Ini Sebuah Game Survival ?!

7 3 0
                                    

Sowon berjalan di belakang punggung yerin yang tampak angker. Ia menjaga jarak, dan sejauh mungkin dari pistol kuning berbahaya itu, yang bisa saja kapanpun menembaknya jika lengah. Sowon terus memperhatikan pistol yang di letakkan di punggung Yerin. sama terlihat tulisan Jenny.

Tadi ia memperkenalkan dirinya sebagai Yerin, lalu kenapa pistolnya bertuliskan Jenny, tulisan samar yang hampir terhapus itu mengganggu Sowon, namun ia tak berani menanyakannya

"Hey! apa kau akan terus berjalan di belakang ku ? apa kau mau menusukku dari belakang, huh ?" Yerin berhenti dan Sowon hampir saja menabraknya karna terus memikirkan hal - hal lain

"Ee.. ti.. tidak, perkenalkann..." Sowon gelagapan dengan pertanyaan yang tiba - tiba itu.

"Goddess Sowon ?" Yerin lagi - lagi mendahulinya.

"Eh.. kok" Sowon kebingungan dengan tebakan Yerin yang lagi - lagi tepat.

"Aku melihatnya.. di lenganmu. sama seperti ku" Yerin menyingkap lengang baju marching band hitam panjangnya, menujukan lengannya yang juga ter-tattoo, tulisannya adalah Strongest Girl.

"Yerin adalah namaku sebenarnya. aku rasa aku sudah terjebak disini satu minggu" lanjutnya.

"Berjalan lah disampingku, aku tidak menggigit kok, kita harus terus berjalan. persembunyianku masih lima blok dari sini" lanjutnya lagi.

"Ehh.. ii..iyaa" Sowon pindah berjalan disamping Yerin.

"Jadi kita berada dimana sebenarnya ?" lanjutnya.

"Aku juga tidak yakin, sampai tadi kau tiba tiba datang. sebuah kartu hitam glossy muncul, dan kartu itu bilang kita berdua bisa memulai menjalankan misi kita.." Yerin.

"Tunggu, kartu hitam glossy ?" Sowon.

"Ya seperti kartu dengan barcode yang membawaku kesini" Yerin.

"Jadi maksudmu, kau juga terjebak disini karna kartu itu ?" Sowon

"Hmm.. hey, aku akan melanjutkan cerita ku tentang misi yang ku terima itu, apa kau akan terus menyela cerita ku" Yerin menghentikan Sowon bertanya agar dapat menyelesaikan ceritanya

"Ehh.. i.. iya ma.. maaf" Sowon

"Jadi dibalik tulisan itu, ada tulisan lain di balik kartunya. disana tertulis, cari dua kunci, dan buka bersamaan" Yerin menjelaskan.

"Beberapa hari lalu saat aku berkeliling aku menemukan beberapa pintu besar dengan lubang kunci berkarat, kurasa pintu - pintu itulah yang harus kita buka. tapi, pintu itu banyak, sedangkan kunci yang kita cari hanya dua" lanjutnya.

"Itu berarti kita kita juga harus menemukan pintu yang benar dari semuanya!" Sambung Sowon dengan semangat.

"Y..ya kau benar. dan kita sudah sampai di persembunyian ku" Yerin menujuk ke sebuah apartemen tua. di balkonnya terdapat sebuah signboard neon merah terang dengan tulisan Fingertip.

Yerin membawa sowon terus nanik hingga ke balkon, mereka tak memasuki satupun dari kamar di apartemen itu. di atas balkon, terdapat sofa dan sebuah balai kayu yang diatasnya dibangun tenda kemah kecil. Sowon memandangi yerin masuk ke tenda kecil itu, dan bertanya - tanya apakah ia harus tidur di sofa malam itu. di tenda itu juga terdapat tulisan samar yang hampir pudar tertulis Jenny, sama seperti yang tertulis di pistol yang dibawa oleh yerin kemana mana. Sowon mulai meragukan Yerin lagi, tapi sebelum pikiran negatif itu datang kembali, Yerin memanggilnya.

"Hey Sowon! aku akan memanggilmu sowon mulai sekarang. apa kau tak mau masuk ?" Yerin muncul dari lubang masuk tenda kecilnya mengajak Sowon untuk bergabung.

378 CARNIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang