Kalian inget waktu Nanon sama Chimon berantem di sekolah Perth?
Chimon pergi dengan emosi yang dibilang cukup besar. Entah kenapa akhir-akhir ini Chimon sangat sensitif dan mudah cemburu. Memang sih kejadian di kelas itu hanya masalah sepele. Tapi Chimon kesal dibuatnya.
"Mon... Mon... Sayang maaf... Maaf Mon..." Nanon berusaha menyamakan langkahnya dengan Chimon.
"Yang.... Sayang maaf... Chi... Mon... Sayang ku." Nanon berhasil memegang tangan Chimon.
"Apaan sih... Lepasin gak?!" Chimon berusaha melepaskan genggaman tangan Nanon. Tapi sayang tenaga Nanon lebih kuat dari dirinya. "Maaf... Maaf... Aku minta maaf, jangan marah ya... Please..." Mohon Nanon.
"Ya... Dah gua laper dan gak mood." Ucap Chimon. "Kalau udah, kenapa masih pakai 'gua' yang? Aku benar-benar minta maaf..." "Lo bisa diem gak sih? Gua laper. Awas." Chimon mendorong tubuh Nanon dan langsung pergi.
Setelah acara di sekolah selesai mereka langsung pulang. Kecuali para mahasiswa, mereka harus ke kampus dulu untuk laporan.
Selama dikampus Chimon benar-benar mendiami Nanon. Bahkan, saat Nanon mengajaknya berbicara, Chimon hanya lirik sebentar dan langsung buang muka.
Saat pulang pun, Chimon dan Nanon tidak satu mobil.
.
.
.
.
.
.
."Tee..." Panggil New. "Kenapa Hin?" "Anak kamu kenapa tuh?" New menunjuk kearah Nanon. "Gak tau aku, sejak pulang tadi mukanya udah kusut gitu."
TayNew pun menghampiri Nanon. "Non... Kamu kenapa?" Tanya New. "Ah papa... Gak apa-apa kok." Elak Nanon. "Jangan bohong sama kami. Kamu kenapa?" Tanya Tay. "Berantem sama Chimon?" Tebak New. "Iya pa..." "Kok bisa?"
"Tadi pas kunjungan sekolah, salah satu dari siswi di sekolah itu nanya Nanon udah punya pacar atau belom, trus si JJ bilang kalau Nanon udah punya calon. Trus Chimon bilang kalau dia pacar Nanon." Jelas Nanon. "Trus?" "Pas selesai, Nanon marah sama Chimon." Tay yang mendengar itu langsung memeluk punggung Nanon.
"Hin... Kita tuker anak aja yok. Cape aku lama-lama." Kata Tay. "Ih kenapa sih pi?" Tanya Nanon. "Ini anak kelamaan belajar jadi stress kayaknya. Kenapa kamu marah sama Chimon hah?! Kan bener kata Chimon, salahnya dimana?" Ucap Tay kesel.
"Iya juga sih... Trus Chimon bilang kalau dia akan pergi dari kehidupan Nanon." Keluh Nanon. "Bagus... Biar kamu mikir juga." Kata Tay. "Eh sebentar ada telpon." Kata New.
New - Gun
"Hallo New"
"Iya Gun, kenapa?"
"Nanon dirumah?"
"Iya"
"Mau tanya, itu Nanon sama Chimon kenapa ya? Berantem lagi?"
"Iya... Emang kenapa?"
"Chimon nangis... Pas aku tanya dia kenapa, eh gak jawab"
"Nangis? Astaga... Entar gua bilang sama Nanon deh."
"Bilangin ya New. Kasian gua sama Chimon, sesegukan gitu"
"Ok deh Gun"
Setelah menutup telponnya, New menatap Nanon marah.
"Kenapa pa?" "Kenapa? Kamu tanya kenapa? Ini anak ya. Chimon sampe nangis gitu. Kamu kenapa sih Non." Ucap New marah. "Nangis? Sampe nangis? Astaga Mon..." "Tau ah... Papa bingung sama kalian." New kekamar.
"Selesaikan masalah kalian. Papi gak mau denger hal yang aneh-aneh ya." Kata Tay, ia langsung menyusul New.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raikantopeni Gang
FanfictionCerita tentang keluarga di perumahan Raikantopeni yang penuh dengan lika liku dan kisah. Yang di ketuai oleh Bapak Podd yang terhormat. ⚠️ Lokal ⚠️ Mpreg ⚠️ Bahasa sehari-hari Selamat membaca... Start : 3/11/2020 End : 1 /12/2021