BAB 1

357 35 3
                                    

Selamat membaca :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca :D

.

Di kampus New City University, ada satu nama yang selalu terdengar ketika berbicara tentang kecerdasan: Michael. Itu adalah aku, Michael. Aku adalah mahasiswa biasa yang memiliki kehidupan yang jauh dari biasa. Mungkin saja, jika kamu melihatku di kampus ini, kamu akan mengira aku adalah pria biasa yang suka bermain game dan menghabiskan waktu di kantin.

Tapi, sebenarnya ada yang istimewa tentangku. Aku punya bakat luar biasa dalam matematika. Angka-angka itu seperti teman akrab bagiku. Aku bisa melihat sebuah persoalan matematika dan menjawabnya dalam hitungan detik, tanpa perlu kalkulator. Orang-orang menyebutku "si Jenius Matematika."

Kehidupanku dimulai di sebuah kota kecil bernama Maplewood. Aku tumbuh dalam keluarga sederhana yang selalu mendukungku dalam mengejar minatku dalam matematika. Ayahku adalah seorang guru matematika, dan ibuku adalah seorang perawat. Mereka bangga akan kemampuanku dan selalu mendorongku untuk belajar lebih banyak.

Ketika aku masuk ke New City University, semuanya berubah. Aku tidak lagi menjadi siswa biasa. Mahasiswa dan bahkan profesor datang padaku dengan soal-soal yang sulit, berharap aku bisa membantu mereka. Awalnya, aku tidak terlalu suka dengan semua perhatian ini. Aku hanya ingin menjadi bagian dari kampus ini, seperti yang diinginkan anak kuliahan biasa.

Namun, semakin lama, aku mulai mengerti bahwa kemampuanku adalah karunia. Aku bisa membantu orang lain, dan itu adalah hal yang baik. Aku mulai menjalani kehidupan ganda; di siang hari, aku adalah mahasiswa yang biasa-biasa saja, dan di malam hari, aku menjadi penyelesaian masalah matematika untuk semua orang.

Salah satu hal yang paling kuingat adalah saat aku bertemu dengan Adel. Dia adalah mahasiswa baru di kampus ini, dan kita bertemu di perpustakaan. Dia tampak bingung saat mencoba memahami soal matematika yang rumit. Aku mendekatinya dan menawarkan bantuan. Awalnya, dia skeptis, seperti kebanyakan orang ketika mereka mendengar tentang "si Jenius Matematika." Tapi, aku memberinya solusi yang dia butuhkan, dan dia tersenyum lega.

Sejak itu, Adel dan aku menjadi teman yang tak terpisahkan. Kami sering menghabiskan waktu bersama, mengerjakan tugas bersama, dan bahkan sekadar berbicara tentang hal-hal yang tidak terlalu penting. Adel adalah teman pertama yang benar-benar memperlakukanku seperti manusia biasa. Dia tidak takut atau gugup dengan kejeniusanku. Itu membuatku merasa nyaman.

Kami berdua juga mulai bekerja sama dalam beberapa proyek riset. Adel adalah seorang ilmuwan muda yang berbakat, dan dia memiliki ide-ide segar yang selalu membuatku terinspirasi. Bersama-sama, kami berusaha memecahkan masalah yang sulit dalam dunia matematika. Proyek-proyek itu adalah waktu yang paling aku nikmati di kampus ini. Itu adalah saat-saat ketika aku benar-benar merasa hidup.

Namun, tidak semua orang senang dengan keberhasilanku. Salah satunya adalah Rosmay, teman lama dari masa SMA. Dia selalu bersaing denganku dalam hal akademik, dan sejak dulu dia tidak pernah bisa menerima ketika aku lebih unggul darinya. Kehadiranku di kampus ini menjadi pukulan keras baginya. Dia merasa cemburu dan bahkan mencoba mencari-cari kesalahan dalam pekerjaanku.

Konflik dengan Rosmay menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus aku hadapi. Aku mencoba untuk menjaga ketenangan dan tetap fokus pada apa yang ingin kulakukan. Tapi, terkadang, kata-kata tajamnya benar-benar menusuk hatiku. Adel selalu ada di sampingku, memberiku dukungan dan meyakinkanku bahwa aku lebih dari sekadar gelar yang bisa membuat Rosmay iri.

Itulah sedikit gambaran tentang kehidupanku di kampus. Aku adalah seorang mahasiswa berbakat dalam dunia matematika, tetapi aku juga seorang teman dan individu yang mencoba untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Bab ini hanya permulaan dari kisahku, dan masih banyak yang harus terjadi dalam perjalanan ini. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi aku siap menghadapinya bersama teman-temanku, terutama Adel, yang telah membuat hidupku lebih berarti.

.

Gimana?


Vote And Comment.

GENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang