"Jaze!"
"Huh?"
Jaze berbalik, menatap Jaryl yang berjalan mendekat sambil melambaikan tangannya.
"Kenapa?" Tanya Jaze kalem. Meskipun sekarang tatapannya beralih kembali ke buku yang ia pegang.
"Aku mencari Evan, kau tahu di mana dia?"
Kening Jaze mengerut, kemudian dia menatap Jaryl dengan wajah pertanda dia tidak tahu. "Aku tidak tahu di mana Evan, hanya saja bukunya tertinggal."
"Buku? Buku sihir milik Evan?"
Jaryl mendekat lalu berdiri di samping Jaze untuk membaca tulisan-tulisan yang bahkan kelihatannya tidak bisa di baca atau di pahami sekalipun.
"Hei buku macam apa ini? Jaze, apa kamu mengerti tulisannya?"
"Tidak. Hanya saja aku mencoba mencari tahu." Jaze membuka lembaran kertas yang lain dan menghela nafas berat.
"Buku ini sulit sekali di pahami. Bagaimana bisa Evan membaca buku ini setiap waktu?"
Jaryl mengangguk setuju. Bahkan tulisannya saja lebih buruk dari tulisan dokter. Maksud Jaryl.. sulit di pahami dengan mata telanjang.
"Kalian sedang apa?"
Melihat kedatangan Nolan dan Skye, keduanya saling bertatapan bingung dan berjalan mendekat pada kedua saudaranya itu.
"Loh itu bukunya Evan kan?" Tanya Nolan saat melihat buku di tangan Jaze yang cukup tebal itu.
"Buku Ynui? Coba ku lihat."
Saat Skye merebut buku itu dari Jaze dan membukanya, kedua mata Skye melotot dan bahkan sampai mendekatkan buku itu ke wajahnya.
"Bahasa apa ini? Apa semua ini berisi coretan?"
"Jaze saja yang cerdas tidak mengerti, apalagi kamu." Cibir Jaryl sambil memperhatikan Skye yang cemberut.
"Hei jangan meledekku! Aku juga cerdas tahu!"
Mendengar kekesalan Skye, Nolan mendekat lalu merangkul bahu Skye sambil menatapnya dengan tatapan menggoda. "Kau memang cerdas. Namun bukan hal-hal akademik, tapi cerdas dalam membuat orang kelimpungan."
Mereka berempat tertawa bersama. Meskipun ada rasa sedikit jengkel di hati Skye saat mendengar ucapan Nolan.
"Ah akhirnya aku menemukannya."
Buku yang Skye pegang tiba-tiba saja di ambil oleh pria yang baru saja datang. Dan tentu saja dia adalah Evan, si pemilik buku Ynui.
"Hei kau darimana saja? Aku mencarimu"
Evan melirik Jaryl yang berdiri di samping Jaze sambil mengerutkan dahinya.
"Mencari ku? Kenapa?"
"Aku mendapat perintah dari guru kita, katanya dia membutuhkan bantuanmu." Ucap Jaryl sambil mengamati gerak-gerik Evan yang terlihat terburu-buru?
"Ah begitu, katakan saja nanti aku akan menemuinya."
Sebelum Evan berjalan menjauh, dia menatap Jaze dan menatap adiknya itu dengan tatapan tajam. Membuat yang di tatap segera mengalihkan pandangannya dan bersiul.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON PHASE : THE PREDATORY
FantasyKeajaiban itu memang ada. Cinta itu juga ada dengan perasaan yang berbeda. Meski dari klan yang berbeda, bukankah cinta itu justru lebih menarik? Hanya sebuah cerita dari Edith yang selalu penasaran dengan jati dirinya sendiri. Terjebak dalam kutuka...