31. Garis Dua

3.2K 328 92
                                    

❤❤❤
Chapter 31 - Garis Dua
❤❤❤

"Cara pakeknya gimana?" Saka membuka testpack yang baru ia keluarkan dari kantong plastik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cara pakeknya gimana?" Saka membuka testpack yang baru ia keluarkan dari kantong plastik. Ia meraba-raba benda itu disertai rasa penasaran.

"Kamu tuh, dibilang biar aku aja." Aisyah mengambil testpack itu cepat.

"Lagipula, ini buat cewek. Aku yang di cek, hamil atau enggak." ucap Aisyah setelah mendengar dumelan Saka pada nya.

"Ya tapi gue pengin tau, Syah. Gue kan sebagai suami harus tau supaya lebih tau." kilah Saka.

Aisyah melirik Saka tak habis pikir. Cowok ini ngomong apa sih, pikirnya.

"Udah deh, kamu tunggu aja disini. Aku mau pakai alatnya dulu----"

"Eh tunggu, kok lo masuk kamar mandi?" tanya Saka heran. Tangan Aisyah ia tarik cepat sebelum wanita itu beranjak menuju toilet.

"Iya dong, Saka. Masa aku mau test disini sih?" sewot Aisyah. Perempuan itu kesal sendiri jadi nya.

"Emang kenapa kalo test disini? Emang nggak bisa?" tanya Saka lugu.

Spontan, Aisyah menepuk jidatnya merasa gemas dengan tingkah suaminya.

"Nggak bisa, Saka. Ini kan test nya pakai urine. Nanti cara kerja nya testpack nya dimasukin urine. Masa aku mau test nya disini?" jelas Aisyah dengan sabarnya.

Saka menyengir lebar. "Oh gitu, bilang dong. Kalo gini kan jelas. Gue yang nggak tau jadi tau." ucapnya.

Aisyah tersenyum. Ia melepaskan pegangan Saka dan berjalan memasuki kamar mandi. Saka terdiam saja melihat punggung Aisyah yang tertelan pintu kamar mandi. Cowok itu memainkan jemari nya asal.

"Baru tau kalo harus dimasukin ke-urine." gumamnya.

Sembari menunggu, Saka duduk disofa beralih bermain handphone. Scroll sosmed. Jenuh menunggu Aisyah yang tak kunjung keluar.

Kriet..

Saka mendongak, ia berlari tergopoh-gopoh mendapati Aisyah yang sesegukan. Pipi nya basah akan air mata. Aisyah menangis dengan tangan bergetar membawa testpack miliknya.

"Kenapa? Kenapa nangis?" tanya Saka.

Aisyah masih sesegukan menghiraukan Saka yang panik dibuatnya. Cowok itu bingung sendiri mau berbuat apa supaya tangis istrinya mereda.

"G-gue gendong aja ya, kita duduk bicara baik-baik." tawar Saka ancang-ancang menggedong istrinya dari depan, namun segera Aisyah tolak.

"Saka, aku nggak lumpuh..," ucap Aisyah disela-sela tangisnya.

"Tapi kaki lo geter, Syah. Udah kayak jelly, lo letoy banget kayak nggak kuat berdiri---"

"Ih, apa sih!" potong Aisyah segera. Disaat-saat seperti ini, Saka malah mau ngelawak.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang