Bully

210 21 1
                                    

"Zaman sekarang janji itu buat kalimat penenang. Rencana itu hanya ekspektasi, Selebihnya angan-angan."
- Amilea Sandra Anderson

Happy Reading

"Jangan lupa besok belajar ya, besok lusa udah ujian anak-anak."ucap bu guru

"Iya bu."ucap semua murid di kelas

"Oo iya, Sindy! Pertahankan nilai kamu."ucap bu guru mengingatkan Lea

"Iya bu."ucap Lea

"Yasudah, kalian boleh istirahat."ucap bu guru mengijinkan

"Yeayyy!."teriak murid di kelas, kecuali Kina yang jalan ke bangku Lea, entah apa yang akan dilakukan gadis itu lagi

"Ikut gue!."ucap Kina menarik tangan Lea untuk ikut dengannya

"Apaan sih."ucap Lea menghempaskan tangan Kina

"Denger ya, kalo lo jadi peringkat pertama lagi. Gue bakalan bikin hidup lo susah, ngerti lo?!."ancam Kina

"Gak takut."ucap Lea enteng

"Lo!."ucap Kina mengangkat tangannya, dengan kasar Lea menepis tangan Kina dan mendorong Kina

"Apa?, Kalo lo gangguin gue lagi, jangan harap pulang bawa nama!."ancam balik Lea, dan pergi dari situ

"Arghh!! Kenapa dia bisa berani gitu sih, bisa-bisa nya dia ngancem balik! Awas aja tu orang!!!."kesel Kina

***

"Sin, mau belajar bareng? Kan besok lusa udah ujian."tanya Erland yang sekarang sedang di rooftop dengan Sindy

"Hm, terserah."ucap Lea sambil mengeluarkan hpnya

"Wih, dapet dari sapa tu?"tanya Erland heboh

"Gak tau, dikasik. Tapi gatau di kasik siapa."ucap Lea

"Hah? Kok bisa, nyuri kalik lo."celetuk Erland

"Sembarangan kalo ngomong."ucap Lea menjitak kepala Erland

Mereka tertawa bahagia layaknya sepasang kekasih dihari Valentine. Tanpa mereka sadari, ada yang memperhatikan mereka dari tadi dengan wajah yang tak bisa diartikan

***

Brakk..

Gadis itu menoleh saat ia mendengar suara dari pintu kamar mandi milik sekolah

Ia penasaran tapi ia takut, ia tetep mencoba memberanikan diri untuk melihat apa yang terjadi di dalam kamar mandi

Saat pintu kamar mandi terbuka, ia melihat murid yang membully murid lain, ia kaget karna ia pernah merasakan pahitnya di bully

"Hentikan!"ucap Sindy

Mereka bertiga menoleh, dan tak menyangka bahwa Lea yang mereka kenal dengan sifat dingin nya dan tak mau ikut campur urusan orang lain, tapi sekarang Lea ikut campur urusan orang lain

"Wah, Lea? Kenapa?"ucap salah satu pembully dengan muka manis seakan tak bersalah

"Hentikan, biar gue aja yang urus."ucap Sindy dengan wajah datar seakan ia adalah Lea yang berani

SWITCH BODIES [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang