2. Kecelakaan

2.1K 105 0
                                    

Yumi POV

   Hari-hari biasa kulalui. Sekarang pukul lima sore. Aku dan Baekhyun pulang. Baekhyun sedang ada acara, jadi aku akhirnya pulang sendiri.

  Aku berjalan menyusuri jalan raya. Kat-kata dokter kemarin masih terngiang. "Kau harus cepat selamatkan dia. Atau kau akan kehilangannya."

  Aku mempercepat laju jalanku. Rumahku tinggal sekitar belok kiri lurus lalu belok kanan dan sampai.

  Aku menyebrang ketika lampu merah. Yang kupikirkan adalah bagaimana nasib Baekhyun oppa nanti..

  Hujan turun dengan deras tiba-tiba. Aku melihat sebuah mobil terpeleset.

BRAKKK

  Aku tidak dapat merasakan tulangku lagi. Aku menatap sekelilingku. Ada orang-orang yang menghampiriku. Di sekujur tubuhku aku melihat cairan merah. Di sampingku ada mobil yang terbalik.

Aku memejamkan mata.

------

"YUMI-AH!"seru seseorang yang sangat kukenal. Byun Baekhyun. Aku membuka mataku.

  Di depanku persis, ada wajah kekasihku. Raut mukanya terlihat khawatir. Aku duduk.

"Jagi, aku melihatmu saat kau berjalan pulang. Tapi aku senang melihatmu bangun."

Aku tersontak dan menatap sekelilingku.

"Oppa, aku ada dimana?"tanyaku.

"Kamu ada di rumah sakit, jagi. Tadi aku melihatmu dan membawamu ke rumah sakit."jawabnya.

"Agh.."geramku kesakitan. Aku merasa pusing. Aku menggerakkan tanganku.

"AH!"jeritku.

"Gwaenchana? Jangan gerakkan tubuhmu terlalu keras. Kamu mengalami patah tulang di daerah lengan dan kaki kiri."ucap Baekhyun.

"Ne oppa. Aku baik-baik saja. Jam berapa ini?"tanyaku.

"Sekarang jam sebelas."jawabnya. Aku tertegun.

"Mana keluargaku?"tanyaku.

"Tadi mereka sempat pulang dulu karena ada sesuatu-tapi mereka akan datang sebentar lagi."jawabnya.

  Aku mendecak dan kembali tiduran. Baekhyun mengusap dahiku yang di perban untuk menghilangkan keringatku.

"Aku.. mengantuk."kataku.

"Tidurlah kalau begitu."ucapnya.

"Bagaimana denganmu?"tanyaku.

"Aku akan menjagamu. Lagipula besok hari sabtu."jawabnya.

"Arraseo oppa. Aku tidur."

"Tidurlah. Mimpi indah."ucapnya. Ia mengecup dahiku lalu aku tidur.

***

Author POV.

  Baekhyun duduk di kursi sambil menatap Yumi. Mata Baekhyun memberat. Ia ingin tidur. Tapi dimana? Ia tidak punya pilihan selain tetap terjaga.

  Baekhyun menatap pintu kamar VIP Yumi di rumah sakit itu. Di luar sangat gelap. Satu-satunya penerangan adalah dari kamar Yumi.

  Baekhyun tidak sengaja melihat orang jubah hitam berlari lewat jendela di pintu.

Orang itu mencurigakan. Pikir Baekhyun.

  Orang itu berlari dan melihat jendela masing-masing kamar RS dengan resah dan khawatir.

Baekhyun berniat untuk bertanya jadi ia bangun. Baekhyun berlari hendak membuka pintu ketika pria itu menatap jendela kamar Yumi.

  Tapi pria itu tampak panik melihat Baekhyun.

BRAK.

  Baekhyun terjatuh karena sesuatu. Ia menggerakkan kakinya. Sulit. Ia melihat darah merah mengucur. Bahaya. Jika ia kehilangan darah merah, dia bisa meninggal saat itu juga.

  Namun Baekhyun memaksakan dirinya untuk tetap mengejar pria itu.

  Baekhyun membuka pintu dan mengejarnya. Ketika dia hampir berhasil menepuk pundak si pria, pria itu menoleh dan-,dan meninju perut Baekhyun sampai ia memuntahkan darah.

Siapa pria ini? Mau apa dia?

Pikiran Baekhyun campur aduk. Cairan yang dimulutnya seperti besi karatan yang asin.

Sebelum ia bisa membalas pria itu, pria itu kabur. Hilang dari penglihatan namja yang sakit itu.

  Byun Baekhyun kembali ke kamar Yumi dengan keadaan tidak-enak.

  Baekhyun menunggu sampai jam satu pagi. Jam satu itu Baekhyun bersyukur sekali karena keluarga Yumi telah datang.

  Baekhyun tidak dalam keadaan seimbang. Pikirannya kacau. Matanya linglung. Mulutnya terasa pahit. Kulitnya pucat. Darah yang mengucur di kakinya masih terus berlanjut.

  Baekhyun menghela napas dan...

"BAEKHYUN!"

Goodbye. [EXO Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang