BAB 3

96 16 4
                                    

Selamat membaca :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca :D

.

Setelah berkenalan dengan Adel, hidupku semakin bersemangat. Kami menjadi teman yang tak terpisahkan dan selalu bersama di kampus. Dia bukan hanya teman biasa, dia adalah teman yang benar-benar mengerti diriku.

Suatu hari, saat kami sedang duduk di taman kampus, Adel bertanya, "Michael, aku penasaran. Bagaimana kamu bisa sehebat ini dalam matematika?"

Aku tersenyum, tahu bahwa ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak orang. "Sebenarnya, Adel, aku tidak tahu pasti. Ini adalah sesuatu yang sudah ada dalam diriku sejak kecil. Aku selalu merasa nyaman dengan angka-angka dan bisa melihat pola-pola yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang."

Adel mengangguk, "Itu benar-benar menakjubkan. Aku selalu berpikir matematika itu sulit, tapi ketika kamu menjelaskan, rasanya jadi lebih mudah dimengerti."

Aku tersenyum lebih lebar, merasa senang bisa membantu Adel memahami matematika. "Itu karena matematika sebenarnya adalah bahasa universal yang bisa dipahami oleh siapa pun. Yang penting adalah memiliki keyakinan pada diri sendiri dan berlatih dengan tekun."

Kemudian, kami berbicara lebih lanjut tentang bagaimana aku pertama kali menemukan bakatku dalam matematika. Aku menceritakan tentang masa kecilku di Maplewood, di mana ayahku sering membawaku ke taman bermain yang memiliki permainan matematika. Itu adalah saat-saat yang menyenangkan, dan itulah tempat aku pertama kali jatuh cinta pada angka-angka.

"Selain itu," lanjutku, "ayahku adalah seorang guru matematika. Dia selalu memberiku tantangan matematika baru setiap hari. Itu adalah pelajaran berharga yang membuatku semakin tertarik pada dunia matematika."

Adel mendengarkan dengan penuh perhatian, dan kemudian dia berkata, "Aku merasa terinspirasi oleh ceritamu, Michael. Aku ingin menjadi ilmuwan besar suatu hari nanti dan melakukan penelitian yang dapat bermanfaat bagi banyak orang."

Aku tersenyum, "Aku yakin kamu bisa mencapai impianmu, Adel. Kamu memiliki semangat dan tekad yang luar biasa."

Kemudian, pembicaraan kami berpindah ke topik lain. Kami berbicara tentang musik, film, dan hobi-hobi lain yang kami nikmati. Adel memiliki kecintaan pada seni dan sering menghabiskan waktu di studio seni kampus, menciptakan lukisan yang mengagumkan.

Setelah beberapa minggu berlalu, Adel dan aku semakin dekat. Kami tidak hanya teman kampus, kami adalah sahabat yang saling mendukung satu sama lain. Dia adalah orang pertama yang aku hubungi saat aku memiliki masalah atau ingin berbicara tentang sesuatu. Kami telah menjadi tim yang kuat, bahkan dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah yang sulit.

Kemudian, satu hari, sesuatu yang tak terduga terjadi. Saat kami duduk di perpustakaan, seperti biasa, seorang profesor matematika terkenal di kampus datang menghampiri kami. Namanya Profesor Johnson, dan dia dikenal sebagai salah satu ahli matematika terbaik di dunia.

Profesor Johnson tersenyum pada kami dan berkata, "Halo, anak-anak. Saya telah mendengar banyak tentang kejeniusan matematika Michael. Saya memiliki tantangan matematika yang sangat sulit, dan saya ingin melihat apakah Michael bisa menyelesaikannya."

Aku merasa tegang, karena tugas dari Profesor Johnson selalu merupakan yang sulit. Tapi, Adel dengan cepat memberiku dukungan dengan berkata, "Kamu pasti bisa, Michael. Ayo coba!"

Profesor Johnson menunjukkan soal matematika yang rumit pada kami. Ini adalah soal yang sangat kompleks, melibatkan konsep-konsep yang sangat dalam dalam matematika. Aku duduk di sana, memandangi soal itu, mencoba untuk memecahkan teka-teki ini.

Beberapa jam berlalu, dan aku masih terus berpikir keras. Adel duduk di sampingku, memberiku semangat. Kami bekerja sama untuk mencari solusi. Akhirnya, dengan sebuah epiphani tiba-tiba, aku menemukan jawabannya. Aku tersenyum lebar, dan Adel bersorak kegirangan.

Profesor Johnson terkesan dengan kerja keras kami dan berkata, "Kalian berdua luar biasa. Michael, kamu adalah mahasiswa yang sangat istimewa. Dan Adel, kamu juga memiliki potensi yang luar biasa dalam matematika. Teruslah bekerja keras dan jangan pernah berhenti belajar."

Itu adalah saat-saat yang tak terlupakan dalam perjalanan kami. Pertemuan dengan Profesor Johnson dan berhasil menyelesaikan tugasnya membuatku semakin yakin bahwa matematika adalah passionku. Aku tahu bahwa akan ada banyak tantangan dan petualangan yang menanti di depan, tetapi aku tidak pernah merasa sendiri, karena Adel selalu ada di sampingku. Dan bersama, kami akan menjalani perjalanan ini, menjelajahi dunia matematika yang luar biasa.

***

Gimana?

Vote And Comment!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang