[1]Raval dan pasukan

10 2 0
                                    

"Anda tidak harus hebat untuk memulai
Tapi anda harus memulai untuk menjadi orang hebat"

PASUKAN Raval kini berjalan menyusuri koridor dengan jaket di atas bahu kiri mereka masing-masing,Kehadiran mereka menambah macetnya koridor yang sebelumnya sudah macet karena ada perkelahian di koridor.Radika maju dan bersuara seluruh siswa melihat ke arah Radika

"Hentikan, apa-apaan ini?"

Tidak ada yang menyahut,Hening.

Radika menghela nafas nya dan bersuara lagi

"Gue gak mau ya melihat keributan pagi-pagi ini"

Murid-murid yang mendengar suara dingin dari radika langsung bergidik ngeri dan betapa terkejutnya orang-orang melihat radika dengan santainya menolong vino dari serangan bagas

"Ohhh ternyata punya backing?"ucap bagas dengan senyum meremehkan

Mendengar penuturan Bagas,Vino terpancing emosi dan langsung memukul bagas membabi buta
Melihat kejadian itu dirga tidak ambil diam dia langsung mengambil alih posisi vino yang kini sedang menduduki belakang bagas

"Udah hentikan vin"ucap dirga

Tidak ada sahutan oleh vino,vino tetap memukuli belakang Bagas,kini posisi Bagas sudah tersungkur lemah di lantai

"Bisa ga sih ga berantem"teriak laskar

"Masalah apaan coba yang di berantemin?"kini suara raksa yang bertanya

"Woy kalau ditanya tuh dijawab,jangan malah bengong"ucap rian tersulut emosi

"Siapa itu yang teriak?"terdengar suara dari toa arah selatan yang begitu nyaring.Mendengar suara itu hampir mendekat murid-murid langsung berlarian menuju kelasnya dan hanya tersisa Dirga,Radika,Laskar,Raksa,Rian,vino dan bagas.

Mereka saling pandang setelah ibu dian sudah sampai dan bersedekap didepan dada

"Kenapa diam,teriak lagi ayo"ucap ibu dian keras sambil mengelus dadanya

"Siapa yang teriak tadi dan siapa yang berkelahi tadi?"

Diam,Tidak ada sahutan dari mereka

"Kalau tidak ada yang mengaku kalian tau apa akibatnya"

Mendengar penuturan ibu dian mereka makin menunduk,pasalnya mereka takut kalau ibu dian akan membubarkan geng mereka ini

"Saya bu,saya yang membuat onar"suara itu meluncur mulus dari mulutnya dirga

"Dirga......dirga berapa kali sih ibu itu udah nasehitin kamu hah"bentak ibu dian

"Ibu itu udah tua nak,ibu capek harus ngurusin kamu"

"Lah saya gak minta tuh diurusin sama ibu"celutuk dirga membuat ibu dian memijit pelipis nya pening

"Dirgaaaaaaa!!!!"

"Apa sih ibu teriak-teriak nama saya?"

"Ibu tanya siapa yang berkelahi dan berteriak tadi!!!"

Mendengar suara ibu dian yang keras tidak ada yang berani bersuara lagi

"Sekarang ibu minta kalian semua pergi ke toilet belakang kalian bersihin tuh toilet!"perintah ibu dian

"Kenapa masih diam? Mau ditambah lagi hukumannya?"

Mendengar tawaran hukuman nya mau ditambah,mereka pergi secepatnya dari hadapan ibu dian.

*****

Mayra berjalan menyusuri trotoar dengan perasaan was-was saat dia turun dari angkot,satu tangan nya memegangi dadanya dan satu tangannya memengangi paper bag yang bermotif panda besar itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang