Aku bisa melihatmu
Tapi, aku tak bisa menggapaimu
Aku bisa memandangmu
Tapi, aku tak bisa menyentuhmuLayaknya semesta tempat kehidupan kita,
Kau pun sama
Mentari menjadikanmu pensinggahannya
Begitu juga hujan bersinggah di sanaPagi adalah saksi bahwa fajar itu indah
Dengan warna merah merekah
Biru dan ungu saling berpadu
Menjadi tanda dimulainya hari baruSiang adalah kuasa mentari
Dimana ia bisa menerangi
Bumi ini adalah saksi
Tentang bagaimana, langit menjadi sahabat mentariSore nampak, senja datang
Elok, sampai tak ingin berhenti memandang
Jingganya yang hangat itu
Menjadi transisi hari biruBintang malam berdatangan,
Kemudian disusul bulan,
Menjadi tempat kehengingan
Rasa syukur terus terpanjat pada TuhanBetapa baiknya semesta
Tuhan yang merencanakan semua
Sedang kita hanya manusia
Makhluk biasa yang pasti tak sempurnaAlfabeth

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Alfabeth
ПоэзияSelamat pagi, Untuk mu, cahaya bumi pertiwi Yang selalu memberi harapan Kala pagi mengawali kehidupan Selamat siang, Untuk mu mentari Yang selalu menerangi bumi Kala daun mulai kedinginan Selamat malam, Untuk cahaya indah nan terang Yang setia me...