*Skylark : air terjun jernih di kerajaan Wrallmar
***
Langit biru terbentang luas di atas sana. Beberapa awan putih menutupi indahnya warna biru langit itu yang tampak sempurna. Evan duduk di atas bebatuan, menunggu Edith tepat seperti yang dia janjikan semalam.
Suara air terjun yang menenangkan membuat perasaan Evan tampak sangat nyaman. Dia bahkan menarik nafas dalam dan kemudian menghembuskan nya dengan perlahan.
Suasana yang menyenangkan.
"Pangeran!"
Mendengar suara wanita dari arah bawah bebatuan, Evan melihat Edith yang tampaknya kebingungan untuk menaiki bebatuan besar yang tinggi.
Apalagi batu yang di duduki oleh Evan terbilang sangat tinggi.
"Bisakah kamu naik?" Olok Evan di saat dia menikmati kebingungan Edith.
"Kamu meledekku, ya?"
"Menurutmu sendiri bagaimaa?"
Edith mencibir, kemudian mencari cara untuk naik ke bebatuan besar. Tetapi karena Evan sendiri kasihan dengan kerja keras Edith, membuatnya terkekeh lalu turun dari atas batu besar nan tinggi itu.
"Sudah. Tidak perlu kamu berusaha keras." Katanya dengan seringai di bibir.
Edith terkejut di saat Evan sudah berdiri di bawah. Tunggu dulu, sejak kapan Evan di sana? Apa karena Edith terlalu sibuk naik ke atas batu, membuatnya tidak sadar bahwa Evan sudah di bawah?
"Oh ayolah!" Edith turun dari bebatuan itu, kemudian mendengus. "Bagaimana kamu bisa duduk di atas bebatuan tinggi itu? Apa kamu merayap?"
Evan tertawa pelan. Tentu saja dia menggunakan kekuatan sihirnya untuk berada di atas batu paling tinggi.
Tidak mungkin seseorang yang spesial sepertinya merayap kan?
"Kamu kira aku ini cicak?"
"Mungkin iya. Karena rasanya mustahil sekali naik ke atas batu tinggi itu."
Edith mendengus, lalu dia menyerahkan keranjang di tangannya pada Evan.
"Aku membawa beberapa kue kering untuk kita makan."
Evan menaikkan sebelah alisnya terkejut, dan pada akhirnya dia menerima keranjang berisi kue itu sambil tertawa pelan.
"Kamu pikir kita sedang piknik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON PHASE : THE PREDATORY
FantasíaKeajaiban itu memang ada. Cinta itu juga ada dengan perasaan yang berbeda. Meski dari klan yang berbeda, bukankah cinta itu justru lebih menarik? Hanya sebuah cerita dari Edith yang selalu penasaran dengan jati dirinya sendiri. Terjebak dalam kutuka...