Hallo hallo hallo.. ada orang kah?
Aku update nih:(
Lanjut aja deh ya..*****
Ome menyandarkan tubuhnya di kursi kayu yang ada di rofftop sekolah. Ia ingin menikmati harinya untuk membaca novel dengan semilir angin yang memainkan rambut indahnya itu. Entah mengapa, kedatangan Yozora di kelasnya membuat Ome merasa ada yang berbeda. Ia merasa seperti pernah bertemu dengan makhluk itu tapi entah dimana dan kapan.
Ome mengibas rambutnya kebelakang. Masa bodo dengan makhluk tidak berguna itu. Ia hanya ingin melanjutkan membacanya.
Untung saja hari ini matahari tidak begitu terik, jadi tidak masalah baginya menggeraikan rambut panjang coklat ini."Ekhem...." Ome menengok ke sumber suara.
"Lo? Ngapain Lo disini? Ngikutin gue ya?" Cecar Ome. Yozora hanya mengangkat kedua bahunya. Membuat Ome semakin panas.
Yozora berjalan ke ujung bangunan. Dengan tangan yang tak keluar sedikit pun dari saku celananya. Ome mendengus kesal tapi ia tidak beranjak dari tempat itu, ia justru melanjutkan kegiatan membacanya.
"Romansa Tunggal Abadi. Kenapa Lo di panggil Ome?" Yang di tanya hanya fokus ke novelnya, tidak sedetikpun pandangannya beralih. Yozora terkekeh.
"Anak dari Ratu paras ceria dan Satria puja. Anak tunggal yang selalu di manja. Si pemegang piala Asia olimpiade sastra Jepang di Singapura. Dan pecinta Oriana dome." Yozora mengucapkan kalimat terakhirnya dengan lirih. Ia membalikkan badannya. "Gue juga suka Oriana dome," senyumnya merekah, ia pun mendekati Ome. "Lo udah tau belum kalo kasusnya Azumi dicabut sama Oscar?"
Yup, berhasil. Ome menurunkan novel dari pandangannya. Dengan cepat Yozora pun duduk di samping Ome dan mulai bercerita.
*****
"What? Jadi si Ori yang nyuruh Oscar? Kok bisa gitu? Oscar kan musuh dia? Lagian juga si---' ucapan Ome terhenti ketika menyadari bahwa Yozora sudah memperhatikannya dengan senyum yang tak hilang sejak tadi."Aduh... Sakit, Ome!" Yozora mengusap tangannya yang dipukul Ome. Sebenarnya pukulan itu tidak sakit, ia hanya senang melihat Ome yang aktif dan seantusias tadi.
"Eh, Lo mau kemana?" Tanya Yozora ketika melihat Ome berdiri.
"Kepo!" Ome pun pergi yang disusul cepat oleh Yozora. Belum juga langkah mereka sejajar Ome sudah kembali membalikkan badannya."Lo! Jangan ikutin gue!" Yozora terbengong
"Ta-tapi gue--"
"JANGAN IKUTIN GUE!!!" Yozora pun mengangguk sambil menutup kedua telinganya. Lama-lama bisa pecah gendang telinga nya kalau begini terus.
"Hufh, sabar zor, Ingat tujuan awal." Ia pun berlari kembali ke kelas.
*****
Mobil sport hitam terparkir manis di halaman rumah yang tidak terlalu luas ini. Yozora sengaja mencari rumah seminimalis ini karena hanya dihuni oleh dia dan kakaknya Arina.
Langkahnya mengayun menuju ruang makan. Tanpa mengganti baju dan melepas sepatu, ia langsung membuka kulkas dan mencari bahan yang bisa ia masak. Kebiasaan yang selalu ia lakukan dari ia tinggal di Jepang. Karena Arina selalu sibuk dengan manekin yang ada di butiknya. Jadi ia terbiasa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sudah tampan, mandiri, pintar, baik pula, paket komplit dimiliki seorang Yozora Suki.
Dering ponsel bernada lagi Lemon itu berbunyi. Terpapar nama wanita yang selama tiga tahun ini menghantui kehidupannya.
"Hallo," Sapa Yozora.
"Hello, baby. Who? She's good?"
"Not bad, why?"
"Don't tell me why, baby. You playing with her?" Busuk! Pertanyaan macam apa itu.
"No."
"Oh come on, Lo harus ingat tujuan awal Lo zor! Lo masih penasaran kan? Bermain sekali tidak membuat lo kehilangan segalanya, sayang." Yozora segera memutuskan sambungannya.
Wanita itu selalu saja mengganggu pikirannya. Padahal ia bisa melakukan semua ini dengan santai. Masa lalunya bisa kembali menemani nya dimasa depan. Itu yang ia ingin kan.
*****
Kok dikit ya:( padahal tadi buat udah banyak banget.
Gapapa deh, semoga kalian suka deeh ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
YOZORA
Fantasy[ Slow Update ] ~ Yozora yang mencari kebenaran tentang ibunya yang dibunuh oleh bangsanya sendiri. Ome, gadis dengan sisi gelap penuh misteri justru menjadikan rasa ingin tahu Yozora sebagai kesempatan balas dendam keluarganya. Apa yang akan terjad...