apakah masih ada makhluk mitos sepertimu yang berkeliaran hah?!"

chenle berteriak tertahan, mengeluarkan unek-uneknya yang sedari tadi tersimpan di pangkal lidah dengan bermodalkan keberanian yang entah ia dapat dari mana.

melihat chenle yang nampak kesal dan tidak percaya dengan apa yang dialaminya membuat sungchan tersenyum kecil. salah satu telapak tangannya membelai pipi gembil si menawan zhong.

tangannya.. dingin. chenle berbisik di dalam hati ketika merasakan sensasi dingin menyejukkan berasal dari telapak tangan sungchan.

untuk referensi saja, rasa sejuknya itu seperti membuka lemari pendingin di tengah musim panas. ya seperti itu.

sungchan mengusap berulang pipi berisi milik chenle dan berbicara "setiap tiga bulan sekali kau pasti selalu mendonorkan darahmu di rumah sakit daerah di pinggiran kota seoul. kantung darah yang kau sembunyikan di balik punggungmu adalah donor darahmu bulan kemarin yang berhasil aku dapatkan."

"mungkin ini terdengar jahat, tetapi kau tahu chenle-ya? darahmu bahkan tidak pernah sampai atau mengalir di dalam tubuh pasien yang membutuhkan di rumah sakit itu"

chenle menatap sungchan tidak percaya. "k-kenapa k-kau bisa m-mengetahui hal itu? bagaimana kau tahu aku rutin melakukan donor darah di sana?"

pertanyaan chenle diabaikan oleh sungchan yang lebih memilih mengusap sisi wajah si pemilik surai cokelat kehitaman dengan lembut lalu kembali melanjutkan bicaranya.

"kau tidak tahu bukan bagaimana rasanya harus bertahan untuk tidak meminum darah selama enam bulan ataupun lebih? itu sangat menyakitkan untukku lele-ya..."

chenle terperangah. jadi selama ini darah yang ia donorkan tidak pernah sampai di tangan pasien yang membutuhkan dan malah sampai ke tangan sungchan?

sebenarnya setelah ia pindah ke korea kegiatannya berdonor darah itu sudah rutin dilakukan sejak berumur delapan belas tahun mengingat chenle debut di nct dream di umur empat belas tahun.

"jika kau bertanya bagaimana aku bisa mendapatkan darahmu lebih baik tak usah kau pikirkan karena itu hal yang mudah untukku"

chenle terdiam.

"aku hanya bisa meminum darah manusia dan itu hanya milikmu. maka dari itu jika rasa haus sudah terlalu membakar tenggorokan dan aku masih belum mendapatkan darahmu, aku akan lebih memilih untuk meminum darah hewan liar seperti kijang atau rusa"

"mendapatkan kijang atau rusa juga sulit karena mereka termasuk hewan yang dilindungi, namun itu semua terasa mudah sejak 00' line-hyungdeul ikut membantuku mendapatkan hewan-hewan itu"

sungchan mendekatkan wajahnya ke arah perpotongan leher jenjang chenle dan menjilat sedikit darah yang keluar dari sana akibat goresan kuku tangan.

"hei, chenle-ya... kebetulan saat ini aku sedang haus. sudah dua purnama penuh aku tidak meminum darahmu."

chenle menahan nafas setiap sungchan melanjutkan ucapan "tadinya aku kembali ke sini untuk mengambil kantung darahku yang tertinggal di nakas karena jeno-hyung lupa membawa"

"tapi, nampaknya hari yang kutunggu telah datang hm? aku ingin tahu bagaimana rasanya jika taringku menancap langsung ke dalam pembuluh darahmu"

chenle menggeleng dengan sorot mata ketakutan. "... j-jangan"

"keberatan untuk membagi sedikit darahmu untukku, baobei?"

.

.

.

[ ѵéɾѵáցվ ]

vérvágy [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang