Chapter 1

1 2 0
                                    

Enjoy Reading  guys💃
.
. .
.
Pada pagi keesokan harinya Amaira Syahira Putri melangkahkan kakinya dengan malas menyusuri koridor SMA Nusa Buana. Berbagai macam pandangan siswa tertuju padanya. Ada yang memandangnya sinis, iri, kagum, dan lainnya. Amaira merupakan salah satu satu most wantednya Nusa Buana. Selain itu Amaira juga seorang selebram yang mempunyai pengikut mencapai ribuan.

Gadis cantik dengan rambut sebahu itu terlihat tidak memedulikan pandangan yang mengarah padanya. Hal ini sudah biasa dialaminya. Lagipula kantuk masih menyelimutinya di pagi hari ini.

Ia sampai di kelas XI IPS 2 setelah melewati beberapa kelokan dari koridor kelas-kelas. Sebelum masuk sudah terdengar keributan yang berasal dari kelasnya. Teman-temannya telah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, dari mulai bergosip, bermain game online, piket, maupun tidur.

Setelah memandang sekilas kegiatan absrud temannya, ia pun melangkahkan kakinya ke bangku baris ketiga paling pojok dekat tembok. Terlihat teman dekatnya tengah memulai acara gosip mereka.

Kedatangan Amaira sejenak menghentikan percakapan yang tengah terjadi. Amaira tidak terlalu tertarik dengan gosip-gosip terbaru SMA Nusa Buana baginya tidak terlalu penting, ia lebih memilih untuk meletakkan tasnya diatas meja dan lanjut merebahkan kepalanya. Menyamankan posisi untuk kemudian menutup mata.

Belum lama ia memejamkan mata. Teman sebangkunya telah menggoyangkan badannya. Ia dengan malas membuka sedikit matanya seraya memandang Aulia.

"Na masih pagi jangan tidur dulu dong. Gue mau ngomong penting nih." pinta Aulia masih dengan mengguncangkan bahu Amaira.

"Kenapa" tanya Amaira seraya menguap dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Sebentar lagi akan ada pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis." jeda Aulia seraya melempar pandangan pada Indah. Selama beberapa saat kedua orang itu hanya saling melempar pandangan dengan Indah yang terus memelototkan matanya. Sementara Aulia terlihat merengut dan tampak pasrah. Setelah menghela napas ia pun melanjutkan perkataannya. "Kelas kita sepakat untuk mengajukan nama lo sebagai bakal paslon dari kelas kita."

Perkataan Aulia bagaikan bom yang meledak. Seketika kantuk yang sempat Amaira rasakan menghilang dalam sekejab. Amaira refleks berdiri serta tak lupa menggebrak meja. Tatapannya tajam menusuk temannya yang gelisah di tempat duduknya.

"APA!!!" Amaira berteriak seraya mengumpat dalam hati. Intonasinya cukup keras untuk memancing tatapan penasaran teman sekelasnya.

"GIMANA BISA? KAPA GUE MENGAJUKAN DIRI?" Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru kelas seraya menghela nafas kasar.

Pemilihan ketos dan waketos di SMA Nusa Buana memang dilakukan secara terbuka. Diberikan kesempatan bagi setiap kelas untuk mengirimkan dua perwakilan mereka untuk menjadi paslon ketos dan waketos. Setiap kelas wajib mengirimkan, apabika tidak akan diberikan sanksi berupa denda atau hukuman. Kelas XII tidak diizinkan untuk mengirimkan perwakilannya. Hal ini dikarenakan kelas XII sebentar lagi akan banyak mengikuti ujian. Hal ini dilakukan agar kelas XII fokus dalam pelajaran dan persiapan masuk perguruan tinggi.

Saat situasi sedang memanas. Teman dekatnya yang lain yakni Putri, Sukma, dan Agnes terlihat memasuki kelas dengan santai sambil bersenda gurau. Seakan tidak membaca situasi yang sedang terjadi dalam kelas. Mereka tetap berjalan mendekat dengan langkah santai.

"Gila yah. Pagi-pagi makan nasi uduknya Bu Ragil tuh emang paling top" Putri memecah hening yang terjadi. "Tadi aja Sukma sampe nambah dua piring. Gentong emang" Putri pun mulai tertawa-tawa tak lupa mengejek Sukma tanpa aba-aba.

"Engga, jangan ngadi-ngadi yah. Agnes nih yang makan paling banyak" yang diejek membantah dengan cepat seraya melemparkan ejekan tersebut pada Agnes yang baru tiba paling akhir. Agnes tengah meminum teh hangat dalam plastik melalui sedotan.

Mendadak PaslonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang