1

354 26 5
                                    

Ini cerita baru aku mwhee><
Kasih bintang nya sabi lah yaww:"

READY?GO!
.
.
.
.
.

Seorang gadis tengah meminta pak satpam untuk membuka kan pintu gerbang sekolah karna terlambat.

"Bapak tolong bukain dong," pinta gadis itu

"Waduh gabisa neng ini udah telat 10 menit" jelas pak Ujang a.k.a satpam

"Cuma 10 menit doang pak elah,masa gitu sama cewe cangtip ntar kualat loh." desak gadis itu

"Beneran gak bisa neng,takut saya kena marah." tolak pak Ujang membuat gadis itu membuang nafas kesal.

Gadis itu adalah Clarissa Kinara seorang siswi cantik,dan pintar dalam hal akademik.Disini juga mempunyai sahabat perempuan yang bernama Aqilla Adara.

"Huft masa gue pulang sih" gumamnya

"Kalau nyokap ngamuk bisa berabe" sambungnya terus memikirkan caranya agar masuk sekolah

Tiba tiba ada 4 orang pria yang memakai seragam sekolah yang sama dengan yang dikenakan Clarissa.

"Ah elah gerbang nya ditutup kan" keluh Aziel

"gara gara lu nih bos" cerca Zaidan

"Heh ngapa lo nyalahin gue" sergah Ravindra

"Udah terjadi ngapain kalian ribut" ujar Aldan dingin

Zaidan mengalihkan pandangan melihat sosok perempuan cantik,ya siapa lagi kalau bukan Clarissa satu siswi yang juga datang terlamba.

"Hay cewek." sapa Zaidan mengerlingkan matanya

"Lu ngomong sama gue?." tanya Nara

"Disini cewek cuma lo doang kali," ujar Zaidan

"Tobat anying,cewek mulu otak lo" sindir Aldan

"Neng tau gak perbedaan kamu sama bunga" tanya Zaidan

"Gak tau dan gak mau tau" sahut Nara

"Si anying,susah ah kalau yang begini" keluh Zaidan yang dibalas gelak tawa

"Lo telat?." tanya Ravindra

Ya,dia Ravindra Danendra ketua geng Avigator yang terkenal karna memiliki wajah ganteng dan juga jago dalam hal membuat onar namun siapa sangka ia sering mengikuti turnamen basket dan selalu menggaet banyak piala.

"Menurut lo gue disini ngapain?ngemis?." cibir Nara

"Ikut kita." ucap Ravindra menarik tangan Nara

"Heh mau ngapain lo setan." protes Clarissa

Ravindra tak memperdulikan protesannya dan terus menarik tangan Clarissa diikuti oleh yang lain.

"Heh budeg,lo ngapain narik gue?,apa jangan jangan lo mau naninu sama gue hayoh lo ngaku" tuduh Clarissa

Pletakk

"Aww,lu kasar banget jadi cowok" ringis Clarissa kala keningnya disentil oleh Ravindra

"Otak lo kotor" ucap Ravindra

"Santai aja bep,kita mau bawa lo masuk lewat gerbang belakang" jelas Zaidan

Sedangkan Nara merutuki dirinya,bagaimana bisa ia memikirkan yang macam macam.

"Yah sorry,abisnya nih cowok main tarik aja dikira layangan apa." dengus Nara

"Bawel lo ayo".

Mereka pun sampai di gerbang belakang sekolah jarang sekali ada guru yang berpatroli disini.

"Lo bisa naik?" tanya Aldan

"Lo ngeremehin gue?" tanya balik Nara

"See,silahkan naik cewek barbar" ujar Ravindra mempersilahkan

Nara mencepol asal rambutnya  dahulu,menyisakan helaian rambutnya menunjukan kesan manis.

Dengan lihainya Nara memanjat gerbang yang cukup tinggi dengan bantuan kayu,disusul oleh Ravindra dkk.

"You mine!" gumam Ravindra tersenyum melihat aksi Nara.

"Boleh juga cara lo manjat." puji Aldan yang diangguki oleh yang lain

"Apa jangan jangan lo sering manjatin pohon tetangga buat ngambil mangga yak." tuduh Aziel

"Yap,gue sering manjat" ucap Nara santai.

"Anjir meresahkan sejak dini" celetuk Zidan yang ditertawai oleh mreka.

Tak lama suara lantang memanggil nama mereka dengan garang,siapa lagi kalau bukan Pak Suratman dengan penggaris kayu andalannya.

"HEI ANAK MUDA!" teriak pak Surat seraya menghentakan penggaris nya ke tanah.

"Eh bapak,gimana sehat" tanya Ravindra dengan cengiran

"Gak usah basa basi kamu!" sentak pak Surat

"Yah si bapak marah marah terus,ntar gantengnya ilang loh" goda Zaidan

"Diam kamu buaya!" sentak pak Surat pada Zaidan

"Anjrit dikatain buaya" pekik Clarissa menertawai

"Kamu juga Clarissa murid baru tapi sudah terlambat." ujarnya

"Ya maapkeun aing pak,tadi bangun nya telat" alibi Nara

"Oh murid baru,dan namanya Clarissa" batin Ravindra

"Sudah sekarang kalian kelapangan!" ucap pak Surat

"Mau ngapain pak?" tanya Aziel

"Mau nyolatin kamu!,bapak yang jadi imam nya" cerca pak Surat yang dibalas gelak tawa

"Yah si bapak,ngedoain saya mati" dengus Zaidan kesal.

"Cepat ke lapangan!" interupsi pak Surat tegas dan mereka pun berjalan santai kearah lapangan.









Dah ah segitu dulu haha,jan lupa kasih bintang sokey?kalau engga,bukan kawan kita_-

KINARAVINDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang