0.2

16 2 0
                                    


Hallo dear 👋🏻
Special update karena besok aku sweet seventeen 🎉✨

Nikmati cerita ini dan jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian biar Difference semakin membumi.

Berikan doa terbaiknya yaa untuk cerita ini 💖

Happy reading dear


*****

Ra!"

"Uhuuk!" Panggilan Mikha yang tidak santai membuat Aurora tersedak.

"Eh sori-sori, nih minum." Ujar Mikha menyodorkan minumannya yang langsung diminum Aurora.

Saat ini Mikha dan Aurora tengah makan di Kafe Differce dekat kampusnya. Memang Differce adalah kafe langganan mahasiswa kampus mereka.

"Bisa ga sih lo biasa aja manggil gue! Ga usah teriak gitu juga." Kesal Rora.

"Ya sori gue takut lo ga denger gue manggil lo."

"Lo pikir gue budeg Mik! Kita hadap-hadapan gini masa gue ga denger."

"Iyaa sori, lo bawel banget sii."

"Yaudah ngapain lo manggil gue?"

"Gue mau nanya tapi ga jadi deh,"

Aurora kesal benar-benar kesal dengan Mikha.

"Gue udah ampir mati lo bilang ga jadi. Bener-bener lo ya Mik!"

"Yaudah yaudah gue nanya nih," Rora mengangkat alisnya mempersilahkan Mikha untuk bertanya.

"Dulu waktu SMA." Mikha menggantungkan ucapannya. Rora menampilkan raut wajah yang serius ia terpancing dengan kata SMA yang keluar dari mulut Mikha. Ternyata laki-laki itu masih mengingat kisah SMA mereka.

"Gue sering liat lo takut banget sama kekerasan, kecelakaan, darah, luka berantem apalagi ambulan." Tutur Mikha membuat Rora merubah gestur tubuhnya sedikit tertegun. Bagaimana laki-laki ini bisa tahu semua tentangnya.

"Lo tau dari mana emang?" Tanya Rora penasaran.

"Lo pernah lari ke gudang saat insiden perkelahian Athar dan Jeri saat itu Athar terluka berat lo pacarnya tapi lo malah ninggalin Athar."

Dua setengah tahun yang lalu
Pertandingan basket antar kelas XI IPA 2 dengan XI IPS 2 sedang terjadi di Lapangan Basket Indoor SMA Ratulangi. Athar sebagai kapten XI IPA 2 sekaligus most wanted SMA Ratulangi, kekasih Aurora sejak SMP. Jeri kapten basket XI IPS 2 musuh bebuyut Athar karena tidak bisa mendapatkan hari Aurora.

Babak pertama pertandingan dimenangkan oleh XI IPA 2. Aurora yang menonton di pinggir lapangan terus memberi semangat untuk Athar padahal Aurora kelas XI IPA 1. Peluit break berbunyi menyatakan pertandingan babak pertama telah berakhir dan di menangkan oleh XI IPA 2. Athar langsung saja berlari ke pinggir lapangan untuk menghampiri Aurora. Saat Athar berada di depannya Rora memberikan tumbler air miliknya pada Athar dan menghapus keringat keringat Athar dengan sapu tangannya. Siapa saja yang melihat pasti akan baper dan ingin merasakannya.

"Kamu mainnya keren banget." Ujar Rora tersenyum sambil mencubit pinggang Athar.

"Pacar siapa dulu coba." Ujar Athar mencubit pipi Rora. Kemudian raut wajah Rora seketika terlihat berubah menjadi murung."

"Lo pacar aku kenapa, kok cemberut?" Tanya Athar.

"Kamu mainnya hati-hati ya, jangan sampe cidera apalagi berdarah." Pinta Rora penuh khawatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIFFERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang