Thread Kedua

3.1K 88 5
                                    

Suatu malam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu malam,... Saat kehamilan sudah berusia 7 bulan, Aini seorang diri di dalam rumah. Suaminya sudah mengatakan kepada dirinya bahwa Jidah (nenek dalam bahasa arab) akan menjemput dirinya, ia hanya perlu menunggu sebentar lagi,... Sementara suaminya belum bisa pulang..

Aini menunggu di teras rumah, ia merasa tidak nyaman saat berada di dalam, seakan-akan ada yang sedang mengamati dirinya dari suatu tempat yang jauh,... Sementara, mbah Darsem pamit pergi sejak satu minggu yang lalu,... Entah pergi kemana, Aini tidak tahu, hanya dirinya seorang yang ada di sini.

Lelah dengan badan yang membawa beban sementara hari kian bertambah gelap, Aini memutuskan masuk ke dalam rumah,... Berniat untuk menyandarkan tubuhnya di sofa ruang tengah namun tiba-tiba pendengarannya teralihkan pada suara berderit dari pintu kamar mbah Darsem yang dibuka.

Aini tahu kemungkinan bila itu adalah Siti, jin peliharaan yang dipelihara oleh mbah Darsem. Aini tahu setelah memaksa suaminya sendiri untuk menceritakan siapa yang selalu menemani wanita tua itu,... Pasalnya setiap malam, Aini seperti mendengar mbah Darsem berbicara dengan seseorang.

Aini berdiri dari tempatnya duduk berniat melangkah pergi keluar dari pintu,... Namun, secara tiba-tiba, pintu yang seharusnya tak pernah dirinya kunci tak dapat Aini buka,... Bahkan ketika ia menggedor-gedor pintu dengan keras, tak ada satu pun orang yang mendengarnya.

Aini terjebak, ia tersudut dibelakang pintu sembari melihat kearah lorong tempat sesuatu terlihat sedang merangkak mendekati dirinya. Untuk pertama kali, wanita itu bisa melihat sesosok jin yang selama ini menjadi peliharaan mbah Darsem.

Wujudnya tinggi dengan rambut yang panjang sampai menyentuh lantai,... Kuku jarinya hitam runcing sementara wajahnya seperti wanita tua dengan hidung yang panjang,... Aini diam pasrah, membiarkan sosok itu menjilati bagian perutnya...

Malam sudah larut, jidah dan Abah baru saja tiba,...

Setelah mesin mobilnya mati, mereka langsung mencari Aini namun wanita itu tak juga ditemukan, sampai akhirnya terdengar suara wanita yang sedang bersenandung dari dalam kamar mbah Darsem,... Abah dan jidah mendekat, membuka pintu...

Di sana, Aini sedang duduk bersenandung seorang diri sembari membelai lembut perutnya,.. Jidah bersiap berlari mendekati Aini,... Namun, abah segera menghentikannya.

Di bawah kaki Aini, Abah melihat ada sesosok makhluk yang sedang mengendus perut Aini dengan hidung panjangnya,...

Malam itu, belum pernah Abah semarah ini,... Ada alasan yang tidak bisa dia jelaskan kepada semua orang,... Dasar pemicu dari kemarahan ini tentu saja, siapa yang menyangka seorang mertua bisa melakukan tindakan sekeji ini, memberi makan peliharaannya dengan sukma dari janin yang belum lahir.

Beliau meminta Jidah yang kebingungan untuk keluar sebentar,... Awalnya, Jidah tidak mengerti, kenapa Abah memintanya untuk keluar padahal jelas-jelas Aini ada di depan mereka sedang duduk melihat kearah mereka. Abah tak mengatakan apapun, ia masih meminta wanita itu keluar,...

NGELMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang