Hai, ini aku. Mifta. Cerita ini kutulis karena sebuah tugas online yang diberikan oleh guruku. Benar, tugas mapel bahasa Indonesia. Disini, aku akan menceritakan tentang sebuah kisah yang bisa dibilang penuh suka duka. Inilah kisahku dan tugas-tugas online yang selalu datang setiap harinya (kecuali Minggu).
Hari itu, aku menjalani rutinitas pagi seperti biasanya. Bangun tidur, terdiam sesaat, sholat subuh, buka hp, bersih-bersih, lalu pergi berperang melawan air (alias mandi).
Aku menjalani pagi dengan sangat damai, tanpa ada masalah hidup yang mengganjal di pikiran. Namun semua kedamaian itu seakan hilang seketika karena munculnya notifikasi itu.
“Assalamu'alaikum, Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat. Hari ini kita akan mempelajari tentang...”
Yup, benar, Notifikasi tugas. Terkadang aku sangat menantikan notifikasi seperti itu, karena aku sadar pentingnya belajar disaat kita sedang liburan dirumah. Ehh nggak dey, nggak liburan. Namun di lain sisi, aku sedikit bosan, karena tak terasa sudah hampir setahun aku mendapat banyak asupan notifikasi seperti itu.
Setengah dari tugas pertama sudah ku kerjakan, dengan keadaan otak ku berapi-api seakan berkata kepada seluruh anggota tubuhku, "Ayo cepat kita kalahkan tugas ini dan segera lapor ke istana Kaisar!!!".
Tak lama kemudian, muncul notifikasi tugas kedua. Disaat seperti inilah semangat membara otak ku terasa hilang perlahan. 'Kling kling' Bunyi notifikasi chat dari teman-teman masuk ke telinga secara tiba-tiba, dan terus bertambah bersamaan dengan tugas kedua tadi. Aku tak tahu harus membalas satu persatu dari siapa. Aku bingung. Muncul pikiran untuk langsung mengerjakan tugas kedua itu, seakan-akan deadline nya sangat mepet (Ohoo jangan-jangan gara-gara terlalu sering, saia jadi ngebucinin tugas?!)
"Kamu lebih milih dia atau aku?", mungkin si tugas 1 akan bilang begitu kalau ia jadi manusia, pikirku.
Lalu aku tetap melanjutkan si tugas 1 tadi dan mengirimnya. Saat tugas pertama sudah kukirim dan aku akan mengerjakan tugas kedua, muncul notifikasi tugas lain. Tugas ke tiga ini lumayan berat dan melelahkan, karena harus merangkum materi beberapa halaman.
Saat mata ku melaporkan hal ini, tangan dan jari ku seakan kehilangan semangat. Lalu otak dan hati ku meyakinkan mereka berdua dengan semangat yang membara tadi. Aku mulai bertarung dengan pasukan tugas ke dua. Chat-chat yang belum ku balas menumpuk di pop-up notifikasi. Aku pun segera membalas nya satu persatu, karena aku tau, centang dua abu-abu yang tak kunjung membiru itu rasanya... MENYAKITKAN.
Akhirnya tugas kedua berhasil kukalahkan dengan kemampuan Googling ku. Aku sedikit merasa bangga dengan diriku, karena berhasil mengalahkan 2 tugas hari ini. Namun perjuangan ini belum berakhir. Disinilah awal dari tugas yang sebenarnya, karena 2 tugas tadi cuma permulaan.
Aku mulai merangkum materinya dari halaman pertama. Saat menulis, jari-jari ku tak secepat yang tadi, seakan sudah kehilangan banyak tenaga. Kepalaku merasa sedikit pusing. Apa gara-gara aku belum sarapan? Aku tidak tahu.
Otak ku berseru, "Tangan,Mata. Cepat selesaikan tugas nya! Lambung, Mulut. Bersabarlah! Setelah tugas yang ini selesai, kita bisa sarapan."
"Sarapan? Ini kan sudah hampir jam 12 siang. Apa masih pantas disebut sarapan? Bukannya harus disebut BRUNCH ya? (Brunch=Breakfast+Lunch)", ucap si lambung.
Saat itu, aku merasa anggota tubuh ku saling berbicara satu sama lain. Aku terus menulis materi. Lalu sejenak beristirahat dengan membalas chat-chat yang menumpuk. Lalu menulis lagi. Semua itu terus berputar sampai pada akhirnya aku menyelesaikannya.
Diriku, otak, dan anggota tubuh lain yang berpartisipasi dalam peperangan melawan pasukan tugas ini merasa sangat bangga. Akhirnya tugas-tugas yang menumpuk tadi sudah berhasil diselesaikan. Lalu aku ke dapur, mengambil makanan, dan makan dengan perasaan lega.
Jika kita mempunyai tugas yang harus kita kerjakan dan kita bisa mengerjakan, maka kerjakanlah hari itu juga. Supaya dibeberapa waktu kedepan, kita tidak disibukkan dengan tugas di masa lalu yang kita tinggalkan itu. Dan setelah tugas itu selesai, kita bisa bersantai dengan rebahan sambil nonton anime atau baca manhwa. Kalau kata kak Aulion, "SEKARANG AJA, JANGAN BESOK"
-Tamat-
Ekhem, buat kalian yang masih scroll sampai sini, "❤"
Ceritanya belum tamat, xixixi
Yok next!!Berminggu-minggu ku menunggu. Menunggu guru bahasa Indonesia ku mengumumkan tugas membuat cerpen ini. Namun, semua ini tak sesuai dengan perkiraan ku.
Kukira, saat kelas yang lain menerima tugas membuat cerpen, kelasku akan menerima tugas yang sama. Ternyata kenyataannya tidak begitu. Guru mapel bahasa Indonesia ku berkehendak lain. Ternyata hanya aku yang punya semangat menggebu-gebu saat menulis cerpen ini, bahkan sebelum ada perintah dari guru.
"Ada apa ini? Apakah aku benar-benar jadi orang yang ngebucinin tugas?"
"Tidaaakkk, apakah ini efek terlalu lama menjomblo?!? Apa aku tidak normal?!?"
*mon maap, aku terlalu melebih-lebihkan
Beberapa bulan berlalu. Saat mapel Bahasa Indonesia, aku selalu merasa seperti di-PHP-in (yang semangat ngerjain tugas sebelum disuruh, siapa. Yang disalahin, siapa. DasarAku!).Catatan cerpen yang kutulis di note ini menumpuk dan tenggelam oleh catatan tugas yang lain. Jadi, ku putuskan untuk meng-upload nya di aplikasi ini. Agar, suatu saat aku mengingat bahwa inilah resiko jika kita terlalu ngebucinin tugas:))
Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa menjadi lebih pintar dengan masuk sekolah lagi~
Ya sekarang memang dah masuk sekolah sih:/
Eh, tapi sebenernya saia tuh lebih suka belajar daring. Karena bisa buka google wkwkw.-TAMAT-
*yaa, ini beneran tamatFunFact:
1- Ini ceritanya beneran hey wkwk, gara-gara ngelihat story temen dari kelas lain yang dapet tugas nulis cerpen, saia jadi ngira kalau kelas ku juga bakal dapet tugas yang sama. Padahal mah, gurunya beda wkwk.
2- Guruku ternyata malah nyuruh untuk bikin poster/iklan, bukan nulis cerpen. Argh... Saia tak suka tugas menggambar
(╥﹏╥) (tapi sebenarnya saia suka nggambar)
3- Sebenernya saia punya apl Wattpad ini cuman untuk semacam pajangan, soalnya saia jarang buka dan jarang (hampir gapernah) baca novel disini.
Fyi, saia ini pecinta komik. Jadi saia sering baca komik/manga/manhwa daripada baca novel ehe:p
Saia pun buka apl ini pas mau bikin cerita saja, pas ada ide gitu. Tapi sayangnya, saia cepet kehilangan ide itu, jadi ada cerita yang cuman setengah (im so sorry(╥﹏╥))
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Sekumpulan Tugas Online
Short StoryCerita tentang perlawanan ku melawan pasukan Tugas Online Dan.. apakah aku terlalu ngebucinin tugas?!?! Ig: @mifta0iy020 || @mif_fah1205 Cover source: pinterest