sekolah menengah pertama🎈

22 0 0
                                    

Setelah mendapatkan ijazah Paket A, aku mencoba melanjutkan sekolah ke sekolah formal, iya aku diterima di SMP sebuah Sekolah Swasta dan Alhamdulilah diawal aku masuk sekolah lingkungan dan orang-orang di sekitar begitu care dengan ku.

Dari sini aku mulai bangkit dari masa keterpurukanku, masa dimana aku selalu dihina dan caci. Aku berhasil bangkit dan alhamdulilah semenjak aku masuk ke sekolah itu aku selalu mendapatkan juara kelas dan nilai terbaik diantara yang terbaik.

Jujur aku sangat senang dan bangga kepada diri ku sendiri walaupun aku terlambat masuk sekolah menengah pertama tidak membuat diriku minder ataupun menyerah, karena aku yakin dibalik penderitaan ada kebahagiaan.

Disekolah ini aku mempunyai empat temab perempuan dan mereka begitu welcome dengan ku, awalnya aku malu bahkan malu sekali namun dengan sabar dan baik nya mereka selalu membantu dan menemaniku disaat yang lain menjauhiku.

Awalnya aku fikir kejadian di Sd akan terjadi lagi di masa Smp ini, tapi ternyata tidak karena keempat temanku ini selalu ada dan mendukungku saat teman-teman yang lain membully dan menghina ku mereka selalu ada membantu ku.

*****
"Ihhh bisa yaa dia masuk sekolah ini, padahal kan dia bukan dari sekolah formal seperti kita. Paket? Sekolah seperti apa itu?" celutakan itu berhasil menyayat hatiku.

Namun dengan tegas salah satu teman ku membantah dan membuatku tersenyum dan berterimakasih padanya karena selalu ada untuk ku.

"Memang nya kenapa? Masalah buat kau kalau Zura bukan dari sekolah formal seperti kalian? Apa Zura pernah membuat kalian susah? Hah? Enggak kan? Jadi jangan sok paling pintar disini toh semester kemaren Zura mendapatkan nilai terbaikkan, terus kamu apa? Apa yang kamu dapat?" tegas puput

Karena aku tidak ingin ada keributan  akhirnya aku mengelar pertengkaran diantara mereka. "Udah ya Put jangan ribut disini, biari aja mereka mau ngomong apa aku gak apa-apa kok. Udah yuk ke kita masuk ke kelas" ujarku.

*****
Sesampainya di kelas puput langsung memukul meja meluapkan emosinya yang tertahankan oleh ku, "Kenapa Ra, kamu tuh gak mau melawan ataupun menjawab cacian mereka? Kenapa kamu selalu saja diam. Bahkan seperti tadi Ra, kamu tetap diam!" kesal Puput padaku

"Emmm ... Put bukan nya gak mau melawan ataupum menjawab, cuman aku gak mau buat keributan di sekolah Put, aku takut bermasalah dengan orang-orang di sekitar Put, lagi pula sekuat dan sekeras apapun aku menjelaskan tentang diriku pada nya, yang membenciku akan tetap membenci. Lagi pula kenapa harus marah kan yang Anna dan teman nya benar, kok bisa sih anak seperti aku diterima disekolah ini" ucapku sambil tersenyum

Mengejar MimpiWhere stories live. Discover now