Aku terbangun karna sinar matahari dari luar jendela menyorot ke arahku, saat terbangun aku melihat seongmin sedang makan dan disuapi oleh kak renjun."eh, udah bangun?"
"belum, masih tidur"
"ohh" jawab kak renjun santai
"eh seongmin, sekarang apa aja yg kerasa sakit?" ake memijat pelan tangan seongmin
"kepala sakit trus sama pusing aja kak"
Jawab seongmin yang dibalas anggukan paham darikuTing!
Ting!
Ponselkeu berbunyi, setelah aku membukanya ternyata itu pesan dari chenle.
Chenle🌈
Oh
08.15Gak
08.15"ihh nyebelin banget sih"
"kenapa lu?"kak renjun melihatku bingung
"enggak"
Le, ini adek lu, skrng dia butuh darah kalo gue gak dapet darahnya 3-4 hari, seongmin bisa aja ninggalin kita, plis lah lu kesini, siapa tau golongan darah lo cocok sama seongmin
08.16Bodo amat
08.16"ihhh anjir"
"kenapa sih lu marah marah mulu dari tadi, stres ya lu?" -k rj
"gw gak stres, lu aja kali" aku mengambil tasku yang berada di sofa
"lahh, eh mau kemana lu"
"mau ketemu sama seseorang, lu disini jagain seongmin, awas kalo seongmin kenapa napa, seongmin kakak pergi dlu ya" aku mengelus lembut kepala seongmin.
"hati hati ya kak" -seongmin
"iya"
"jangan lama lu, awas aja kalo lama"
"iya iya kak"
Aku pergi meninggalkan seongmin dan kak renjun, aku menaiki taksi untuk pergi ke rumah seseorang.
Selang bbrapa menit aku sampai.
"ini pak uangnya""makasih neng"
Aku mengangguk dan keluar dari taksi itu, lalu aku melihat sekeliling rumah yang akan aku datangi.
"permisii"aku berteriak dari luar gerbang rumah itu, tak lama seseorang mengenakan pakaian rapi dan berambut pirang datang dan membukakan gerbang, lalu dia menyuruhku masuk.
"eh y/n sini masuk"
aku membalasnya dngn anggukan, aku berjalan menuju kursi teras rumahnya"ada apa? Tumben? Seongminnya mana?" tanya kak taeil
"emm gini kak, aku kesini mau ngabarin kalo seongmin sekarang di rawat, dia butuh dar-" ucapanku terpotong oleh kak taeil
"apa?! Seongmin di rawat? Kok bisa?"
"ceritanya panjang kak"
"terus sekarang gimana keadaannya?"
"dia masih belum pulih, dia juga butuh darah, nah alasan y/n datang kesini buat minta tolong kak taeil siapa tau darah kak taeil cocok sama seongmin"
"yaudah yaudah ayo Sekarang kita ke rumah sakit"
"eh bentar kak, chenlenya ada? Aku mau ngobrol sebentar sama dia"
"ada, dia lgi dikamarnya, kamu samperin aja, kakak mau ngiapin mobil dlu, kamu jangan lama lama ya"
"oke kak" aku masuk kedalam rumah chenle
Sekarang aku sudah sampai di depan pintu kamar chenle.
Tok tok tok
"Masukk!" itu teriakan chenle dri dalam.
Aku memegang gagang pintu kamarnya lalu membukanya.
Cklek
Aku melihat chenle sedang bermain game, dan posisinya sedang duduk dikursi yang membelakangi pintu.
"chenle"
Dia menoleh ketika aku menyebutkan namanya."apa?"
"sekarang ikut gue sama kak taeil" aku menarik tangannya, dan ponsel yang ia pegang nyaris saja terjatuh.
"mau ngapain?"
"ikut gw aja, ayo cpet" kataku memaksa
"pasti lu mau ngajak gue ke anak pungut itu kan? Gak gak gak, gue mending main game aja"
"hey, itu adik lo le"
"sejak kapan anak pungut itu jadi adik gue? Najis!"
"le plis lo harus liat keadaan dia"
chele pergi keluar kamar,dan aku mengikutinya, ku kira dia akan benar² ikut bersamaku, tpi ternyata dia menuju dapur lalu membuat secangkir kopi.
"le beneran gaakan ikut?"
"iya anjir udah gue bilang, udah sana jangan ganggu gue" chenle pergi dari dapur dengan membawa kopinya.
Aku pasrah, aku kembali keluar rumah dan aku melihat kak taeil yang sudah siap dengan mobilnya.
☜☆☞
Okeh sampai sini dulu hehe
Gw sibuk banget akhir akhir ini
Jangan lupa vote ya guys!
Love you♡!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story? (Chenle X You imagine)
Random"Aku butuh kamu seperti jantung butuh detak." -zhong chenle