"... kalau aku akan belajar mencintaimu... Mungkin butuh waktu, tapi aku adalah pembelajar yang baik... Aku pasti bisa mencintaimu.." (Seo Eunjoo)
Scarlett's Restaurant, 07.00 p.m. KST
Eunjoo's pov
Dengan tergesa-gesa aku berjalan menyusuri bagian VIP dari restaurant ini. Melewati beberapa ruang, hingga akhirnya kakiku berhenti melangkah di salah satu ruang VIP yang terletak di sisi kiri.
Nafasku masih terasa setengah memburu saat tanganku menggeser pintu ruangan itu. "Maaf, aku terlambat!" ucapku meminta maaf atas keterlambatanku dari waktu yang dijanjikan.
Aku melangkah ragu memasuki ruang yang di dalamnya hanya terdapat seorang wanita yang kukenal, Oh Minji, perwakilan dari Wedding Organizer yang mengurus pernikahanku dengan Jongwoon. "Gwenchanayo, Eunjoo-ssi" wanita itu membungkukkan badannya sedikit lalu tersenyum padaku.
"Jongwoon belum datang?" tanyaku yang tak melihat tanda-tanda kehadiran Kim Jongwoon di ruangan ini. "Sejak tadi belum ada siapapun yang datang, Eunjoo-ssi" ucapnya sambil kembali mendudukkan dirinya. Aigoo, kemana pria itu, bukannya aku sudah memberitahukan kalau hari ini ada janji dengan pihak Wedding Organizer?!
Aku tersenyum miris dan segera mencoba menghubungi pria itu. "Chakkamanyo" ucapku pelan agar Minji mau memaklumi keadaan ini. Sekali lagi Minji tersenyum tipis, namun aku bisa melihat dengan jelas raut kekecewaanya dengan kondisi ini. Jelas saja, aku datang terlambat setengah jam dari waktu yang dijanjikan, dan sekarang calon pengantin pria belum datang sama sekali!
Nada sambung itu sudah berulang entah untuk yang keberapa kali, namun Jongwoon tak juga mengangkat teleponku. Apa ia tidak akan datang lagi? Ada apa dengan pria itu?! Ini terakhir kalinya kami mengecek ulang persiapan pernikahan sebelum semua benar-benar dilaksanakan. Dan ia sebagai pengantin sama sekali tidak pernah mengurus hal ini. Apa ia pikir aku akan menikah sendirian?!
"Sepertinya Jongwoon sedang sibuk, Minji-ssi.." lagi-lagi alasan yang sama tiap kali aku mengurus setiap detail pernikahan kami, tanpa kehadirannya. Minji kembali tersenyum dan entah kenapa aku mendapat kesan kalau ia sudah maklum dengan ketidakhadiran Jongwoon. "Tapi jangan khawatir, ia pasti tidak akan masalah dengan semua yang sudah aku pilih.." tentu saja ia harus mau menerima semua pilihanku, siapa suruh ia tidak melakukan apapun?!
"Baiklah kalau begitu Eunjoo-ssi.. Ini rincian persiapan pernikahan Anda.." Minji menunjukkan sebuah map padaku. "Delapan puluh lima persen dari rencana Anda sudah selesai... Dan ini kartu undangan yang sudah kami cetak, lusa akan langsung kami sebarkan kepada para tamu undangan yang sudah anda berikan daftarnya pada kami.." jelasnya lagi dengan memberikan sebuah contoh kartu undangan berwarna putih. Kartu undangan pernikahanku, yang tentu saja hasil pilihanku sendiri.
Tanganku bergerak pelan membuka kartu undangan yang terlihat begitu sederhana namun elegan itu. Membaca tiap kalimat yang tertera, juga namaku dan Jongwoon yang terukir indah. Apa ini keputusan yang terbaik? Kim Jongwoon, bisakah ia membuatku melupakan semua tentang masa laluku? Dan mungkin pertanyaan yang akir-akhir ini menggangguku adalah, apakah pria itu tidak akan pergi meninggalkanku di acara pernikahan nanti? Apa pernikahan ini bisa terjadi?
&&&
Para tamu undangan sudah berdatangan meramaikan pesta di ballroom hotel ternama di Seoul ini. Sejak tadi aku terus tersenyum tanpa bosan, mengingat hari ini akan jadi salah satu momen indah dalam hidupku. Momen yang akan menjadi bukti keseriusan hubunganku dengan Yongjae Oppa.
Untuk yang kesekian kalinya aku memperhatikan penampilanku sambil menunggu kedatangan Yongjae Oppa. Eomma bilang aku terlihat sangat cantik malam ini, seperti seorang tuan putri. 'Well, aku memang seorang princess!' aku tersenyum senang membayangkan kalau aku adalah seorang putri.