PROLOG

98 81 24
                                    

Nama saya Zillea. Saya terlahirkan di keluarga sederhana. Ayah saya, bekerja sehari-harinya berjualan mainan. Sedangkan ibu saya, bekerja menjadi penjualan nasi di depan rumah. Saya dengan keluarga, tidak merasa sekalipun kecewa dalam kehidupan dengan kesederhanaan. Saya cuman bersyukur kepada Allah, karena telah memberikan keluarga yang utuh dan diberikan tempat tinggal yang layak. Dengan kehidupan sederhana saya. Saya bertekad mencari ilmu setinggi langit dan bisa merubah kehidupan keluarga saya menjadi keluarga jauh lebih baik. Yang penting penuh kebahagiaan, tetapi kesederhanaan tetap sama. Saya sekarang masih berumur 19 tahun dan akan kelulusan di sekolah SMA NEGERI JAYAPURA. Kenapa saya bisa sekolah di sana? Kenapa saya bisa, beda dengan lainnya?.

Karena sekolah favorit itu adalah keinginan dari ibu saya. Alhamdulillah keinginan ibu tersampaikan. Tapi ternyata saya sendiri di sana yang muridnya memakai hijab. Saya pikir ada seperti saya. Tapi saya tidak pernah takut dengan mereka. Saya yakin ada seseorang yang baik untuk menjadi teman saya, yang menerima saya apa adanya.

Walaupun mereka menatap saya dengan rasa yang tidak suka. Itu tidak masalah yang terpenting kebiasaan saya untuk mengucapkan salam kepada siapa pun sudah saya laksanakan. Karena itu adalah didikan saya dari ibu saya. Ibu saya setiap mengingatkan saya untuk berucap salam kepada siapapun.

Di situlah pada akhirnya saya selalu berucap salam. Sehingga membuat teman saya laki-laki semuanya menatap saya dengan perasaan. Tapi saya tidak bisa menatapnya dengan baik. Karena saya tidak bisa menatap dengan tatapan balik.
Tak lama kemudian saya mempunyai dua teman perempuan, mereka bernama Saraswa dan Popi. Mereka baik sekali di depan saya maupun keluarga saya, walaupun mereka orang kaya.

Di saat itulah saya ingin mempelajari mereka dengan kebiasaan berucap salam dan menjawabnya. Ternyata sifat Saraswa menjadi jahat, tidak bisa dimengerti. Berbeda dengan Popi, popi menjadi berubah semenjak mengenal saya. Sehingga Saraswa membenci saya, memarahi saya. Bukan hanya masalah sepele itu karena ada suatu masalah yang menyangkut masa depan saya dan zillea. Maka dia tekad melukai saya dan lebih parahnya Saraswa membuat diri saya tak hadir dalam dunia ini, sama halnya MATI!!!

     "Kenapa ucapan salam saya?"

     "Bukankah salam itu baik, mendapatkan berjuta pahala. Bukan mendapatkan kekejaman seperti ini?"

     "Kenapa kamu terbayang-bayang dengan suara salam saya? Saya tidak pernah memiliki dendam sama kamu. Tapi kenapa kamu merasa aneh?"

     "Jika salam saya menjadi misteri di telingamu, maka ingatlah!!!, betapa besar ucapan salam itu pantas untuk di jawab"


TERIMA KASIH

🌼

Jangan lupa vote, follow dan komen kak. Semoga kakak suka dengan cerita kedua ini🤲

Sekedar info, kalian bisa beli novel Certainty Is Valuable di Tokopedia, Shopee dan Bukalapak

The Mystery Behind The Greeting (SUDAH TERBIT) Di, Tokopedia, Shopee, BukalapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang