Malam tadi hujan turun
Dari langit dia terjun
Tadi pagi masih sama
Rumput rumput masih basah juga
Suara gemericik itu masih ku dengar
Air air menggenang di jalanan
Batu dan kerikil masuk jalan berlubang
Banyak pula daun yang berguguran
Aku ada di dalam,
Berlindung,
Bersama rindu yang tak terbendung
Aku rindu kalian
Teman satu perjuangan
Mungkin jika mis corona tak ada,
Hari ini kita masih saling berbicara
Atau mungkin,
Aku sudah bertanya
"Sekarang jam berapa?"Biasanya,
Bersama sama menyusun kata
Mengubah kalimat sulit menjadi sederhana
Atau mungkin menghitung sembilan kali sembilan tambah lima
Biasanya,
Di depan kantor guru pasti terdengar langkah kaki yang begitu berwibawa
Di masjid suara adzan bergelora
Dan di kantin, bau soto begitu menggoda
Tapi hari ini
Cerita cerita itu tak terjadi
Kapan terulang kempali pun
Waktunya belum pasti
Alfabeth

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Alfabeth
PoetrySelamat pagi, Untuk mu, cahaya bumi pertiwi Yang selalu memberi harapan Kala pagi mengawali kehidupan Selamat siang, Untuk mu mentari Yang selalu menerangi bumi Kala daun mulai kedinginan Selamat malam, Untuk cahaya indah nan terang Yang setia me...