Jangan lupa buat absen bintang di pojok kiri
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu, namun Adriel belum menampakkan batang hidungnya juga. Lelah menelfon Adriel yang tak kunjung dijawab akhirnya Caca menyebrang jalan untuk membeli cilok bakar didepan sekolahnya
Seusai membeli cilok bakar Caca kembali duduk di pos satpam sambil menyantap cilok bakar kesukaannya. Sekolah sudah sepi sejak sepuluh menit yang lalu, bahkan anak-anak yang masuk ekskul pun sudah meninggalkan sekolah
Bukannya takut disekolah sendirian, Caca dengan santainya memakan sepuluh tusuk cilok bakar hingga habis "El mana sih? Katanya disuruh nunggu disini, tapi kok ngga muncul-muncul" Caca menggerutu sendiri
Karena lelah menunggu Adriel yang tak kunjung datang dan keadaan perut yang kenyang, hawa mengantuk pun menyerang Caca hingga membuat sang empu tertidur pulas dengan posisi lengan sebagai bantal.
≈≈≈≈≈
"Ngapain Lo kesini?" Tanya Raka menatap aneh sahabatnya yang main nyelonong masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu, pasalnya saat dikelas tadi Adriel bilang ada urusan sama Caca habis pulang sekolah
"Emang ngga boleh main kerumah temen sendiri?" Tanya Adriel sengit , Raka mengedikkan bahu lalu kembali memainkan game-nya
"Rak" panggil Adriel setelah menyimpan handphone-nya disaku celana
"Apa?" Sahut Raka tetap fokus pada handphone-nya
"Ava marah lagi sama gue. Udah gue bujuk tapi nggak mempan, enaknya dikasih apa?"
Raka menyimpan handphone-nya lalu menghadap sepenuhnya kearah Adriel, seketika ia teringat dengan Caca "Lo udah jemput Caca?" Tanya Raka
Mata Adriel membola ketika melihat jam yang tertera dipergelangan tangannya menunjukkan angka setengah tujuh malam "Gue lupa njir" usai berkata demikian Adriel berlari menuju motornya untuk menjemput Caca disekolah
Adriel mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, bukan, bukan ia khawatir terhadap keadaan Caca, malainkan ia takut jika kena marah bundanya karena lupa menjemput Caca. Ah, aku nggak percaya deh El
Sesampainya didepan gerbang sekolah yang beruntung belum dikunci, Adriel masuk dan menemukan raga Caca yang sedang tertidur pulas di pos satpam
Brak, Adriel menggebrak meja yang membuat Caca terkejut dan terbangun dari tidurnya, huft padahal lagi mimpi dicium sama Cha Eun Wo. Adriel menarik paksa tangan Caca agar berdiri "Kenapa Lo masih disini hah. Lo nggak tau ini udah malam?" Tanya Adriel lalu menghempaskan tangan Caca
Caca berdecak "Emang nggak ada cara lain apa selain gebrak meja? Dielus kek pipinya, bisanya bikin orang kaget aja"
"your dream" ucap Adriel lalu menarik tangan Caca menuju motornya
"El pelan-pelan dong" perkataan Caca tidak digubris oleh Adriel
Adriel memberikan helm kepada Caca lalu menaiki motor sport-nya diikuti oleh Caca. Mereka berdua melesat membelah jalanan ibu kota yang malam itu terasa dingin
Caca tersenyum senang, akhirnya ia bisa merasakan dibonceng Adriel lagi, tak segan-segan Caca memeluk erat pinggang Adriel yang membuat Adriel terkejut dan merasakan hal aneh dalam dirinya, pelukan yang Caca berikan berbeda dengan pelukan Ava. Pelukan Caca terasa..., ah sudahlah Adriel tidak ingin memikirkan lebih lanjut tentang Caca
"Tangan Lo bisa pindah nggak?" Tanya Adriel
"Biarin gini dulu sebentar El, rasanya nyaman banget" tingkah Caca semakin menjadi-jadi, tidak hanya memeluk erat pinggang Adriel, namun, Caca juga menyenderkan kepalanya dibahu Adriel. Ah rasanya seperti mimpi bisa memeluk Adriel kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
CACA
Teen FictionON GOING "El pacaran yuk" "Nggak boleh pacaran Caca kan masih kecil" "Yaudah nanti kalo kita udah besar, kita pacaran ya!" "Iya, sama Ava juga nanti kita pacaran bertiga" "Ava nggak boleh ikut dong El, kan pacaran cuma berdua" "okee" [Chapter•1 Publ...