one

333 25 1
                                    

"Terpaksa rumah ini kami sita. Kalian bisa pergi secepatnya."

Dengan begitu semuanya selesai. Tidak ada lagi mobil mewah, tidak ada lagi uang dan bahkan tidak ada lagi teman. Semuanya pergi bersamaan dengan kedua orang tuanya yang meninggalkan banyak hutang kepada bank.

Sebagai anak tertua, Jungmoo bersyukur karena adik-adiknya bisa memaklumi keadaan mereka yang akan pindah ketempat lebih kecil dari sisa uang tabungan orang tua mereka.

"Masih jauh, Bang?"

Winter yang lelah akhirnya berhenti menarik kopernya dan berjongkok.

Jisung melihat kakaknya berkeringat mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan mengelapinya.

"Tengss, adek."

Minju yang melihat itu menolehkan wajah pada Jungmo. "Kenapa gak naik taksi aja sih, Bang?"

"Kita harus hemat, Teh."

"Bentar lagi nyampe kok. Sabar dikit yah." Jungmo memberikan senyum manisnya.

Dengan tenaga yang tersisa mereka terus berjalan hingga akhirnya menemukan rumah yang bisa menampung empat orang didalamnya.

"Nah." Sampainya didepan pintu rumah yang akan mereka tempati. "Dengan sisa tabungan Papi sama Mami kita cuma bisa beli rumah ini."

"Gak apa-apa yah, yang penting kan kebersamaannya."

Semuanya masuk dan melihat-lihat. Cukup luas memang untuk mereka tinggali, dan beruntung kamarnya juga ada empat.

"Kalian pilih aja kamarnya, Abang bakal beli minum sama makan."

Semuanya menggangguk mengerti.

Minju membuka pintu kamar bagian timur, dan melihat-lihat. Merasa cocok dia menidurkan badannya dikasur.

"Eh udah ada yang isi."

Jisung langsung pergi keluar setelah tahu ada yang sudah mengisi.

"Kakak dikamar yang mana?"

"Disamping Teh Minju." Winter sedikit berteriak karena berada dalam kamar.

Jisung berdiri diantara dua pintu, dia bingung harus memilih yang mana.

"Aelah, mana aja sama kok."

Dengan begitu dia masuk pada pintu sebelah kiri bagian barat. Sisanya bakal ditempatin sama Jungmo.

Sekitaran 30 menit Jungmo kembali membawa makanan. Mereka semua berkumpul di ruang tamu membagikan makanannya.

"Selamat makan."







***


duch, yg onoh belom apa-apa dah bikin yg baru mffkan sy tngan sy gtal pingin publisssh







안녕!


DibucininTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang