Emma melangkah keluar rumah menghampiri Ray yang kala itu tengah mengganti pagar rumah yang rusak.
"Ray, ini aku membuatkan sirup. Minumlah.."
Ray membalikkan badan dan tersenyum melihat Emma. Lelaki bersurai hitam itu mengambil segelas sirup yang Emma bawa dan meminumnya dalam sekali teguk. Kebetulan Ray sangat haus.
"Kau ingin kemana ?" tanya Ray melihat Emma memakai jubah merah milik gadis itu dilengkapi tudung yang melindungi kepalanya.
"Mencari beberapa tanaman obat. Penyimpanan obat kita sudah habis.."
Ray mengangguk mengerti. Di hutan ini memang terdapat banyak tanaman yang bisa mereka gunakan sebagai ramuan atau obat.
Emma yang cerdas itu dengan lihai merubah tanaman itu menjadi obat dan ramuan untuk mereka berjaga jaga jika keduanya terluka.
Saat Ray tanya darimana Emma mendapat ide dan pengetahuan seperti itu--Emma mengatakan dari buku yang sempat ia beli di kota.
"Ingin ku temani ?"
Emma tersenyum lalu menggeleng. Dia tak ingin terlalu merepotkan Ray.
"Tidak usah Ray, kau lanjutkan saja pekerjaanmu.."
Ray sejujurnya ingin menemani Emma, tapi dia berpikir lagi--ada kala nya gadis ini ingin berpergian sendiri.
"Hm, hati-hati. Jangan terlalu jauh. Bunyikan pelatuk jika ada hal yang berbahaya.."
Emma mengangguk, Ray mengusap puncak kepala gadis itu lembut kemudian membiarkan Emma melangkah pergi meninggalkan rumah.
Ray membuatkan sebuah platuk yang mirip seperti pistol. Jadi jika Emma dalam bahaya, gadis itu akan membunyikan platuk itu yang pastinya dapat Ray dengar jika dia berada dalam hutan ini.
Ray sengaja membuat itu mengingat Emma suka bepergian ke hutan tanpa dirinya. Ray hanya tak ingin sesuatu terjadi pada gadisnya itu.
✨🌃🌃✨
Hutan ini memang berada cukup jauh dari kota. Tempatnya memang sangat nyaman dan indah. Emma selalu merasa lebih tenang jika hidup di alam terbuka seperti ini.
Emma tersenyum melihat tanaman obat yang ia cari sudah terkumpul. Ada rasa puas dalam hati Emma.
Gadis itu membalikkan badan hendak pulang mengingat hari sudah menjelang sore.
Namun tepat saat Emma membalikkan badan dia dibuat terpaku oleh sesuatu di depan nya.
Hewan buas, serigala besar itu perlahan mulai mendekati Emma yang kala itu perlahan melangkah mundur.
Sialan
Ini benar benar sial. Gadis itu membalikan badan dan langsung berlari namun sebelum itu Emma menyempatkan diri mengeluarkan pelatuk yang berada disaku nya dan menembaknya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif ✔
Romance❝Hanya ada kita berdua❞ Bisik Ray pada gadis yang berada dalam pelukan nya. Setelah kehilangan Norman--Sahabat mereka. Sifat Ray berubah, lelaki itu menjadi lebih posesif pada Emma. Ray tak ingin ditinggalkan untuk yang kesekian kalinya itulah menga...