Chapter 2 - First Sight

26 1 0
                                    

---------------Froggy-Baby----------------

Last chapter.

Baiklah, dia masih sibuk mengagumi keindahan sekolah barunya tersebut, dan kepalanya tersentak ketika suara deruman Ferrari terdengar bersahutan dari arah gerbang. Jajaran Ferrari dengan berbagai warna yang baru datang tersebut berbaris rapi memasuki halaman sekolah menuju tempat parkir. Sungguh, Jazzy jadi merasa seperti tengah menikmati pameran mobil Ferrari terbaru kali ini. Bagaimana tidak, dia tahu betul kalau semua mobil itu adalah mobil keluaran terbaru Ferrari yang lengkap dengan berbagai warna. Membuat Jazzy berdecak sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Sekolah ini benar-benar gila."

.

.

---------------Froggy-Baby----------------

Chapter 2 ~First Sight~

---------------Froggy-Baby----------------

Author's POV.

@California98

Sekolah baruku benar-benar gila, mereka telah dibutakan oleh tingkat sosial yang berlaku di sana. Hellooo... Ini 2015 dan mereka masih membedakan seseorang dengan kasta-kasta? Sangat kekanakan. Mereka menganggap bahwa harta adalah segalanya, mereka akan di anggap sebagai bagian dari warga sekolah jika memiliki mobil mewah untuk di pamerkan. Dan menganggap anak-anak yang tidak mempunyai mobil sebagai sosok invisible. Cih, apa-apaan ini. Sekolah yang dulunya aku eluh-eluhkan ternyata seperti ini. Kalau tau begini aku tidak akan mau masuk ke sekolah itu.

Kau tau? Aku masuk kelas Platinum. Terserah, tapi lihat saja nanti, aku akan menjadi lebih baik dari pada kelas Royal sekalipun. Yeah, mereka hanya bermain dengan uang. Dan hari pertama di kelasku, berjalan dengan begitu biasa. Oh ya, sebenarnya aku juga sangat beruntung bisa masuk ke kelas Platinum, karena dalam kelas ini terdiri dari murid biasa dan murid beasiswa. Jadi aku tidak perlu begitu di sibukkan dengan tingkah anak-anak orang kaya yang kerjaannya hanya bisa mengganggu orang lain. Aku juga beruntung karena sama sekali tidak akan berurusan dengan murid-murid seperti itu. Well... Semua juga tau, anak kelas Royal takkan mau tersentuh oleh anak dengan tingkat kelas dibawahnya. Mereka bahkan tidak akan berjalan lebih dekat dari pada jarak satu meter dengan anak kelas Platinum ataupun yang lainnya. Berlebihan.

Tapi meskipun begitu, aku akan tetap menjalaninya dengan penuh semangat, kerena di tingkat high School ini aku akan menjalaninya bersama sahabatku. Aku yakin, ini akan lebih baik dari pada di tahun juniorku. Tetap semangat...

Post...

Jazzy menutup matanya sebentar sambil menggigit bibir bawahnya, "betapa bodohnya aku yang mengharapkan seseorang untuk mengirimkan pesan padaku. Karena itu tidak akan pernah terjadi."gumamnya dengan frustasi. Dia lantas menutup layar laptopnya dan bangkit dari kursi yang tengah ia duduki dan berjalan menuju ranjang yang tidak jauh darinya.

Begitulah kehidupannya selama ini, yang hanya bisa dihidupkan jika ia memiliki koneksi internet. Dia hanya akan menatapi layar laptopnya dari pagi hingga petang untuk melakukan hal-hal yang kurang penting, dan akan berbaring dengan bosan ketika ia sudah bosan untuk berurusan dengan laptopnya. Dan benar saja, gadis itu melemparkan dirinya pada ranjang berukuran besar yang terbentang di hadapannya. Pandangannya terarah pada langit-langit kamarnya yang dicat putih bersih tanpa sedikitpun kotoran yang menempel disana.

Terkadang dia bertanya-tanya bagaimana dia bisa bertahan selama itu dengan hanya tenggelam dalam kesendirian di seluruh hidupnya. Dia ingin berbicara, tapi tidak tau dengan siapa. Dia ingin tersenyum, tapi dia tidak memiliki lawan untuk tersenyum. Dia ingin tertawa, tapi dia tidak memiliki hal yang cukup bagus untuk membuatnya tertawa. Yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah tersenyum pahit untuk dirinya sendiri.

Froggy BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang