7

116 11 0
                                    

Jan lupa tinggalin jejak!
I hope you enjoy reading✨.

"Ra, kata bunda bang Iza ntar malem bakalan kesini terus bakalan satu sekola sama kita" ujar Qila

"Anjrit bunda ga ngasih tau gue" ujar Nara

"Bunda lebih sayang ke gue, makanya bilang ke gue bukan ke lo" ucap Qila menggoda Nara

"Heh jangan ngadi-ngadi lo!" sembur Nara dan melenggang pergi keluar.

"Gue ditinggalin lagi si anjir" gumam Qila

Nara berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya. "Bunda kenapa gak bilang kalau bang Iza mau kesini terus bakalan satu sekolah sama Nara" ujarnya

"Bukan cuma bang Iza tapi bang Rian sama bang Rio bakalan tinggal disini karna orang tuanya ada urusan diluar negeri" tutur bunda Lia

"Alamak! Ntar kalau disekolah mereka posesif ke Nara gimana?" tanya Nara mengerucutkan bibirnya

"Ya bagus dong, nanti ada yang jagain kamu" sahut Ayah Satria membuat Nara cemberut

"Bang Bara belum pulang bun?" tanya Nara

"Belum. Katanya ada urusan sebentar" balas bunda Lia yang diangguki Nara

"Yaudah Nara ke kamar dulu" pamit Nara yang diangguki mereka.

OOooOO

"BANG AVIN, MINTA DUIT!" teriak Axel kala memasuki kamar membuat Avin dan yang lain terlonjak kaget

"Bisa gak sih dek kalau mau masuk ketuk pintu dulu" ucap Avin memperingati

"Gak bisa, udah hobi gue kek gini apalagi liat bang Aziel muka nya cengo gitu." balas Axel

"Astagfirullah Vin, adik lo." lirih Aziel mengusap dada

"Dih gaya bocil ngomongnya pake lo gue" decih Avin

"Bodoamat gak peduli, buruan ah bagi duit nya. Abang ciloknya udah nungguin dari tadi" ujar Axel

"Enak aja kamu cil, minta duit sama abang padahal bapak kamu sultan" sahut Avin

"Abang pelit, ntar kuburannya sempit!" sahut Axel bersedekap dada

Ucapan bocah itu seketika membuat Avin membelalakkan matanya, daripada berdebat lebih baik ia beri saja uangnya. "Nih goceng, udah sana" usir Avin

"Kurang bang"

"Allahu Vin. Adik lo matre" gumam Aldan

"Ngidam apa emak gue sampe ngelahirin bocah kek dia." lirih Avin seraya memberikan uang pada Axel

"Nah gitu makasi bang jelek" ucapnya berlari keluar kamar.

"Demi alek adek lo matre banget anjir" ujar Aziel

"Lo adopsi sono, Dan." sambungnya pada Zaidan

"Enak aja, gue udah punya kucing yang udah dianggep adek gue sendiri yak!" seru Zaidan

"Ajigile sinting lo!" cibir Avin

Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Aziel yang sedang live di ig, Zaidan yang sedang membalas chat dari wanita, Aldan dan Avin bermain gitar seraya bernyanyi.

"ABANG MAKAN DULU, MAMAH UDAH SIAPAIN!" teriak mama Rina

"Anjay gurinjay makan gratis!" pekik Aziel

"Bokap lo sultan tapi hobi gratisan." cibir Aldan

"Bodoamat" sinis Aziel berlalu meninggalkan mereka

"Bukan temen gue" ucap Zaidan tak mengakui.

Mereka pun pergi kebawah untuk makan masakan mama Rina.

"Mwasakhan twante ewnak" ucap Zaidan dengan mulut penuh dengan makanan

"Ewnak poll pokoknya" sambungnya mengangkat jempol

"Makan yang bener setan!" cibir Aldan

"Kalian ini, udah makan yang bener" ucap mama Rina

OOooOO

"BUNDA NARA BERANGKAT DULUAN YA!" teriak Nara berlari kecil dari arah tangga

"KAMU GA BARENG SAMA PARA ABANG KAMU? KAN SATU SEKOLA" sahut bunda di dapur

"GAK MAU AH, YAUDAH NARA BERANGKAT. ASSALAMU'ALAIKUM" ucap Nara dan berlari kearah bagasi berniat memakai motor CBR nya.

Deru motor CBR memekakan telinga pengendera lainnya, banyak sumpah serapah yang ditunjukan untuk Nara, namun gadis itu sama sekali tak menggubris.

"Qila!" panggil Avin membuat sang empunya menoleh

"Ngapa bang?" tanyanya

"Nara belum dateng? Padahal bentar lagi masuk" ucap Avin bertanya

"Eh hehe, tadi gue tinggalin dia pas masih tidur bang" balas Nara terkekeh

"Terus ngapa lo tinggal Juleha" timpal Zaidan menoyor Qila

"Woo biasa aja dong, gausah noyor" sewot Qila berkacak pinggang

BRUM..BRUM

"Ajigile siapa tu? Jago bener atraksi nya" pukau Zaidan

Bagaimana semua orang tak memuji, orang itu melakukan atraksi dengan berputar ditengah parkiran.

"Kek nya gue tau dah ini motor siapa," gumam Qila membuat Avin dkk menoleh

"Siapa emang?" tanya mereka

"Liat aja nanti bang." sahut Qila bersedekap dada

Atraksi itu berhenti, sang pengendara mulai membuka helm fullface nya membuat semua orang terkejut kagum.

"Allahu, Nara." gumam Avin

"Ajigile beneran si bocil?" tanya Aziel

"Demi alek keren bat anjir" puji Zaidan

Nara mendekat kearah Qilla, membuat Qila menyengir.

"Ehh buk boss, pa kabar" tanya Qila basa basi

"MONYET YA LO, MAEN NINGGALIN GUE UNTUNG AJA MASIH ADA MOTOR GUE BELUM SEMPET DI GADE" seru Nara seraya mencubit lengan kanan Qila

"Huaa setan sakit, ampun deh Ra. Besok-besok gak akan ninggalin lagi sumpah." ringis Qila

"Lepasin Ra, Astagfirullah. Gue beliin cilor sama susu coklat deh 3" bujuk Qila

"Menggiurkan." batin Nara

"Oke deal" ucap Nara seraya melepaskan cubitannya

"Gercep bat kalau soal susu" gumam Qila

"Heh lo pada ngapain ngeliatin gue kek gitu? Kagum? Woiya dong harus, tapi jan kek gitu mau dicolok matanya?!" seru Nara pada Avin dkk

"Lah kok nyolot?" tanya Zaidan berkacak pinggang namun tak digubris oleh Nara dan melenggang pergi masuk ke koridor.




Dah segitu dlu yah, takut kalian jenuh.
1 vote dari kalian brarti bagi aku sndri,maka dari itu jan lupa vote sokeyy:(
Bigluvvvv❤.

KINARAVINDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang